Monday, December 31, 2012

Book Kaleidoscope 2012: Top 5 Most Favorite Books

Rangkaian postingan lain dari meme Book Kaleidoscope yang di-host mbak Fanda adalah dengan membuat satu daftar tentang 5 buku favorit dari buku-buku yang dibaca tahun ini. Mau ikutan juga, gampang saja kok aturannya:
Day 3 (December 31st) – Top Five Most Favorite Books

No explanation needed for this topic, of course…; just rank and let us know books you found most awesome, and you have enjoyed the most! (and why…).

Notes:
You can use any kind of books (don’t have to be classics), as long as you have a book blog. You don’t need to sign up or something, but if you want, you can leave a comment below.
Selengkapnya silakan kunjungi blog-nya mbak Fanda di sini ya.



Untuk saat ini saya tak akan memberikan alasan mendetail mengapa lima buku di bawah ini menjadi buku yang paling saya gemari tahun ini. Yang jelas, saya suka, dan jika kamu punya kesempatan, silakan untuk membacanya yaaa....

Thursday, December 27, 2012

Book Kaleidoscope 2012: Top 5 Book Girlfriends

Well, secara beberapa teman blogger buku perempuan saya mengungkapkan kekaguman pada para tokoh laki-laki dalam buku yang mereka baca setahun ini dan menahbiskannya sebagai ‘cowok-impian’, nah saya ikutan boleh ya. Engg, tapi saya tak bakal memilih Top 5 Book Boyfriend donk, saya pilih 5 ‘cewek-idaman’ Top 5 Book Girlfriend dari buku-buku yang saya baca tahun ini.

Ohiya, meme unik ini dicetuskan dan di-host oleh mbak Fanda. It’s such a cute meme, mbak, really! Jika ingin bergabung, sila klik di sini.



Wednesday, December 26, 2012

Siapa ya "Secret Santa" saya ini...

Secret Santa 2012

Tidak terasa hampir satu tahun sudah saya bergabung dengan teman-teman di Blogger Buku Indonesia. Saya lupa tanggal persisnya saya memproklamirkan diri sebagai bagian dari BBI tapi event Secret Santa inilah yang saya ingat menjadi event barengan pertama saya dengan teman-teman BBI lainnya.

Mengingat saya jarang buka dan update facebook, maka jarang pula saya mengikuti perbincangan teman-teman di group BBI sehingga tak jarang saya ketinggalan info-info penting. Termasuk event Secret Santa 2012 ini. Saya hampir saja terlupa untuk daftar, untunglah ada Mute @ Speakercoret yang mengingatkan sehingga saya berjuang dengan gigih (baca: merengek) pada Oky Septya dan Ndari agar tetap masih diizinkan ikut serta meski daftar di injury time. Terima kasih semua.

Nahhh....untuk paket dari my lovely Secret Santa sudah datang sejak hari Senin kemarin sepertinya. Si mbak di kosan sudah ngingetin ada paket yang baru datang. Saya sudah menduga sih, sepertinya itu paket Secret Santa karena saya tak sedang menunggu paket lainnya.



Friday, December 21, 2012

[Resensi Novel Romance] Another Idol by Delia Angela

Menjelma Cinderella



Judul: Another Idol
Pengarang: Delia Angela
Penyunting: Evi Mulyani
Pewajah sampul: Dadan Erlangga
Penerbit: Elf Books
Tebal: 168 hlm
Harga: Rp33.000
Rilis: Agustus 2012 (cet. ke-1)
ISBN: 9786021933510



Hanya jodoh dengan sinyal kuatlah yang dapat mempertemukan dua pasang mata di antara ribuan orang.
(hlm. 145)

Im Joo Yeon sebal bukan kepalang. Bagaimana tidak, seluruh upayanya untuk berdandan habis-habisan demi bias-nya di Perfect Ten, Cho Jong Woon, berantakan gegara bando khusus yang ia siapkan untuk sang idola rusak akibat tersenggol fans P.Ten lain ketika mengantre menonton Super Perfect Show. Namun, semesta seolah berkonspirasi mempertemukan Joo Yeon dengan idola sejatinya. Tak hanya di atas panggung, tapi juga dalam kehidupan kesehariannya.

Joo Yeon jelas galau demi menyadari bahwa Jin Ho-lah yang memberikan geletar aneh di dadanya, bukan Jong Woon. Maka, dimulailah kisah mereka. Fans dan sang idola lain. Sampai suatu ketika, pers mulai mencium hubungan di antara keduanya. Ditambah lagi, adanya kenyataan bahwa Joo Yeon telah dijodohkan dengan Jun Su, anggota Perfect Ten yang lain. Apa yang musti dilakukan Joo Yeon? Apakah ia rela berjuang mendapatkan cinta sang idola? Bagaimana dengan reaksi management Perfect Ten, fans, dan juga media? Simak liku-liku intrik asmara segitiga antara Joo Yeon - Jin Ho - Jun Su dalam novel bersampul nuansa putih bertajuk Another Idol karya Delia Angela ini.


Yesung dan Donghae -- inspirasi sang Penulis

[Segera Terbit] The Devil in Black Jeans by aliaZalea

WOW, mulai terasa berbeda nih nuansa metropop dengan sampul terbaru novel kelima aliaZalea ini, The Devil in Black Jeans. Awalnya, Alia ingin memberikan judul Me, You & Blu pada novelnya itu, tapi karena satu dan lain hal akhirnya diputuskan menggunakan judul terbaru itu. Dan, taraaaaa...kemarin saya dicolek salah satu teman di twitter, Putri Primasari @RuryPiliang yang mengabarkan bahwa sampul dari novel tersebut sudah ada. Dan, well, saya suka. Nuansa Jo, sang drummer, yang menjadi tokoh utama pria di novel ini, begitu kental. Bagaimana menurutmu?


Menurut rencana yang disampaikan oleh penulisnya sendiri, novel ini bakal dirilis Januari 2013 ini. Yayyyyy....

Snippet (copy paste dari fanpage resmi aliaZalea di facebook):

Monday, December 17, 2012

[Resensi Novel Romance] Kiss the Sky by Liz Lavender dan Raziel Raddian

Sampaikan rinduku pada langit...



Judul: Kiss the Sky
Pengarang: Liz Lavender & Raziel Raddian
Penyunting: Evi Mulyani & Delia Angela
Desain sampul: Dadan Erlangga
Penerbit: Elf Books
Tebal: 202 hlm
Harga: Rp38.500
Rilis: November 2012
ISBN: 9786021933534

Emma dan Hayden bertetangga dan bersahabat sejak kecil. Maka, benih cinta pun bermekaran di kebun hati masing-masing. Namun, takdir mengisahkan cerita yang lain. Hayden yang mencoba merengkuh cita-citanya menjadi seorang penerbang pesawat tempur harus menempuh akademi militer selama empat tahun, terpisah dari Emma yang tinggal dan bekerja di New York. Keduanya mencoba menjaga keutuhan cinta yang terpisah jarak, tapi jarak dan keadaan lah yang kemudian menumbuhkan benih keraguan di hati masing-masing.

