Wednesday, December 30, 2015

[Resensi Novel Amore] Sincerely Yours by Tia Widiana

"Bagaimanapun, sulit menyayangi orang lain kalau kau masih membenci dirimu sendiri."
--pg.115 #SincerelyYours by Tia Widiana


Sebagai penulis novel thriller, orang kerap menyangka isi kepala Inge hanya seputar urusan pembunuhan. Terlebih lagi sikapnya yang pendiam dan lebih banyak mengurung diri di kamar.

Namun di mata Alan, Inge semanis penulis romance. Inge teman yang menyenangkan dalam segala hal. Alan dengan mudah dapat membayangkan Inge menjadi perempuan yang ingin ia nikahi, bukan Ruby… perempuan yang selama ini berstatus kekasih Alan.

Alan mewakili segala yang Inge inginkan dalam hidup. Kecuali satu hal… Inge tidak ingin mengulangi hal yang membuat hatinya terluka bertahun-tahun. Inge tidak mau Alan meninggalkan Ruby demi bersama dirinya.

Sebagai penulis, Inge selalu tahu bagaimana cerita yang ditulisnya akan berakhir. Tapi untuk kali ini, Inge tidak tahu bagaimana akhir kisahnya dengan Alan….

Judul: Sincerely Yours
Pengarang Tia Widiana
Desain Sampul: Marcel A.W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Tebal: 246 hlm
Harga: Rp57.000
Rilis: 14 September 2015
ISBN: 978-602-032050-2

Tak bisa mungkir, gaya tulisan Tia Widiana memang sudah berhasil memikat selera saya sejak terbitnya novel debutannya, Mahogany Hills, beberapa tahun silam. Sejak itu saya sudah menunggu-nunggu racikannya yang lain untuk segera diterbitkan. Dan, saya menjadi salah seorang pembaca yang turut antusias ketika kabar novel keduanya yang bertajuk Sincerely Yours ini siap dirilis.

Meet Cute (pinjam istilah Mbak Nina Ardianti)
Dua tokoh utamanya, Sekar "Inge" Wangi Tambanglaras dan Alan "Alan" Anugrah, dipertemukan dalam situasi canggung yang imut, hehehe. Agak absurd sedikit (bagian soal salah minum obat itu), tapi benar-benar cara bertemu yang asyik, beda, dan sepertinya belum pernah digunakan pengarang lain. Pembuka jalinan kisah Inge-Alan yang cukup bagus.



Thursday, December 17, 2015

[Book Event] Diskusi Panel "How to Sell Your Ideas" by Kompas Gramedia Group

Minggu (13/12/2015) kemarin, yang merupakan hari kedua penyelenggaraan Kompas Gramedia Fair (KGF) 2015, saya baru menyempatkan diri untuk mampir. Widih, tumben, ya? Biasa juga kalau ada book fair, datang setiap hari? Well, selain semakin sempitnya waktu berleha-leha di luar urusan kantor, kesibukan newlyweds juga bikin waktu rekreasi menjadi lebih sedikit. Kali ini pun, saya datang sendiri, tanpa membawa pasangan. Dan, saya khusus datang ke arena KGFair 2015 untuk mengikuti diskusi panel "How to Sell Your Ideas (HTSYI)" yang diselenggarakan oleh panitia KGFair 2015, yang menghadirkan para panelis jempolan, di antaranya Ika Natassa. Sebagai pencinta metropop, wajib banget datang ke acara yang ada Ika Natassa-nya, dong *nyengir.


Melupakan fakta lokasi KGFair 2015 yang sama dengan penyelenggaraan kopdar Amore in Metropop tahun sebelumnya, yaitu di JCC (yang tidak ada ruangan khusus-tertutupnya), saya mengharapkan diskusi diselenggarakan di dalam ruangan khusus dengan suasana lebih tenang, terbebas dari kebisingan area sekitar. Tentu saja, harapan saya enggak jadi kenyataan. Diskusi diselenggarakan di panggung utama, open space, yang meskipun tata suaranya sudah disiapkan sedemikian rupa, masih saja terganggu kebisingan dari suara-suara di area sekitar.

Pun, saya jadi agak kecewa juga, sih, karena untuk ikut diskusi ini mesti bayar sebesar Rp75k, eh... malah acaranya di open space. Ckckck. Meskipun dibilang balik modal karena untuk peserta yang mendaftar disediakan goodie bag (berisi satu judul buku + voucher Gramedia Rp50k) serta kursi untuk duduk sepanjang acara, kalau tahu acaranya di open space, saya milih enggak usah bayar saja, deh. Berdiri pun saya rela, kok.


Thursday, December 3, 2015

[#BacaBarengMinjul] edisi Tenaga Kerja Istimewa...kenalan dulu sama Naiqueen, yuk.

Rasanya cinta tuh mudah diucapkan, tapi susah banget dibuktikan, jadi sampai sekarang saya juga masih berusaha memahami cinta itu apa.
---Naiqueen, pengarang Tenaga Kerja Istimewa.

