Wednesday, February 17, 2016

[Fun Games] Aku Cinta Kamu RC - Wrap Up dan Pengumuman Pemenang Tantangannya...

Holla, tweemans. Duh, sudah nungguin hasil rekap sekaligus pengumuman peserta yang berhasil melampaui tantangan dari AKU CINTA KAMU reading challenge yang saya host tahun lalu, ya? Maaf, ya, jadi molor hampir lama banget begini.


Pertama-tama, diucapkan terima kasih buat semua yang sudah mendaftar menjadi peserta tantangan membca versi @fiksimetropop. Di awal tantangan dibuka, terdapat kurang lebih 23 peserta, namun pada akhir periode reading challenge yang berhasil merampungkan tantangannya (dan membuat rekapnya) hanya 6 peserta. Hikz, banyak banget yang enggak nerusin tantangannya, ya. Enggak papa, deh, yang penting semoga tweemans tetap berhasil membaca banyak buku di tahun 2015 kemarin, ya. Enggak seperti saya yang.....uhuk.....malah baca sedikit sekali di tahun lalu.

Aturan main tantangan membacanya telah saya unggah di awal (klik di sini: www.fiksimetropop.com), dengan level tantangan dikategorikan sebagai berikut:
Aku Mengagumimu: 1-10 buku
Aku Menyukaimu: 11-20 buku
Aku Menyayangimu: 21-30 buku
Aku Mencintaimu: 31+ buku
Dan, inilah keenam peserta yang berhasil merampungkan tantangannya:
1. Luckty @ Luckty Si Pustakawin/ @lucktygs/ 61 buku  3. April @ April Silalahi  5. Afifah @ Imaginary Book Corner  
2. Rizky Mirgawati @ Ky's Book Journal  4. Mellisa A @ My Cute Mini Library  6. Dian S - Jejak Langkahku  
Sesuai dengan janji di awal peluncuran reading challenge, maka satu orang tweeman yang beruntung terpilih karena berhasil melampaui level "Aku Mencintaimu: 31+ buku" adalah...

.......selamat untuk Rizky Mirgawati yang berhasil membaca kurang lebih 75 buku sesuai kriteria. Ada voucher belanja buku senilai Rp300.000 untuk kamu. Silakan kirim data dirimu (nama, akun Twitter, dan blog) ke nomor WhatsApp 0812-1939-4808 secepatnya. Ditunggu, ya. Untuk voucher-nya sendiri minimal harus dibelanjakan separuhnya (Rp150.000) dan mohon di-Twitpic foto hasil belanjaannya diserta dengan tagar #AkuCintaKamuRC dan mention @fiksimetropop.

Untuk seluruh peserta reading challenge, tetap semangat yaaaa.... Sampai jumpa di keseruan-keseruan lainnya. Yuk, terus membaca!

Monday, February 15, 2016

[Resensi Novel Romance] Yesterday in Bandung by Rinrin Indrianie, Ariestanabirah, Delisa Novarina, Puji P. Rahayu, dan NR Ristianti


First line:
Lamat, entah dari mana, suara Lennon sampai ke telinga saya.
--Prolog

Yesterday, all my troubles seemed so far away (Yesterday, The Beatles)

Seperti lima nada membentuk satu harmoni lagu, mereka memiliki masalah dan masa lalu yang bersinggungan. Shaki, gadis Palembang dengan masalah korupsi sang ayah. Zain, pemuda desa yang gila harta dan terjebak pergaulan hitam. Tania, gadis riang yang masa lalunya kelam. Dandi, Pemuda tampan yang lari dari bayang-bayang masa lalu. Aline, pemilik kos yang menyimpan banyak misteri.

Hidup di tempat tinggal yang sama membuat mereka menyadari bahwa semua punya cerita di hari kemarin, untuk dibagi di hari ini.

Editor's Note:
Salah satu dari tiga pemenang outline terpilih pada Workshop Novel Februari 2015

Judul: Yesterday in Bandung
Pengarang: Rinrin Indrianie, Ariestanabirah, Delisa Novarina, Puji P. Rahayu, & NR Ristianti
Penyunting: Pradita Seti Rahayu
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tebal: 260 hlm
Harga: Rp 54.800
Rilis: 6 Januari 2016
ISBN: 978-602-02-7861-2
Rating: 3 out of 5 star
Buku persembahan pengarang, tidak memengaruhi resensi.

ide cerita dan eksekusinya:
Lima tokoh disatukan dalam sebuah frame ber-setting rumah indekos plus salah satunya adalah induk semang mereka. Berbeda latar belakang, berbeda masalah, namun mesti berinteraksi dalam satu lingkungan tempat tinggal yang sama. Idenya bagus. Tentu saja, kalau tidak, tak mungkin menjadi salah satu pemenang outline terpilih Workshop Novel yang diselenggarakan oleh Elex (sepertinya). 

Sayangnya, oleh karena sudut pandang orang pertama yang digunakan pada kelima tokoh utamanya, saya merasai perbedaan besar baik dari gaya menulis maupun kualitas tulisan masing-masing pengarangnya yang gagal nge-blend (meskipun saya tak tahu pasti siapa menulis bagian apa, saya cukup yakin per tokohnya ditulis oleh pengarang yang berbeda). Akibatnya, tak semua tokohnya berhasil dieksekusi dengan baik. Bahkan, beberapa di antaranya terkesan dihidupkan agak terlalu terburu-buru. Hal lain yang patut disayangkan, adanya aura "egoisme" pada masing-masing tokoh sehingga novel ini terkesan menyerupai kumpulan cerita bukannya novel utuh, menurut saya.

sumber: Twitter @Ariestanabirah