Seteguh apa pun tekad dan setegar apa pun perasaan, gelombang cobaan demi cobaan yang menghantam biduk cinta mereka akhirnya menggoyahkan semuanya. Kelopak bunga asmara itu luruh satu demi satu. Mengguratkan luka pada sanubari terdalam. Mereka berjanji kepada langit. Hayden menjanjikan akan mengajak Emma terbang berdua. Di langit mereka. Masihkah janji itu merekatkan pondasi cinta mereka? Bagaimana dengan bangunan lain di sekitar mereka? Haruskah mereka tak mengacuhkannya?

Simak perjuangan Hayden dan Emma untuk menyatukan janji mereka untuk terbang di langit yang sama dalam novel duet karya Liz Lavender dan Raziel Raddian bertajuk Kiss the Sky ini.

Seseruan: Film Pendek "Fresh to Move On" by Joko Anwar

Well, setelah semingguan kerja lalu putus-sambung baca beberapa novel rasanya pengin refreshing deh. Berencana menonton film The Hobbit atau 5cm tapi belum ada tambahan niat yang bisa menggerakkan kaki saya untuk melangkah ke bioskop. Yahhhh, jadilah saya nge-youtube. Plus, saya dapat tautan film pendek terbaru karya Joko Anwar berikut dari tweet-nya Ika Natassa. Dan, saya suka. Hahahaha. Sumpah, KOCAK! Tonton deh. Ngingetin saya pada Janji Joni, salah satu film Indonesia favorit saya [yang juga disutradarai oleh Joko Anwar].




Ups...masak ada line begini di dialognya:

"Baca!"
"I don't read physical book."
"Gue udah nyari pdf-nya tapi gak nemu. Ini aja ya. Read, Lana."

Saya cinta dua-duanya donk. Buku cetak maupun buku elektronik. *peluk erat iPad*


Oiya, ini dia 7 tips move on dari film pendek ini:
#1 Ganti nama [mantan] pacar di semua contact list.
#2 Spending time dengan orang yang sama sekali nggak into romance.
#3 Jangan pernah lihat social media [mantan] pacar.
#4 Nggak boleh pergi ke tempat-tempat yang pernah didatengin bareng [mantan] pacar dulu.
#5 Lakuin semua hal yang dulu dilarang [mantan] pacar.
#6 Nge-date [lagi].
#7 Rekonsiliasi: temuin [mantan] pacar dan mulai hubungan pertemanan yang baru.

Tuesday, December 4, 2012

Book of The Month: Elf on December

Merupakan suatu kebanggaan bagi saya ketika ada penulis, editor, penerbit, atau distributor yang mengajak kerja sama untuk berbagi informasi tentang buku karya mereka. Hal tersebut menjadi kian mendebarkan ketika mneyadari siapa lah saya. Seorang blogger yang karena kecintaannya pada buku, membuat saya berusaha tekun mengabarkan hal-hal menarik dalam dunia perbukuan tanah air. Oh, tidak seluas itu. Saya mengambil peran hanya di ranah buku-buku bertema cinta dalam jenis fiksi. Orang barat sana mengategorikannya ke dalam romance novel. Terkhusus lagi, saya lebih menyukai membaca novel-novel metropop.

Bulan Desember 2012 ini, saya dengan suka cita menerima tawaran dari Penerbit Elf Books, salah satu penerbit baru yang secara militan ikut meramaikan dunia perbukuan tanah air. Dalam lirikan sekilas dari akun twitter resminya, saya secara lancang menyimpulkan bahwa Penerbit Elf Books ini lebih banyak menerbitkan buku-buku bernuansa Korea. Oh, tidak, saya tak akan mengupas profil Penerbit Elf Books saat ini. Dalam suatu waktu di bulan Desember ini, saya berharap dapat menampilkan secara utuh apa dan bagaimana Penerbit ini bertumbuh dan berkembang.


Baiklah. Untuk menyemarakkan kembali blog ini sekaligus sebagai ajang berkenalan secara lebih dekat dengan buku-buku dan para penulis yang aktif di Penerbit Elf Books, pada Desember 2012 ini, saya akan menampilkan beragam postingan berupa resensi, artikel, profil penulis, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Penerbit Elf Books.

Oh-oh, jangan khawatir. Saya tetap mencoba bermain aman kok. Saya tidak akan meminta Penerbit Elf Books untuk menyediakan buku yang akan saya resensi. Buku tetap saya beli sendiri demi kenyamanan pribadi, karena saya tak pernah bisa menduga apakah resensi saya akan terpengaruh atau tidak jika buku yang saya resensi adalah buku yang diberikan oleh penulis/penerbitnya. So, mencegah lebih baik, kan? Maka, saya memilih untuk membeli sendiri novel-novel terbitan Elf Books agar dapat lebih objektif dalam memberikan opini nantinya. Semoga. Amiin.

Ini beberapa novel terbitan Elf Books yang saya rencanakan akan saya baca dan saya resensi di blog ini:

1. Another Idol by Delia Angela


2. Love Journey by Delia Angela dan Lily Zhang


3. Kiss the Sky by Liz Lavender dan Raziel Raddian


Untuk sementara, tiga novel itu yang telah masuk dalam jadwal membaca saya. Sebenarnya tambah satu lagi yaitu Perfect Ten, namun berhubung ketika berbelanja kemarin tidak menemukan novel tersebut, maka belum dimasukkan dalam rencana saat ini. Jika nanti masih ada waktu dan ketemu novelnya, akan ditambahkan segera.

Oiya, buat kamu, metropop lover, yang juga berminat berkenalan dengan buku-buku terbitan Elf Books, yukkk baca bareng. Saya akan selalu update bacaan di twitter @fiksimetropop dengan tagar #ElfonDecember.

Untuk informasi lebih lengkap tentang Penerbit Elf Books, silakan kunjungi tautan berikut ini:
www.elfbooks.net
twitter: @elfbooks
facebook: Elf Books

Selamat membaca! Dan, tunggu kejutan menjelang akhir bulan Desember 2012 nanti yaaaaa....

Friday, November 16, 2012

Puasa Reviu, Belanja Buku Mulu...

Huuuuuuuu....pembaca macam apa saya ini. Hobinya kok ya nimbun buku mulu-doank. Entah sampai kapan saya bisa menghabiskan timbunan buku yang sudah menyita ruang gerak di kosan sempit-nan-murah-meriah saya itu. Berikrar puasa, tapi selalu ada alasan untuk mokel (membatalkan puasa). Besok dan lusa pun sudah menjadwalkan diri untuk melancong ke Indonesia Book Fair 2012, hadehhhhh.....ampunnnn Dijeeeeee.....