Hai, tweemans, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik-baik saja, ya. Kamu lagi baca buku apa? Belum punya bahan bacaan minggu ini? Hmm, sebaiknya ikutan saya dan Julia Agnes @juliagnes dan Cahya Widyastutik @cahyawid membaca bareng Novel Tenaga Kerja Istimewa karya Naiqueen @naiqueen terbitan Penerbit Bentang Pustaka @bentangpustaka pada 30 November s.d. 5 Desember 2015 saja, yuk.


Nah, sembari kita membaca bareng novel Tenaga Kerja Istimewa ini, sebaiknya kita kenalan dulu sama pengarangnya, supaya kita bisa lebih dekat dan serasa mengobrol langsung dengan pengarangnya. Mari kita sapa dulu pengarangnya. Hai, Pengarang. Hai, Naiqueen. Ngomong-ngomong manggilnya apa, ya?

Halo, @fiksimetropop dan pembaca semua. Panggil Alya boleh, panggil Mak Nai juga boleh. Biasanya kalau di kalangan teman-teman Wattpad suka dipanggilnya begitu.

dokumen pribadi: Naiqueen

Tuesday, November 10, 2015

[Top Ten Tuesday] Sepuluh film yang mestinya ada versi novelnya...

Top Ten Tuesday is an original feature/weekly meme created by The Broke and the Bookish. The Broke and the Bookish original title: Top Ten Book To Movie Adaptations I'm Looking Forward To or Ten Book To Movie Adaptations I Still Need To Watch.


Untuk Selasa kali ini saya ingin agak berbeda dengan topik yang ditentukan meskipun masih sedikit menyerempet. Kalau ngomongin buku diadaptasi menjadi film layar lebar atau ilm televisi sepertinya sudah terlalu mainstream, ya. Maka, kali ini saya kepingin mendaftar sepuluh film layar lebar yang semestinya diadaptasi ke dalam media buku/novel.

1. Ada Apa Dengan Cinta?
Siapa, sih, yang enggak meleleh sama jalinan asmara antara Cinta--cewek superpopuler, dan Rangga--cowok super-cool, itu? Saya pikir, kalau saja kisah ini dinovelkan, pasti bakal laris juga novelnya. Saya menominasikan Winna Efendi atau Orizuka untuk mengonversi drama remaja ini menjadi novel.


Anyway... coming soon ini. Can't wait!


Thursday, November 5, 2015

[#BacaBarengMinjul] On set of... Ivy Bridal #BBM_UnbrokenVow

Halo, tweemans, bagaimana kabar bacaanmu? Buat yang ikut baca bareng minjul edisi novel Amore bertajuk The Unbroken Vow karya Kezia Evi Wiadji, kalian sudah sampai mana? Tetap semangat membaca, ya, soalnya semakin ke tengah konflik dalam kisah rumah tangga Ivy Sutedja dan Ethan Wicaksana ini semakin "panas" dan bikin nagih pengin segera buka halaman-halaman selanjutnya. Ganbatte!


Nah, sembari melanjutkan-baca, yuk sekarang kita ngobrol-ngobrol santai dulu seputar The Unbroken Vow ini. Banyak hal yang bisa kita bahas dari novel ini, tapi untuk saat ini mari kita bahas soal setting lokasi khusus dalam The Unbroken Vow. Jika kalian sudah melewati bab-bab awal, tentunya kalian sudah tahu tentang Ivy Bridal, kan? Belum? Wah, kalian mesti kelewatan bacanya, coba cek lagi di Bab 4.

Wednesday, November 4, 2015

[Resensi Novel Young Adult] The Fill-in Boyfriend by Kasie West

Witing trisno jalaran soko kulino...
(cinta hadir karena terbiasa)

When Gia Montgomery's boyfriend, Bradley, dumps her in the parking lot of her high school prom, she has to think fast. After all, she'd been telling her friends about him for months now. This was supposed to be the night she proved he existed. So when she sees a cute guy waiting to pick up his sister, she enlists his help. The task is simple: be her fill-in boyfriend—two hours, zero commitment, a few white lies. After that, she can win back the real Bradley.

The problem is that days after prom, it's not the real Bradley she's thinking about, but the stand-in. The one whose name she doesn't even know. But tracking him down doesn't mean they're done faking a relationship. Gia owes him a favor and his sister intends to see that he collects: his ex-girlfriend's graduation party—three hours, zero commitment, a few white lies.

Just when Gia begins to wonder if she could turn her fake boyfriend into a real one, Bradley comes waltzing back into her life, exposing her lie, and threatening to destroy her friendships and her new-found relationship.

Judul: The Fill-in Boyfriend
Pengarang: Kasie West
Tebal: 352 hlm
Format: e-book
Bahasa: Bahasa Inggris

https://www.goodreads.com/book/show/18660447-the-fill-in-boyfriend 

The Fill-in Boyfriend adalah buku ketiga Kasie West yang saya baca setelah The Distance Between Us dan On the Fence. Yang membuat saya tertarik untuk membaca karya-karya Kasie West adalah kemampuan Kasie untuk menuliskan kisah remaja-dewasa-muda yang biasa namun serba tak terduga dengan karakter-karakter yang kuat. Tak terkecuali The Fill-in Boyfriend ini. Mungkin tema cowok bohong-bohongan sudah pernah dinovelkan, tapi karakter Gia Montgomery yang adalah tipikal cewek populer dan sekaligus rapuh sepertinya masih jarang diangkat sebagai karakter utama. Dan, Kasie bisa membuat saya geregetan sepanjang membaca karena sisi rapuh dari seorang "ratu" sekolahan itu.

Selain Gia, karakter-karakter lain juga cukup kuat, termasuk ibu dari si cowok bohong-bohongan. Well, saya tidak akan menyebutkan nama karakter si cowok bohong-bohongan, ya. It will destroy the whole story. Karena memang itu yang menjadi inti dari kisah The Fill-in Boyfriend ini.

Oh, dan, ya, yang juga membuat saya menyukai novel remaja-young-adult karya Kasie adalah cara menulis yang diakuinya "squeaky clean" dan saya memang terobsesi membaca (atau menulis) kisah romance yang tetap bikin kebat-kebit tanpa adegan yang terlalu vulgar.

Secara garis besar, The Fill-in Boyfriend mengisahkan kegalauan Gia yang terus didesak oleh teman segengnya--terutama Jules, untuk membuktikan bahwa dia punya cowok. Terakhir Gia menyebut nama cowoknya Bradley, anak kuliahan, dan pernah berfoto bersama namun sayangnya (atau untungnya?) wajah Bradley tetap tak terlihat begitu jelas sehingga teman-temannya masih belum teryakinkan bahwa Gia punya cowok. Sial banget donk, ya, kalau cewek sepopuler Gia enggak punya teman kencan di pesta Prom? Celakanya, Gia memang sepertinya ketiban sial. Justru di pesta itulah Bradley yang akhirnya datang malah minta putus darinya. Panik dan stres membuat Gia frustrasi. Unutngnya ada seorang cowok---entah baik hati, entah psycho--di parkiran yang mau dimintanya jadi cowok pengganti Bradley--the Fake Bradley, dan menemaninya ke pesta Prom.

Itulah awal premis hubungan Gia dengan the Fake Bradley di hampir sepanjang novel. Nanti ada remah-remah konflik yang disumbang dari adik dan ibu si cowok Fake Bradley, keluarga Gia sendiri, mantan si Fake Bradley, dan tentu saja teman segeng serta teman satu sekolah Gia. Buat saya, sih, kisahnya cukup seru dan bikin senyum-senyum sendiri dan geregetan sendiri. Kalau kamu lagi kepingin baca kisah remaja yang enggak ribet, ringan, tapi cukup mengasyikkan, The Fill-in Boyfriend ini bisa jadi pilihan bahan bacaanmu selanjutnya. Untuk sementara ini belum ada versi terjemahan bahasa Indonesia-nya, sih.

My rating: 3,5 out of 5 star.

Tuesday, November 3, 2015

[Top Ten Tuesday] Sepuluh novelis debutan yang bikin saya kepingin baca karya mereka yang lain...

Top Ten Tuesday is an original feature/weekly meme created by The Broke and the Bookish. The Broke and the Bookish original title: Top Ten Debut Authors Who Have Me Looking Forward To Their Sophomore Novel (because when you love a debut you just are ITCHING to get your hands on the author's second book) or Top Ten Sophomore Novels That I Loved Just As Much If Not More As The Author's Debut (no one hit wonders heeeere!)


Mencomot (lalu membaca) novel debut dari seorang pengarang yang belum pernah saya baca karyanya sebelumnya terkadang memang bikin sedikit gamang. Tak jarang saya meragu, apakah gaya menulis dan hasil pemikirannya bakal masuk ke selera saya atau tidak. Namun, jika mulai dilanda kebosanan pada rutinitas baca yang itu-itu saja, mencicipi karya baru dari novelis debutan bisa memberikan kejutan yang kerap mengasyikkan. Inilah sepuluh novelis debutan beserta judul novel mereka yang sudah saya baca (dan saya suka) sehingga membuat saya enggak sabar menunggu karya-karya mereka selanjutnya.

1.  Citra Rizcha Maya, pengarang Confessions of a Silly Drama Queen
2.  Anggun Prameswari, pengarang After Rain
3.  D. Wijaya, pengarang Above the Stars
4.  Prima Santika, pengarang Three Weddings and Jane Austen
5.  Tia Widiana, pengarang Mahogany Hills
6.  Faris Rachman-Hussein, pengarang Dramaturgi Dovima
7.  Ayu Gendis, pengarang Reuni
8.  Novellina A., peengarang Fantasy
9.  Anastasia Aemilia, pengarang Katarsis
10. Intan Lui B., pengarang No Dinner Date

Catatan khusus: novelis ini bisa dibilang debutan juga meskipun sudah menerbitkan lebih dari satu novel, tetapi sudah lama tidak menerbitkan novel lagi, dan saya suka tulisan mereka:: Riri Sardjono (pengarang Marriageable dan novelet Time Will Tell), Icha Rahmanti (pengarang Cintapuccino dan Beauty Case), Kristy Nelwan (pengarang L dan Perempuan Lain).