Nahhhh, hari ini pun saya sudah keluyuran ke beberapa toko buku gegara promo yang digeber oleh mereka beberapa waktu ini melalui jejaring sosial Twitter. Dan, lagi-lagi saya hanya terjebak rasa penasaran saya pribadi. Nyatanya, promo tersebut tak benar-benar menggiurkan sebagaimana 140 karakter iklan yang diocehkan sang empunya akun. Tapi, teteppppp...ada saja yang dicomot. Berikut beberapa di antaranya, disusun berdasarkan kronologi kunjungan, hahahaha....

1. Inside the Mind of Gideon Rayburn by Sarah Miller (ini sih koleksi buat blog sebelah, http://lovebooksomuch.blogspot.com)


2. ak.sa.ra Annual Sale 2012 (nggak beli apa-apa, hehehe...diskon sih, up to 70%, tapi dari harga sekitaran 180k, tetep saja mahal, apalagi hanya selected item, kirain semua buku #ngarep, nggak nyari info dulu sih pas berangkat tadi)



3. Rabithah Cinta by Afifah Afra, Bu Tien by Arwan Tuti Artha, dan Criss Cross by Lynne Rae Perkins. Nggak tahu kenapa, saya ngefans sama Almh. Ibu Tien Soeharto.



4. Roman Orang Metropolitan by Threes Amir (akhirnya nyoba baca lagi metropop seri setengah fiksi ini) dan The Book of MaxiStyle (hiyaaaaaa...harganya saja cuman 3k, ya sudahlah, comot saja, hehehe)


Hey, selamat membaca, kamu....

Thursday, October 25, 2012

Pengumuman Kuis Buku #1: Baca Mesra Bareng Pasangan

Wehhhh, ke mana saja saya, kok kuis yang sudah diadakan sebulan yang lalu baru diumumkan hari ini siapa yang beruntung. Nah, saya tak akan membuat excuses yaaa... yang pasti saya mengharapkan pintu maaf yang selebar-lebarnya kepada seluruh teman yang sudah bersedia ikut berpartisipasi dalam kuis kecil-kecilan di blog ini karena terlambat mengumumkan 'pemenang' kuis buku yang saya adakan.

Untuk lebih memudahkan dalam menelisik siapa-siapa saja yang beruntung, pengumuman akan saya posting secara berurutan dalam beberapa postingan yang berbeda. Nah, untuk kesempatan yang pertama adalah untuk kuis yang bertajuk "Baca Mesra Bareng Pasangan"

dari: troli.net

Dan yang beruntung terpilih adalah....



Melody (email dalam database admin) dan pasangan....selamat ya, Mel...tunggu email balasan dari admin...


FYI:
Kuis yang satu ini, banyak sekali yang protes, mengapa harus foto berpasangan. Mohon maaf buat para jomblowan/jomblowati atau yang sudah berpasangan tapi tak berkenan berfoto bersama pasangan. Kali ini saya memang ingin sesuatu yang unik, apalagi hadiah dari kuis ini juga memang cocok sekali untuk yang berpasangan (awalnya berharap pasangan yang sudah menikah, tapi akhirnya diputuskan boleh pasangan dalam status apa pun).

Sunday, September 30, 2012

Books on Screen: The Lying Game TV Series

Well, saya sudah begitu jatuh cinta pada Pretty Little Liars [PLL], serial TV yang diangkat dari buku seri berjudul sama karya Sara Sheppard. Sejauh ini, saya baru membaca buku pertamanya saja, yang sudah diterjemahkan oleh Penerbit Ufuk dan masih menunggu seri-seri berikutnya untuk diterjemahkan. Yah, kalau pun tidak, hmm, mungkin saya ambil jalan pintas. Baca ebook yang sudah saya sedot. Hahaha.

The Lying Game Poster

Okay. Sekarang, saya sedang menyukai menonton serial TV lain yang juga diangkat dari buku seri karya Sara Sheppard, The Lying Game [TLG]. Yeah. Lagi-lagi saya pun belum membaca satu pun buku dari seri ini. Lagi pula, seri ini pun belum diterjemahkan di sini, dan entahlah, buku-bukunya Sara ini [imported] kok ya mahal-mahal pisan, semuanya di atas 100k. Padahal, ada buku impor yang lebih tebal harganya lebih murah. Tak tahulah, bagaimana harga buku-buku impor ini diatur di sini. Tak ada pola yang jelas, saya rasa. Jadi, merasa sayang beli bukunya [karena kemahalan, berharap ada terjemahan yang pasti lebih murah], hihihi.


Balik lagi ke TLG TV Series. Saya menonton via DVD dan, hmmm, awalnya sih saya menikmatinya, tetapi karena sudah terbiasa menonton PLL saya menjadi kurang terhanyut dalam cerita TLG. Pola yang digunakan hampir sama. Yah, dari judulnya sih sudah ketahuan, pun dari penulis yang sama pula, pola yang hampir sama, tentang kebohongan dan kejujuran {Liar = Lying}. Maka, beberapa adegan yang mirip di antara kedua serial TV-nya sedikit mengurangi kenikmatan menonton serial ini.

Cerita serial ini bermula dari tradisi Lying Game (Permainan Kebohongan) yang menjadi hobi dari Sutton Mercer. Ia yang merupakan anak adopsi Ted dan Kristin dan menjadi kakak dari adik perempuan, Laurel, menjadi seorang mean girl sejati. Berkawan dengan Madeline Rybak dan Charisma Charpenter di sekolah, bertiga menjadi teman yang tak terpisahkan. Lalu, secara tak terduga, Sutton mendapati fakta bahwa sejatinya ia punya saudari kembar yang terpisah, Emma Becker. Setelah chit-chat jarak jauh selama beberapa waktu, akhirnya keduanya memutuskan untuk bertemu. Dan, dengan dilatarbelakangi sejumput informasi yang dimiliki Sutton yang menyebutkan bahwa ibu kandung mereka diperkirakan masih hidup, dia menukar posisi, Sutton menjadi Emma, dan Emma menjadi Sutton, maka dimulailah kisah penuh teka-teki dan misteri demi menemukan jati diri keduanya.



Konflik datang dari banyak penjuru. Ada Ethan Whitehorse, cowok pacar rahasia Sutton setahun belakangan yang akhirnya diperebutkan oleh keduanya. Hubungan Ted dan Kristin yang awalnya romantis, lalu tersentuh badai. Alec Rybak, sang Jaksa Umum yang punya kehidupan penuh kabut dan Madeline serta Thayer Rybak, dua anaknya yang juga memiliki banyak masalah. Masih kurang? Tonton sendiri, karena cukup banyak konflik tambahannya.

Namun, sebagaimana saya sampaikan sebelumnya, PLL mengaburkan ekspektasi saya akan TLG. Catatan-catatan misterius menjelang akhir season dan sikap persaudaraan antara Sutton dan Emma yang seperti dipaksakan runyam dengan konflik yang itu-itu saja sungguh menyebalkan. Bahkan, ada di satu titik saya sudah tak tahan menunggu kapan Sutton dan Emma akan jujur kepada semua orang bahwa mereka adalah dua orang yang berbeda.