Nah, itu tadi sepuluh novelis debutan yang saya nantikan karya-karya mereka selanjutnya. Faktor utama yang membuat saya menyukai novel karangan mereka adalah gaya menulis pengarangnya, jadi saya menaruh harapan yang tinggi bahwa di novel-novel selanjutnya gaya menulis mereka tetap dipertahankan bahkan kalau bisa dibuat semakin khas mereka masing-masing. Kalau kamu, siapa sih novelis debutan yang karyanya selalu kamu nantikan? Share, donk! 

Monday, November 2, 2015

[#BacaBarengMinjul] ...mari membaca bareng The Unbroken Vow karya Kezia Evi Wiadji

"Saat keputusan terasa salah,
akankah terus melangkah?"
---The Unbroken Vow by Kezia Evi Wiadji

Hai, tweemans, senang sekali karena event #BacaBarengMinjul belakangan ini kembali semarak. Setelah sebelumnya kita menyelami kehidupan dewasa muda melalui novel Young Adult berjudul Re-Write karya Emma Grace, kali ini kita beranjak ke kisah yang lebih dewasa yang tersaji melalui novel dari lini Amore berjudul The Unbroken Vow karya Kezia Evi Wiadji. Pada gelaran kali ini, dua peserta #BBM_UnbrokenVow adalah Rahayu di akun Twitter @RiniCipta dan Mukhammad Maimun di akun Twitter @MukhammadMaimun.

Namun, seperti biasa, gelaran #BBM_UnbrokenVow ini tidak hanya bisa diikuti oleh saya, Kezia Evi Wiadji, Rahayu, dan Mukhammad Maimun saja, tweemans sekalian yang sudah punya bukunya tapi belum sempat dibaca, ayo sekalian ikut baca bareng. Pasti enak, kalau bacanya bareng teman, kan? Yang sudah baca bukunya pun bisa lho kalau mau baca ulang atau sekadar berbagi kesan selama merampungkan-baca The Unbroken Vow. Tweemans cukup sertakan tagar #BBM_UnbrokenVow pada setiap tweet yang kalian posting selama periode baca bareng yaitu dari tanggal 2 - 7 November 2015. Nah, buat yang belum punya bukunya tapi ngebet banget pengin baca, mungkin itu pertanda kamu mesti ke toko buku dan beli bukunya (atau kalau enggak, pinjem ke temanmu).

Ayok atuh kita ramaikan #BacaBarengMinjul edisi The Unbroken Vow by Kezia Evi Wiadji ini. Have fun, tweemans. 



Thursday, October 29, 2015

[#BacaBarengMinjul] ...berbincang seru seputar dunia kepenulisan bersama Kezia Evi Wiadji

Setelah minggu lalu kita menyelesaikan #BBM_ReWrite karya Emma Grace, minggu depan, tepatnya tanggal 2 s.d. 7 November 2015 #BacaBarengMinjul akan menghadirkan novel romance kategori dewasa dari lini Amore (Penerbit Gramedia Pustaka Utama) berjudul The Unbroken Vow karya Kezia Evi Wiadji. Nah, sebelum kita seseruan membaca dan mengulas The Unbroken Vow selama satu minggu penuh, yuk kita berbincang-bincang dulu dengan Evi---panggilan kita untuk Kezia Evi Wiadji, seputar dunia kepenulisan yang digelutinya saat ini.


Friday, October 23, 2015

[Buku diFILMkan] Resensi Film - Paper Towns (Adaptasi dari Novel Karya John Green)

The movie looks good...



Saya orangnya gampangan, sebenarnya. Gampang suka tapi juga gampang enggak suka. Pas baca The Fault in Our Stars (TFiOS), saya nggak begitu ngeh sama kisahnya. Mana yang versi bahasa Inggris-nya susah banget buat saya cerna, vocabulary-nya nyebelin. Namun, ternyata baca versi terjemahannya pun tetap bikin saya nggak begitu relate sama cerita TFiOS, tapi hal itu nggak menghalangi saya untuk menonton versi filmnya. Dan, saya suka.

Sementara itu, saya belum baca Paper Towns. Sudah punya, tapi belum dibaca. Saat mendengar kabar Paper Towns bakal dadaptasi menjadi film, saya pun tak kalah excited kayak TFiOS dulu. Sayang, sepertinya filmnya tak tayang di bioskop lokal, entah kenapa. Mungkin karena di Amerika sendiri film ini tak terlalu bagus hasil penjualan tiketnya. Namun, akhirnya saya berkesempatan menonton film ini juga. Well, seperti yang sudah saya bilang, saya orangnya gampang suka, dan saya memang suka sama film ini. Bahkan setelah nonton, saya malah kepingin baca versi novelnya. Soon!


Tuesday, October 20, 2015

[Top Ten Tuesday] 10 Wishes I'd Ask The Book Genie to Grant Me...

Top Ten Tuesday is an original feature/weekly meme created by The Broke and the Bookish. The Broke and the Bookish original title: 10 Wishes I'd Ask The Book Genie To Grant Me (a new book from a certain author,  a reading superpower, a library that is your absolutely #librarygoals, a character to come to life, to met a certain author etc. etc.) YOU DREAM IT AND THE BOOKISH GENIE CAN DO IT.


Oh, genie... genie in the bottle, grant me THESE SUPER WISHES, pleaseeee... I guess this time I'll write my top ten in English though maybe one or two wishes are local. By this, I'll summarize my wishes as MY WISHLIST and I'll try to make them REAL someday. So, here they are...

 
1. Taking a selfie at Platform 9 3/4 at King Cross Station.

source: https://allmylovefromlondon.wordpress.com/tag/platform-9-34/

Monday, October 19, 2015

[Resensi Novel Young Adult] Rainbow Boys by Alex Sanchez

Cinta segitiga sesama remaja pria...

Jason Carrillo is a jock with a steady girlfriend, but he can't stop dreaming about sex...with other guys.

Kyle Meeks doesn't look gay, but he is. And he hopes he never has to tell anyone -- especially his parents.

Nelson Glassman is "out" to the entire world, but he can't tell the boy he loves that he wants to be more than just friends.

Three teenage boys, coming of age and out of the closet. In a revealing debut novel that percolates with passion and wit, Alex Sanchez follows these very different high-school seniors as their struggles with sexuality and intolerance draw them into a triangle of love, betrayal, and ultimately, friendship.

Judul: Rainbow Boys (Rainbow Boys #1)
Pengarang: Alex Sanchez
Tebal: 247 halaman
Bahasa: Bahasa Inggris

Sejatinya buku ini tak menawarkan kisah monumental baru seputar isu LGBTQ. Tiga remaja pria yang menjadi tokoh utamanya pun tampil sangat predictable. Jason ---cowok pebasket populer yang berperan sebagai gay in denial/gay in the closet, Kyle ---cowok kutu buku nan pintar dari segi akademis sedang berusaha menyesuaikan dirinya yang sebenarnya sudah mengaku gay, dan Nelson ---tipikal cowok gay pecicilan yang berdandan ala-ala demi menarik perhatian. Lalu, oleh sang pengarang ketiganya dipertemukan dalam satu frame hingga terciptalah cinta segitiga di antara mereka. Siapa suka siapa, dan siapa yang akhirnya menjadi kekasih siapa, silakan baca sendiri untuk menemukan jawabannya, ya.

Yang berbeda adalah latar belakang Alex Sanchez, sang pengarang. Ia berusaha menyelipkan isu penerimaan dan pengakuan kesetaraan LGBTQ di masyarakat. Alex pernah menjadi pendidik dan pendamping pada korban kekerasan (fisik maupun psikologis) terkait isu LGBTQ sehingga ia memberikan gambaran grup-grup pendukung bagi siapa pun yang merasa terbebani dengan "nasib" yang menimpanya. Di bagian akhir novel ini, Alex juga mendaftar grup atau kelompok atau tempat untuk berkonsultasi terkait isu ini.


Hmm, dari serial karya Alex ini saya jadi teringat kampanye #LoveWins yang sempat booming di Amerika Serikat setelah dilegalkannya pernikahan sesama jenis di Negeri Paman Sam itu. Semua yang mendukung kampanye itu menggunakan pelangi (rainbow) sebagai simbolnya. Entahlah, saya sendiri tak paham, apa arti pelangi bagi LGBTQ.

Saya suka karakterisasi yang dihidupkan oleh Alex Sanchez, terutama tokoh Kyle yang serbaoptimis. Meskipun awalnya enggan, tapi Kyle akhirnya menguatkan diri untuk menerima dirinya yang gay dan mengakuinya pada orang terdekatnya. Pun ketika ia mulai berani menyatakan rasa suka pada salah satu tokoh yang sudah dikaguminya sejak kali pertama melihatnya. Nelson yang annoying bikin kisah dalam novel ini menjadi demikian hidup, dan Jason yang terombang-ambing dalam kebimbangan dapat menggambarkan betapa seseorang yang merasa terjebak dalam "nasib" ini bisa mengambil pilihan, menerima atau menolak.

Buat yang kepingin baca kisah LGBTQ ber-setting dunia dewasa-muda (young adult) yang cukup kental nuansa LGBTQ-nya, silakan coba baca serial karya Alex Sanchez ini. 3,5 out of 5 star untuk Anak-anak SMA Pelangi ini.

Btw, adakah yang nyadar cowok di belakang yang ada di kover itu adalah... Matt Bomer?

Selamat membaca, tweemans.

[#BacaBarengMinjul] ...yuk baca bareng Novel Young Adult Re-Write by Emma Grace

"Tak ada kenangan yang bisa kautulis ulang.
Tapi mimpi, bisa kaususun kembali."
---Re-Write by Emma Grace

Halo, tweemans. Selamat datang kembali di gelaran #BacaBarengMinjul periode 19 s.d. 24 Oktober 2015, kali ini dengan edisi novel Young Adult berjudul Re-Write karya Emma Grace terbitan Gramedia Pustaka Utama. Pada gelaran kali ini, dua peserta #BBM_ReWrite adalah Agustin W dengan akun Twitter @agustine_w dan Deas dengan akun Twitter @deasyds.