Satu lagi, yang saya pikir gagal, adalah pemeran Sutton dan Emma yang dimainkan oleh satu orang. Oh, benarkah ada dua bersaudari kembar yang benar-benar SAMA secara fisik? Yeah, gegara itu saya pun sulit untuk menyelami karakter masing-masing. Tapi, entahlah, mungkin di bukunya sendiri dibuat seperti itu. Nanti, akan dicari tahu deh dengan baca buku ini. Oh, satu artis memerankan tokoh kembar tidak selalu jadi bumerang kok. Buktinya, film Parent Trap, di mana Lindsay Lohan kecil sukses memerankan dua bersaudari kembar yang tetap memiliki kekhasan masing-masing. Dan, film itu menjadi salah satu film favorit saya.


Okehhh, saya tetap berharap buku seri TLG ada yang menerjemahkan di Indonesia. Dan, saya tetap akan menunggu season kedua dari serial TV ini, semoga tidak di-cancel. I hope so!


"I had a life anyone would kill for. "

"Then someone did."


The worst part of being dead is that there's nothing left to live for. No more kisses. No more secrets. No more gossip. It's enough to kill a girl all over again. But I'm about to get something no one else does--an encore performance, thanks to Emma, the long-lost twin sister I never even got to meet.


Now Emma's desperate to know what happened to me. And the only way to figure it out is to be me--to slip into my old life and piece it all together. But can she laugh at inside jokes with my best friends? Convince my boyfriend she's the girl he fell in love with? Pretend to be a happy, carefree daughter when she hugs my parents good night? And can she keep up the charade, even after she realizes my murderer is watching her every move?


From Sara Shepard, the #1 "New York Times" bestselling author of the "Pretty Little Liars" books, comes a riveting new series about secrets, lies, and killer consequences.


"Let the lying game begin."

Monday, September 24, 2012

Berbagi Buku Denganmu Sahabatku

Well, di sela-sela keruwetan menyiapkan pekerjaan kantor dan beberapa hal menyangkut aktivitas komunitas yang saya ikuti, kali ini saya ingin dengan cepat menyelenggarakan beberapa giveaway sekaligus. Namun demikian, dikarenakan satu minggu ke depan saya pasti akan konsentrasi ke pekerjaan kantor yang menuntut perhatian 100%, giveaway–giveaway ini akan saya adakan hingga awal Oktober 2012 mendatang.


Saya bilang ‘beberapa’ giveaway, karena memang ada lebih dari satu giveaway yang akan saya selenggarakan. Kamu bisa mengikuti salah satunya saja atau keseluruhannya, dengan memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku, tentu saja...


1. #GiveawaySeptember
Syarat:
• Hanya diadakan melalui twitter
• Telah mem-follow @fiksimetropop
• Format: #GiveawaySeptember_spasi_Jawaban_spasi_@fiksimetropop
• Pertanyaan: Siapakah pengarang novel metropop berjudul Pemburu Cinta?
• Satu username hanya boleh ikut giveaway satu kali (satu tweet)
• Format tidak sesuai, otomatis dinyatakan gugur

Hadiah:
Pilih satu dari 6 buku yang disediakan, untuk 6 orang yang beruntung







Kode Buku:
#Buku1 = Pink Project by Retni S.B.
#Buku2 = C'est La Vie by Fanny Hartanti
#Buku3 = I Love My Boss by Alberthiene Endah
#Buku4 = I Love My Boss by Alberthiene Endah
#Buku5 = Topsy-Turvy Lady by Tria Barmawi
#Buku6 = Langit Penuh Daya by Dewie Sekar
Waktu:
24 – 28 September 2012 (pukul 23.59 WIB)


2. Baca Mesra Bareng Pasangan
Syarat:
• Bisa diikuti melalui media apapun (blog, facebook, tumblr, twitter, dsb), namun harus memberikan tautan di kotak komentar di postingan ini atau kirim by email ke: metropop.lover@gmail.com
Posting foto kamu dan pasanganmu yang sedang membaca ‘sesuatu’, tidak harus buku, yang penting terlihat impresi sedang melakukan kegiatan membaca
• Dicari foto paling kreatif dan mesra
Hadiah:
Paket buku Divortiare-Twivortiare (sampul baru) untuk satu orang yang beruntung


Waktu:
24 September – 15 Oktober 2012 (pukul 23.59 WIB)


3. Agatha Christie Untukmu
Syarat:
• Hanya diadakan di blog ini dengan meninggalkan komentar pada kolom komentar di bawah
• Kamu harus sudah menjadi follower blog ini
• Berikan opinimu tentang: “Jika mendengar nama Agatha Christie apa yang terlintas di benakmu?
• Tinggalkan alamat email, akun twitter, atau akun facebook yang masih aktif untuk dihubungi jika kamu beruntung
• Sebutkan satu judul buku dari empat buku Agatha Christie yang ingin kamu punyai di akhir komentarmu
Hadiah:
Pilih salah satu dari empat buku Agatha Christie sampul baru di bawah ini


Waktu:
24 September – 30 September 2012 (pukul 23.59 WIB)


*keputusan admin tidak dapat diganggu gugat
**masih dimungkinkan perubahan syarat dan ketentuan sekiranya diperlukan


Baiklah, teman, buat yang suka tantangan dan berminat pada hadiah-hadiah di atas, silakan ikuti giveaway-giveaway ini yaaa.....

Thursday, September 13, 2012

[Resensi Novel Romance] With You by Christian Simamora dan Orizuka

Sehari bersamamu, cukuplah bagiku...

365 hari dalam setahun,
24 jam dalam sehari.

Di antara semua waktu yang kita punya,
kau sengaja memilih hari itu.

keluar dari mimpi indah,
lalu hadir dalam hidupku...

sebagai cinta yang selama ini aku tunggu.

WITH YOU adalah Gagas Duet, novella dari dua penulis GagasMedia: Christian Simamora dan Orizuka. Keduanya mempersembahkan dua cerita cinta yang menemukan takdirnya dalam satu hari saja.

Judul: With You (Sehari Bersamamu)
Pengarang: Christian Simamora dan Orizuka
Editor: Alit Tisna Palupi
Proofreader: Gita Romadhona
Pewajah sampul: Dwi Anissa Anindhika
Penerbit: Gagas Media (Gagas Duet)
Tebal: xviii + 298 hlm
Harga: Rp50.000
Rilis: Juni 2012
ISBN: 9789797805739
http://www.goodreads.com/book/show/15713938-with-you

Apa yang bisa terjadi dalam hitungan beberapa jam? Dua orang yang baru saja berjumpa di suatu waktu, mungkinkah punya kesempatan untuk mengenal lebih dekat dan bahkan menyelami hati satu sama lain secara lebih mendalam? Atau, dua hati yang telah memutuskan tak lagi bersama, dapatkah kembali menyatu ketika secara tak terduga dipertemukan kembali? Itulah dua penggal kisah, dari dua tokoh yang saling berhubungan dalam novel bertajuk With You karya Christian Simamora dan Orizuka yang tergabung dalam proyek Gagas Duet oleh Penerbit Gagas Media.