Namun, #BBM_ReWrite enggak hanya buat saya, Emma, Agustine, ataupun Deas saja. Buat tweemans sekalian yang sudah punya novel ini dan belum dibaca, yuk... ikutan baca bareng. Cukup tambahkan tagar #BBM_ReWrite agar gampang di-search nanti, ya. Yang sudah baca, masih bisa kok ikutan baca bareng, cukup ungkapkan kesan-kesan tweemans selama membaca novel ini, sertakan tagar yang sama, ya. Nah, buat yang belum punya bukunya tapi ngebet banget pengin baca, mungkin itu pertanda kamu mesti ke toko buku dan beli bukunya (atau kalau enggak, pinjem ke temanmu).

Ayok atuh kita ramaikan #BacaBarengMinjul edisi Re-Write by Emma Grace ini. Have fun, tweemans.

Thursday, October 15, 2015

[#BacaBarengMinjul] Berkenalan dengan Emma Grace

#BacaBarengMinjul merupakan salah satu agenda rutin yang diselenggarakan di ranah Twitter melalui akun @fiksimetropop. Dalam waktu dekat, tepatnya tanggal 19 s.d. 24 Oktober 2015 mendatang, @fiksimetropop mengajak pembaca dan tweemans sekalian untuk ikut baca bareng novel terbaru karya Emma Grace bertajuk Re-Write yang merupakan novel keduanya yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama di bawah lini Novel Young Adult. Sebelum ikut keseruan #BacaBarengMinjul edisi Re-Write minggu depan, mari kita berkenalan terlebih dahulu dengan Emma Grace, sang penulis Re-Write. Yuk!


Wednesday, August 26, 2015

[Waiting on Wednesday] ...Girl Meets Boy

"Waiting On" Wednesday is a weekly event, hosted by Breaking the Spine, that spotlights upcoming releases that we're eagerly anticipating.


Oke, saya memang belum baca semua karya Winna Efendi, tapi setiap Winna berencana merilis novel baru, saya selalu ikut antusias. Buku-buku terakhir Winna juga sudah saya koleksi, sih, tapi belum dibaca, hehehe. Lalu, ada lagi yang baru dari Winna. Oh, my, kovernya eye ctaching banget, sih. Sudah pasti masuk daftar tunggu buku yang wajib dibeli ini.
  Dear Ava,

Saat kamu menerima surat ini, mungkin aku udah nggak ada di sini. Mungkin aku udah jadi murid senior di Alistaire. Mungkin aku akan ada di lingkungan baru. Atau mungkin, di Broadway, tampil perdana untuk pertunjukan Annie dan tiketnya terjual habis dalam lima menit (boleh dong, ngarep). Who knows? Itulah hebatnya dunia, selalu penuh dengan kesempatan yang nggak terduga.

Kita punya janji untuk saling menemukan, bukankah begitu?

Love,
Rae

____

Dear Kai,

And then I said, “Kai, aku sayang kamu.”
Kamu menatapku, lalu mengusap rambutku lembut. Ini adalah kali pertama aku mengucapkannya kepada siapa pun. Kamu nggak mengatakannya balik. Dan, kurasa, sejak awal aku udah tahu.

Aku tahu tindakan kamu barusan adalah ucapan i-love-you terbaik yang mungkin bisa kudapatkan, but it’s okay, because I love you.

And unlike you, I’m not afraid of saying it.

Love,
Rae

***

Novel ini bercerita tentang kehilangan dan tentang menemukan. Tentang mimpi, tentang keluarga, tentang persahabatan, juga tentang memaafkan diri sendiri. Lewatnya, saya ingin berkisah perihal momen-momen yang sudah seharusnya berlalu dan dilepaskan. Karena setiap hal indah pada waktunya.

Semoga kamu menyukai sepotong kisah ini dan mendengar musik yang bermain di baliknya.

Winna Efendi

Lalu, apa buku yang paling kamu tunggu terbitnya minggu ini, tweemans?

Monday, August 24, 2015

[Resensi Kumpulan Cerpen] Tentang Kita by Reda Gaudiamo

Surprisingly awesome...
Kumpulan cerpen Reda Gaudiamo ini ditulis dalam rentang waktu yang cukup panjang: dari akhir 1980-an hingga 2014.

Warna dari masa ke masa cukup terasa pada beberapa cerpen. Tetap ada satu hal penting yang mengikat satu cerpen dengan cerpen yang lain: semua berkisah tentang keseharian, tentang hati, dan cinta manusia biasa.

Reda Gaudiamo sudah suka menulis sejak SD, namun berani mengirimkan tulisannya ke media massa ketika zaman kuliah karena perlu tambahan uang jajan. Lulusan Sastra Prancis & Magister Komunikasi FISIP UI ini pernah bekerja di berbagai biro iklan dan media cetak, seperti Gadis, Mode, Hai, dan Cosmopolitan.