Bagi saya, dua penulis ini begitu populer dan telah memiliki fan base yang cukup besar. Dua karya terdahulu Chris, Pillow Talk dan Good Fight, telah rampung saya baca sehingga paling tidak saya sudah bisa merasai bagaimana gaya berceritanya. Sementara itu, saya belum pernah membaca satu pun karya Orizuka....*mendadak hening* #eh.enggak.ding.ini.perasaan.saya.aja....... Meskipun beberapa bukunya sudah dengan manisnya tertumpuk di lemari buku, Fate-Our Story-Best Friend Forever-The Truth About Forever, saya belum juga membacanya. Maka, penggalan kisah yang ditulis Ori di novel ini adalah icip-icip pertama saya pada gaya menulisnya.

Keduanya memiliki gaya bercerita yang begitu berbeda. Mungkin, memang dari sinilah ide Gagas Duet itu hadir, menyatukan dua penulis berbeda gaya dalam satu rangkaian cerita di mana kedua penulis tetap dibebaskan menggunakan gaya masing-masing. Mungkin, itu menurut saya!

Cinderella jadi model...



Ketimbang Pillow Talk atau Good Fight, saya jatuh suka pada Cinderella Rockefella, instantly. Entahlah. Saya merasa Chris berhasil membuat satu cangkir kopi yang begitu nikmat di sini. Gaya menulisnya tetap ceplas-ceplos dengan selipan frasa khas pergaulan metropolitan yang fashionable. Berkisah tentang Cinderella “Cindy” Tan – Jeremiah “Jere” Fransiskus Atmadjaputra, dua model yang dibooking dalam satu sesi pemotretan yang kemudian saling menaruh rasa. Dan, melalui satu makan malam sederhana namun luar biasa keduanya lantas tak lagi bisa menyangkal bahwa ada beribu kupu-kupu yang bermain di perut masing-masing.

Namun, apakah sudah sebegitu saja? Garis besarnya, iya. Namun, untuk menuju penyatuan rasa kedua tokoh, kita disuguhi flash back story dan gelenyar rasa masing-masing selama waktu persuaan itu. Bagi kalian yang menyukai suasana romantis, siap-siap terletup-letup deh. Awas juga kena serangan demam, panas-dingin nggak keruan ketika merunuti jam demi jam percakapan kedua tokoh yang merupakan ungkapan kekaguman tertahan satu sama lain.
Pernah nggak sengaja ketumpahan air panas?

Cindy menyentuh permukaan bibirnya dengan ujung jari. Masih nggak percaya Jere mencium bibirnya barusan. Seperti kulit yang terasa nyeri karena air panas, rasa bibir cowok itu di bibirnya menyengat dan meninggalkan kesan yang tak bisa dilupakan begitu saja. (hlm. 118)
Jika kamu sudah membaca dua novel Chris terdahulu yang saya sebut di atas, kamu pasti sudah langsung ngeh bahwa tokoh dan setting lokasi dalam novella Cinderella Rockefella ini masih agak nyambung. Sayang sekali, saya melupakan detailnya. Apakah Cindy-Jere ini adalah model dalam pemotretan yang dilakukan Jet-Tere di Good Fight.

Balik ke alasan mengapa saya lebih suka novella ini adalah karena tidak mengumbar sensualitas yang berlebihan. Saya masih ingat ketika membaca Pillow Talk saya tak bisa menahan heran akan banyaknya adegan mandi ...*doeng*...lalu di Good Fight, malah ada adegan mandi sambil....*you know what*....*doeng lagi*....nggak papa juga sih, namanya juga novel untuk dewasa dan dewasa muda, jadi wajar saja. Dan alasan terkait hal ini murni subjektivitas saya belaka. Semua tergantung selera masing-masing, kan?

Pesona Karimunjawa...

Wahhh, setting lokasinya bikin mupeng nih. Saya sudah sangat ingin ke sana, tapi belum kesampaian juga. Hikz.


Setelah membaca romantisme Cinderella Rockefella yang berombak, menikmati romantisme Sunrise karya Orizuka itu ibarat menikmati perguliran mentari pagi. Perlahan. Hening. Syahdu. Mendayu. Melankolis. Serupa air danau yang beriak kecil. Tenang namun menghanyutkan.

Lyla “Lyla” Andhara Johan dan Arjuna “Juna” Taslim baru saja putus setelah menjalin kasih semenjak mereka masih remaja tanggung berseragam putih abu-abu. Lyla yang dirundung masalah keluarga tersentuh pada hal-hal kecil yang dilakukan Juna, sedangkan Juna menyukai keunikan Lyla yang berbeda dari cewek SMA kebanyakan. Namun, seiring bergulirnya waktu, ada yang berbeda di antara keduanya. Celah kecil melebar jadi jurang yang merenggangkan hubungan. Ditambah lagi, tidak adanya komunikasi terbuka yang jujur dan tulus dari keduanya sehingga kata putus pun terucap. Lyla terguncang. Bagaimana dengan Juna?

Dalam suatu waktu ketika mereka masih memadu kasih, Lyla-Juna sempat berangan mengunjungi Karimunjawa berdua, namun hal tersebut tak pernah terlaksana. Kini, Lyla memutuskan untuk backpacking ke Karimunjawa sebagai refreshing. Lalu siapa sangka jika ketika hendak menikmati keindahan pulau di utara kota Jepara itu, ia justru dipertemukan dengan Juna yang juga sedang di sana bersama teman-teman klub selamnya. Keduanya tak menyangkal, gejolak itu masih ada. Menggetarkan ruang-ruang terdalam di bilik hati masing-masing. Pun ketika sesosok Fadhil, cowok pemandu selam di Karimunjawa, begitu dekat dengan Lyla, kecanggungan Lyla-Juna membawa pada kenyataan tak terbantahkan. Mereka masih saling menyayangi.

Komunikasi adalah salah satu unsur terpenting dalam suatu hubungan. Saya bukan ahli, namun sempat pula merasakan betapa komunikasi bisa menentukan harmonis tidaknya suatu hubungan. Sedikit saja lupa menelepon atau sms [status: LDR] bisa-bisa “si dia” disambar orang. Pada kasus Lyla-Juna, ada sesuatu yang urung terucap, sehingga keduanya hanya memainkan perasaan sepihak. Merasa ini-itu, tapi apakah benar perasaan itu, mereka tak pernah mengonfrontasinya.
“Matahari terbit itu awal dari hari baru.” Lyla kembali menatap ke arah matahari. “Matahari terbit memberi kesempatan untuk mulai semuanya dari awal.” (hlm. 258)
Rahasia-rahasia yang tertutup rapat di peti hati Lyla-Juna serasa berhamburan di antara sepoi angin Karimunjawa. Menguak segala teka-teki yang selama ini hanya berdenting di hati masing-masing. Lalu, apakah masih ada kesempatan bagi mereka untuk merenda kasih untuk kedua kalinya? Simak apa dan bagaimana keputusan hati itu dibuat dalam novella bertajuk Sunrise karya Orizuka ini.