Tahun 2008 - 2011, Reda menjadi publisher 7 majalah lifestyle Kompas Gramedia. Di waktu luangnya, ia giat bermusik, menyanyikan puisi Sapardi Djoko Damono bersama Ari Malibu dalam grup AriReda.

Judul: Tentang Kita
Pengarang: Reda Gaudiamo
Penyunting:
Penerbit: Stiletto Book
Tebal: 215 hlm
Harga: Rp45.000 (beli di www.stilettobook.com)
Rilis: 14 April 2015
ISBN: 978-602-7572-37-9

https://www.goodreads.com/book/show/25392959-tentang-kita?ac=1

Saya suka kovernya. Saya enggak begitu suka kumpulan cerita (kumcer). Jadilah saya selalu batal membawa pulang buku ini setiap meliriknya di toko buku. Beruntung saya akhirnya berkesempatan membaca kumpulan cerita setelah mendapat kiriman dari Stiletto Book. Dan, untuk keperluan resensi ini, hal tersebut sama sekali tidak memengaruhi, ya. Dan, semoga tecermin dari resensi saya, bahwa saya tetap berusaha objektif, sesuai selera pribadi.

Wednesday, August 19, 2015

[Waiting on Wednesday] ...Sincerely Yours

"Waiting On" Wednesday is a weekly event, hosted by Breaking the Spine, that spotlights upcoming releases that we're eagerly anticipating.

Sebenarnya saya sudah kepingin mengeposkan novel coming soon-nya Tia Widiana ini untuk meme Waiting on Wednesday Rabu minggu lalu, tapi berhubung di web www.gramediapustakautama.com belum ada data apa pun mengenai novel kedua Juara 1 Lomba Amore GPU ini, saya jadinya mengurungkan niat dan menundanya sampai Rabu ini. Beruntung saya sempat bertanya ke Mbak Hetih plus kepo dikit ke akun Twitter resmi sang pengarang, @tiawidia, hingga saya bisa nemu juga sinopsis dari novel ini. Untuk tanggal resmi rilisnya sih agak blur (Tia bilang tanggal 12 September, Raya Fitrah --editor-- bilang 14 September), tapi apa pun itu, novel ini akan rilis di bulan September, yayyyy... September yang ceriaaa... milik kita... bersamaaa... #eh
Sebagai penulis novel thriller, orang kerap menyangka isi kepala Inge hanya seputar urusan pembunuhan. Terlebih lagi sikapnya yang pendiam dan lebih banyak mengurung diri di kamar. 

Namun, di mata Alan, Inge semanis penulis romance. Inge teman yang menyenangkan dalam segala hal. Alan dengan mudah membayangkan Inge menjadi perempuan yang ingin ia nikahi, bukan Ruby... perempuan yang selama ini berstatus kekasih Alan.

Alan mewakili segala yang Inge inginkan dalam hidup. Kecuali satu hal... Inge tidak ingin mengulangi hal yang membuat hatinya terluka bertahun-tahun. Inge tidak mau membuat Alan meninggalkan Ruby demi bersama dirinya.

Sebagai penulis, Inge selalu tahu bagaimana cerita yang ditulisnya akan berakhir. Tapi untuk kali ini, Inge tidak tahu bagaimana akhir kisahnya dengan Alan....

Nah, itu dia novel Amore bertajuk Sincerely Yours karya Tia Widiana yang siap saya nantikan kelahirannya. Kalau kamu, buku apa yang paling kamu tunggu kehadirannya Rabu ini?

Selamat menunggu, tweemans.    

Tuesday, August 18, 2015

[Review Novel Romance] Memori by Windry Ramadhina

Such a masterpiece...
Cinta itu egois, sayangku. Dia tak akan mau berbagi.

Dan seringnya, cinta bisa berubah jadi sesuatu yang jahat. Menyuruhmu berdusta, berkhianat, melepas hal terbaik dalam hidupmu. Kau tidak tahu sebesar apa taruhan yang sedang kau pasang atas nama cinta. Kau tidak tahu kebahagiaan siapa saja yang sedang berada di ujung tanduk saat ini.

Kau buta dan tuli karena cinta. Kau pikir kau bisa dibuatnya bahagia selamanya. Harusnya kau ingat, tak pernah ada yang abadi di dunia—cinta juga tidak. Sebelum kau berhasil mencegah, semua yang kau miliki terlepas dari genggaman.

Kau pun terpuruk sendiri, menangisi cinta yang akhirnya memutuskan pergi.

Judul: Memori
Pengarang: Windry Ramadhina
Penerbit: Gagas Media
Tebal: 312 hlm
Rilis: Mei 2012
Harga: Rp45.000
https://www.goodreads.com/book/show/13632491-memori?ac=1

Sebenarnya saya sudah punya buku fisik dari novel Memori karya Windry ini, tapi yaaa... you know me lah, ya, saya pan penimbun buku sejati. Beli iya, baca entah kapan, hehehe. Berhubung saya biasanya suka cepet dan sempet baca di perjalanan maka pas banget waktu Gagas Media ngerayain ultahnya Juli kemarin, Gagas berbagi kebahagiaan dengan membagi-gratis e-book novel ini di Playstore, dan saya pun tak menyia-nyiakan kesempatan. Saya unduh e-book-nya dan berhasil saya rampungkan-baca selama musim libur Lebaran Idul Fitri tahun ini.