Setiap dengar kata sunrise, saya pasti teringat duet maut Ethan Hawke dan Julie Delpy di film Before Sunrise (dan Before Sunset) ini:


Overall, saya suka gagas duet pertama yang saya baca ini. Well, nama kedua penulisnya sendiri sudah menjadi jaminan. Sesuai harapan saya sejak mula. Meski terlihat begitu kontras, bicara fashion lalu nyemplung ke laut, justru mengingatkan saya akan kekuatan masing-masing yang bisa memadu dalam dua jalinan yang saling bertautan namun tak sama. Saya juga happy, sedikit typo saja yang tersebar di sana-sini.

Mengingat ini baru satu judul gagas duet yang saya baca, saya tak akan menyimpulkan apakah memang itu tujuan yang ingin dicapai dari proyek ini, sebagaimana saya kemukakan di awal resensi ini. Target berikutnya saya ingin mencoba membaca Truth or Dare yang ditulis bersama oleh Winna Efendi dan Yoana Dianika serta Kala Kali yang ditulis bersama oleh Windy Ariestanty dan Valiant "Vabyo" Budi.

Selamat membaca, kawan!

My rating:



Foto: dari berbagai sumber

Monday, September 10, 2012

[Resensi Novel Metropop] Rainbow and Ocean by Ruth Priscilia Angelina

Cinta, antara laut dan pelangi...

Gadis muda itu ternyata adalah batu karang. Ia memang tidak cantik. Ia hanyalah seonggok batu yang tampaknya tak terlalu baik. Ia sudah di situ. Mencintai laut, sejak kemarin, kemarin, dan kemarin.

Hingga pelangi muncul di langit mendung. Dengan senyuman ia memberikan harapan pada gadis muda itu. Harapan untuk keluar dari luka hati yang ia kira takkan pernah sembuh.


Neo Aldriano Yehezkiel
Jadi inilah awal dari penyesalanku. Cepat pulang. Kamu hanya menyukaiku seorang. Jangan jatuh cinta pada orang lain!

Clara Radella Keona
Jantungku rasanya hampir meledak saat melakukan semua itu. Aku ingin menangis. Ingin menangis karena hampir tidak bisa menahan degup jatungku yang terlalu cepat hingga menyesakkan dada. Aku belum berubah.

Kim Donggun
Senar-senar gitar yang usang mulai mengeluarkan nada cantik. Lagu lembut mengisi keheningan malam Natal dengan nada-nadanya yang pilu. Salju turun mengenai sekujur tubuhku.

Nado. Bogosipho, Clara-ssi...

Ketika cinta terlambat untuk disadari.
Judul: Rainbow and Ocean
Pengarang: Ruth Priscilia Angelina
Editor: Irna Permanasari
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 208 hlm
Harga:
Rilis: Juli 2012
ISBN: 9789792287004
Rainbow and Ocean


Terus terang, saya kesulitan merampungkan-baca novel metropop kedua karya Ruth Priscilia ini. Bukan kejadian pertama bagi saya, mengingat Grey Sunflower yang coba saya baca setahun silam pun belum tertuntaskan sampai sekarang. Entahlah, saya kurang begitu ‘terhanyut’ akan racikan Ruth.

Rainbow and Ocean sejatinya menawarkan kisah cinta segitiga dengan konflik yang kompleks. Seorang gadis, dua pemuda tampan. Indonesia, Indonesia, dan Swiss-Korea.
Begitu banyak ruang untuk menghadirkan bermacam masalah pada tokoh-tokoh ini. Sayang sekali, sepertinya upaya untuk menghadirkan konflik yang dipilih hanya melalui jalur selayaknya sinetron Indonesia, yakni melalui air mata yang berderai-derai tiada henti. Tragedi-tragedi dihadirkan silih berganti. Kecelakaan, kematian, hingga penyakit bawaan. Tipikal. Terlalu klise. Saya bosan.

Dan, really? Korean-wave. OH-MY-GOD.

OH-MY-GOD! again

Seriously, metropop! Maafkan jika harus menelan sumpah sendiri. Jika terbit lagi novel metropop berlatar Korea, saya tak akan membelinya. Bukan! Saya bukan tak suka pada Korea. Tengok saja koleksi DVD saya, berpuluh-puluh judul K-Drama saya miliki. Saya punya playlist khusus K-Pop favorit. I love them. Tapi, saya tak suka pada yang mbebek. Sekadar ikut-ikutan popular gegara Korea lagi popular.

Mungkin itu pula yang membuat saya tak terlampau menikmati novel ini. Terlihat sekali bagaimana setiap jalinan cerita, interaksi antartokoh melalui dialog-dialognya, bahwa pengaruh K-Drama begitu kuat. Menyimak novel ini saya seolah dihadirkan Song Hye Kyo yang sedang bercakap-cakap dengan Rain di serial laris Full House, aishhh...etapi, cerita novel ini beda sama Full House itu.



Tentang tokohnya. Hmm, jadi, semudah itukah jatuh cinta? Hanya karena sengatan elektrik akan paras rupawan dan perawakan menawan, lalu kamu melabuhkan biduk kasihmu padanya? Segampang itu? Kata orang, cinta memang tak kenal logika. Bahkan, sebagian di antaranya menyebut, cinta itu buta. Dan, saya rasa, Clara justru tak punya rasa. Dia kelebihan rasa sehingga mati rasa. Oh, maksud saya begini deh. Dia masih terbayang-bayang Neo tapi begitu ‘cling’ sekali kedip pada cowok ‘indah’ yang dijumpainya di suatu area perkemahan, lalu detik itu juga ia terpanah asmara. Lalu, ketika kembali ke Indonesia, hatinya kembali terpaut pada Neo. Cih! Semudah itukah hati berpaling? Apakah itu arti cinta sebenar? Oh, sudahlah, semua orang memang punya makna sendiri-sendiri atas cinta. Saya hanya tak bisa menerima bahwa perasaan sedemikian cepat berubah. Saya jelas tak mau mencintai seseorang yang dapat berubah secepat itu. Dan, kentara sekali, sosok Clara ini begitu selfish, maunya mencengkeram dua lelaki. Well, kalau sama penulisnya dibikin sepeti itu ya saya nggak bisa nyalahin Clara-nya sih.

Hmmm...Clara hebat ya, tidak pernah diceritakan punya kemampuan berbahasa Korea langsung bisa capcus ngobrol sama orang Korea, siapa pun! Yah, mungkin sudah persyaratan juga bagi penerima beasiswa S2 Korea harus berbahasa Korea sih, ya. Kaleee... dunno! Tapi, sepertinya semua karakter di novel ini memang jago sih ya, tidak ada satu pun yang diceritakan gegar-bahasa ketika berbicara dengan bahasa Korea. Hebat!

Eh, ada lagi nih kehebatan Clara. Menghilangkan jati diri keindonesiaannya dalam waktu singkat. Yap, beberapa bulan saja di Korea, segala polahnya sudah selayaknya Song Hye Kyo (ishhhh, saya ngefans sih sama Song Hye Kyo). Sayang seribu sayang, padahal citra Indonesia-Korea inilah yang menurut saya bisa memperkuat jalinan konflik dalam novel ini. Bahkan, teriakan kekesalan pun sudah dalam bahasa Korea (hlm 57).

Dan, puhleeeeeeeeeezzzzzzzzz deh ah, bisa tidak bikin cerita tentang Korea yang nggak melibatkan artezzzzz melulu??? Atau, jangan-jangan seluruh orang Korea itu hidupnya dari ngartis, ya? Di Summer in Seoul-nya Ilana Tan, si cowok artis. Di Endorphin-nya Pramesti Ratna, si cowok artis juga. Nah, di sini, artis lagi??? Bah! Fantasi-nya semua pada artis Korea sih, ya?

Eh, ternyata masih ada beberapa yang bikin dahi saya berkerut-kerut tak keruan.
1. Beberapa bagian dari novel ini melibatkan pergantian waktu yang begitu banyak. Saya pusing. Tapi yang ini memang ada kesalahan atau saya yang oon nggak bisa mencerna informasi? (hlm 47) Ia (Tante Emma) dan Oom Irvan pindah ke Korea dua tahun lalu. (hlm. 66) Kebetulan oom dan tanteku juga pindah ke sini sejak tahun lalu. Jadi, yang benar yang mana?

2. (hlm 122) Kepolisian Korea itu hebat ya, langsung bisa melacak keluarga korban kecelakaan dan menghubungi mereka dalam tempo singkat.

3. WTH. Gonta-ganti PoV? Maaf, dalam kamus saya, jika penulis separuh halaman di awal hanya menulis dengan satu PoV, lalu tetiba dari tengah ke belakang jadi BANYAK PoV, si penulis gagal meyakinkan saya dengan kisah yang ditulisnya.

4. Well, saya cowok, dan saya juga menangis sometimes, eh, many times. Tapi, saya kasihan pada dua cowok di novel ini yang suka menangis. Oh, GOD. Cengeng banget, ya?
Ahh, ya sudahlah, ini memang kembali ke selera masing-masing, dan untuk saat ini saya memang merasa cukup menikmati K-Drama televisi saja. Untuk fiksi cetak, nanti-nanti saja deh dicoba lagi. Oh, atau mungkin lebih seru baca cerita Korea asli dari negerinya sana alias terjemahannya saja. Ohiya, untuk yang menyukai kisah romantis penuh tragedi, novel ini cocok buat kamu. Sementara saya cukupkan membaca metropop berlatar Korea dari novel ini saja.

My favorite part:
Aku bukan anjing. Yang kalau disuruh tinggal akan tinggal, disuruh pergi akan pergi, dirusuh tunggu akan menunggu. Menunggu tidak semudah ditunggu.(hlm. 118)
Ohiya, selamat buat tim penyuntingannya. Typo-nya minimalis, bahkan serasa tak ada typo-nya. Sayang, penggunaan font untuk bagian kisah lain, misalnya dari sisi PoV yang buanyakkkk itu atau postingan blog atau diary, akan lebih mengenakkan mata jika dibuat kontras, jadi langsung ngeh kalau itu adalah bagian lain dari cerita. That's all.

My rating:

Wednesday, September 5, 2012

[Resensi Novel Teenlit] Dark Love by Ken Terate

Seks pranikah BUKAN pernyataan cinta, itu nafsu!!!

Usiaku 17 tahun, hampir 18. Kelas 12. Hampir lulus. Dan aku hamil...

Kirana yang cerdas, cantik, dan ceria melihat semua impiannya luruh di depan mata. Hari-harinya mulai dipenuhi rahasia dan kecemasan. Ia nggak mungkin mampu melahirkan dan merawat bayi. Ia juga nggak mungkin mampu menghadapi celaan dari orang-orang di sekitarnya, teman-temannya, guru-gurunya, terutama kekecewaan orangtuanya. Saat ini Kirana berada di ambang jurang keputusasaan. Hidup seolah tidak menawarkan solusi apa pun padanya.

Bagaimana dengan cowok yang menghamilinya? Oh, cowok itu harus tetap sekolah. Dia nggak boleh terlibat. Dia cowok paling tampan dan paling cerdas di sekolah. Masa depannya begitu gilang gemilang. Kirana tidak ingin merusaknya. Siapakah dia? Kirana takkan pernah mau mengakuinya.

Judul: Dark Love
Pengarang: Ken Terate
Pewajah sampul: Niken Anggrek Wulan
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 248 hlm
Harga: Rp40.000
Rilis: September 2012
ISBN: 978-979-22-8751-6

Summary:
Dunia remaja Kirana yang ceria dan penuh tawa seketika retak begitu dia menyadari ada benih cinta yang bertumbuh di rahimnya. Ia HAMIL. Ya Tuhan, Kirana baru 17 tahun. Tinggal satu semester lagi, ia akan lulus SMA. Bisakah ia menghentikan janin di kandungannya untuk berkembang? Bolehkah ia tetap bersekolah jika perutnya makin membesar? Oh, dia kan salah satu murd terpandai di sekolahnya, masa' pihak sekolah akan mengeluarkannya begitu saja?

Oh, apakah ia korban perkosaan? Apakah Kirana hanya melakukan hubungan intim dengan iseng? Tak lebih baikkah jika Kirana mengaku saja pada semua orang siapa cowok yang menghamilinya? Tentu, itu lebih mudah baginya. Ia tak akan menanggung semua beban itu sendirian. Tapi, ia tak tega. Cowok itu begitu tampan, begitu pintar, dan dia begitu diharapkan sebagai tulang punggung keluarganya. Oh, Tuhan! Kirana begitu kalut. Apa yang musti ia lakukan? Bersediakah ia....aborsi?

Simak langkah Kirana yang tertatih-tatih demi mencari solusi atas aib yang menimpanya dalam novel teen lit terbaru karya Ken Terate bertajuk Dark Love ini.


Pada suatu ketika dalam masa akademik saya, pernah terlontar pertanyaan seputar, "Bolehkah seorang siswi yang hamil tetap diperbolehkan masuk sekolah?" Jika tidak salah, saya pernah punya satu teman angkatan yang terpaksa putus sekolah karena ia telanjur hamil dan akhirnya MBA (Married by Accident). Kala itu, saya sebagaimana teman-teman saya yang lain, pun bertanya-tanya hal yang sama. Dan, sampai sekarang saya tak pernah tahu apakah memang ada peraturan tertulis yang melarang siswi yang hamil untuk menyelesaikan pendidikannya secara ketika masuk sekolah (SD/SMP/SMA) tidak ada surat pernyataan apa pun yang ditandatangani oleh siswa/i. Berbeda sekali ketika saya menempuh kuliah di STAN yang mensyaratkan mahasiswa/i-nya menyetujui kewajiban untuk tidak menikah (termasuk hamil) selama masa pendidikan. Tentu, itu sudah berdasar kesadaran sendiri. Nah, pas masih sekolah dasar-menengah, bagaimana donk? Dunno!

Tema itulah yang menjadi topik bahasan utama Ken Terate dalam novel Dark Love ini. Deangan gaya bercerita dan segala pernik khas remaja, Ken menghidupkan tokoh yang begitu real dengan segala keluguan dan kebingungannya menghadapi persoalan serumit ini. Perang batin yang dialami Kirana begitu dekat dengan keseharian. Seorang remaja beranjak dewasa yang menghadapi kenyataan bahwa berhubungan intim yang awalnya biasa dan menyenangkan justru membawanya kepada jalan yang tak diketahui di mana ujungnya. Apalagi ia pun sadar, ini adalah aib. Maka, dunia tak boleh tahu.

Nuansa riang-komedi-komikal khas Ken memang masih terasa, meskipun sebagaimana judul novel ini, aliran kisahnya dibuat sedikit lebih gelap dibanding karya-karya Ken sebelumnya yang secerah warna-warni cokelat M&M. Tentu saja, persoalan hamil di luar nikah di kalangan anak SMA bukan persoalan gampang. Dan, seperti yang pernah saya tanyakan di waktu saya SMA dulu, kasus seperti ini masih "tabu" dalam dunia nyata. Coba saja tengok berita di bawah ini: tentang teguran keras Gubernur Jatim karena ditengarai ada larangan Dinas Pendidikan bagi siswi hamil untuk ikut Ujian Nasional.


“Sudah, sudah kami ingatkan. Sudah tidak ada aturan seperti itu. Silakan bagi sekolah yang mau menerapkan dan sah-sah saja jika tidak,” tegasnya.

Sebelumnya, sekolah dan dinas pendidikan kota/kabupaten sempat gelisah dengan dikeluarkannya himbauan yang lebih mirip aturan larangan bagi siswi hamil untuk ikut ujian.

Karena meski siswi hamil ini termasuk kategori korban, dengan adanya aturan tersebut jelas-jelas mereka akan dirugikan.

Selengkapnya baca di sini: lensaindonesia.com

Yang juga menarik dari novel ini adalah sejak mula tokoh Kirana enggan menyebutkan siapa cowok yang menghamilinya. Bahkan, kita sebagai pembaca pun diajak kucing-kucingan. Sepanjang membaca novel ini (sampai dengan terbongkarnya rahasia kelam itu) tak pelak saya pun ikut menebak-nebaknya. Sebenarnya mudah, karena si cowok yang dikenalkan sebagai "My Prince" adalah satu dari tiga cowok di geng Kirana yaitu Andra, Alvin, atau Banyu. Beberapa clue bertebaran di sana-sini, tapi saya patut mengacungkan jempol ketika Ken masih tetap membuat saya "buta" soal si cowok hingga ke tengahnya. Dari awal saya sudah menebak sih dari gaya berbicara si cowok lewat dialog atau lewat pesan-pesan SMS-nya. Tapi, satu bukti saja kurang, maka saya baru bisa menebak ketika telah lewat setengah ceritanya, hehehe...good job, Ken!

Tema persahabatan memang menjadi concern Ken, saya rasa. Hampir di seluruh novel-novelnya yang sudah saya baca, nuansa persahabatan itu begitu nyata. Termasuk di novel ini juga. Perubahan sikap teman-teman terdekat Kirana: Maria, Chacha, Andra, Alvin, dan Banyu, ketika rahasia kehamilan Kirana terbongkar juga dapat terasa dengan baik.

Masih cukup banyak ruang untuk pengembangan plot memang tapi saya pribadi sih sudah merasa cukup. Kegalauan hati seorang gadis SMA, pintar dan harapan keluarga, demi menghadapi masalah pelik hamil di luar nikah di usia yang untuk ukuran zaman sekarang, terlalu muda, cukup tergambarkan dengan baik. Dikarenakan PoV diambil dari sisi Kirana sehingga bagaimana gejolak si cowok yang berdasar ceritanya digambarkan bersedia bertanggung jawab itu menjadi tidak bisa terlihat. Saya yakin, dia juga terguncang. Mungkin akan makin seru jika Ken menggunakan dua sisi PoV, namun konsekuensinya yaaa...My Prince tak perlu lagi di'misterius'kan.

Atau, jika memungkinkan dibikin sekuel, bisa tuh digunakan PoV dari sisi si cowok. Hahaha, kalau pembaca selalu #ngarep ada kelanjutannya, ya?

Di dalam novel ini juga disinggung sebuah film berjudul Juno yang dibintangi Ellen Page, Michael Cera, dan Jennifer Garner yang box office beberapa tahun silam. Memang, menyimak novel ini menjadi tak bisa tidak untuk juga memabandingkannya dengan film itu. Dan, di sini, tokoh Kirana secara khusus mengungkapkan kondisinya dibandingkan Juno dalam film tersebut.


Lalu, saya pribadi pun merujuk ke film dengan judul hampir sama, tapi produksi Korea, Jenny Juno ini:


Sayang sekali, novel ini cukup banyak typo-nya. Tidak seperti biasanya, entah kenapa.
(hlm. 8) melap = mengelap
(hlm. 9) jenius = genius
(hlm. 18) istarahat = istirahat
(hlm. 21) kenyataanya = kenyataannya
(hlm. 23) Aston Kuchter = Ashton Kutcher
(hlm. 27) cheesecake - (hlm. 86) cheese cake = inkonsistensi
(hlm. 34) Dia ketua kelas dan paling sebal kalau ada anak yang masuk tanpa izin = sesuai konteks kalimat, mungkin seharusnya "yang tidak masuk tanpa izin" kali, ya?
(hlm. 40) mau?" Kataku akhirnya = K--tidak kapital
(hlm. 73) pilhan = pilihan
(hlm. 73) diesksekusi = dieksekusi
(hlm. 83) Zac Afron = Zac Efron
(hlm. 93, 111) mencelos = mencelus
(hlm. 94) Rihana = Rihanna -----> ada apa dengan novel ini, seluruh nama artis salah ejaan
(hlm. 111) Ini nggak mungkin = kurang tanda titik di akhir kalimat
(hlm. 189) kekeuh = keukeuh
(hlm. 237) berlajar = belajar
Satu hal lagi terkait penggunaan istilah berbasi-basi dan berbasa-basi yang berganti-ganti digunakan. Entah disengaja, entah tidak (pertama digunakan tokoh yang seusia, tapi juga kadang dipakai yang beda usia).

My rating:

Selamat membaca, kawan!