[Top Ten Tuesday] Sepuluh pengarang yang bukunya langsung saya beli begitu terbit [TANPA BANYAK PERTIMBANGAN]

Top Ten Tuesday is an original feature/weekly meme created by The Broke and the Bookish. The Broke and the Bookish original title: Top Ten Of Your Auto-buy Authors (no matter the genre or what it's about...you'll buy it from these authors!). If you want to get specific you can break it into genre especially since I know we did this topic in 2013.


Membeli buku itu kadang tricky, ya. Sebelum berangkat ke toko buku (atau mengeklik item di toko buku online), biasanya kita sudah membekali diri dengan melongok terlebih dulu resensi pembaca lain, rekomendasi teman sesama pembaca, atau malah promosi besar-besaran yang dilancarkan oleh penerbit, pengarang, atau distributor buku tersebut. Tapi, adakalanya ketika menyukai satu buku dari pengarang tertentu kita terus menggilainya sehingga kapan pun si pengarang itu menerbitkan buku baru, tanpa pikir banyak, tanpa lirak-lirik sana-sini lagi, kita secara otomatis membeli bukunya itu, bahkan sampai pre-order rebutan gila-gilaan segala. Buat saya, inilah 10 pengarang yang bukunya bakal langsung saya beli begitu rilis (entah akan langsung dibaca atau ditimbun dulu, *nyengir):


  
Wah, wah, wah, semua perempuan, ya? Hehehe. Anyway, kalau kamu, siapa pengarang yang bukunya langsung kamu beli begitu dia menerbitkan buku tanpa banyak pertimbangan? Share, ya, siapa tahu bisa nular ke saya, buat nambahin daftar pengarang favorit.

Selamat membaca, tweemans!

Thursday, August 13, 2015

[Review Novel Young Adult] P.S. I Still Love You (To All the Boys I've Loved Before #2) by Jenny Han

Tetapkan hatimu, Lara Jean...

Lara Jean didn’t expect to really fall for Peter.
She and Peter were just pretending. Except suddenly they weren’t. Now Lara Jean is more confused than ever.
When another boy from her past returns to her life, Lara Jean’s feelings for him return too. Can a girl be in love with two boys at once?

In this charming and heartfelt sequel to the New York Times bestseller To All the Boys I've Loved Before, we see first love through the eyes of the unforgettable Lara Jean. Love is never easy, but maybe that’s part of what makes it so amazing.

Judul: P.S. I Still Love You (To All the Boys I've Loved Before #2)
Pengarang: Jenny Han
Penerbit: Simon & Schuster Books
Edisi: ebook (bahasa Inggris)
Tebal: 337 hlm
Rilis: 26 Mei 2015

https://www.goodreads.com/book/show/20698530-p-s-i-still-love-you

Monday, August 3, 2015

[BOOKtainment] Harry Potter berulang tahun yang ke-35, ngomongin AADC 2 di POPCon Asia, gelar Doktor Honoris Causa Sastra untuk Andrea Hirata, dan kabar dunia literasi lainnya...


Hari Senin adalah saatnya mewartakan kabar-kabar lain dari dunia literasi, baik dari dalam maupun luar negeri, biar bikin kita enggak lagi bilang, "I hate Monday". Warta perbukuan ini saya rangkum dari pelbagai sumber.

1. J.K. Rowling berulang tahun berbarengan dengan ulang tahun Harry Potter.

Hmm, ada yang pernah memperhatikan tanggal berapa tepatnya karakter Harry Potter dalam serial laris karangan J.K. Rowling berjudul sama itu dilahirkan? CNN Indonesia mengabarkan bahwa menurut hitung-hitungan dalam suatu adegan di filmnya diketahui bahwa Harry dilahirkan pada tanggal 31 Juli 1992. Dari situ disimpulkan bahwa Harry berusia 35 bertepatan dengan J.K. Rowling yang genap berusia 50 tahun pada tahun ini. Hal tersebut diaminkan oleh sang penulis fenomenal tersebut melalui akun Twitter resminya, @jk_rowling.




Tuesday, July 28, 2015

[Top Ten Tuesday] Sepuluh tokoh dalam buku yang juga pencinta buku...

The Broke and the Bookish original title: Ten Characters Who Are Fellow Book Nerds (love reading, are writers, work at a bookstore, etc.) (inspired by my Top Ten Characters Who Love Words)



Saya mulai menggali-gali ingatan pada buku-buku yang sudah saya baca untuk mencari sepuluh tokoh yang dalam kisahnya juga mencintai buku, baik sebagai pembaca, penulis, pustakawan, pekerja di dunia penerbitan, agen literasi, maupun profesi apa pun yang menunjukkan ia seorang pencinta buku. Dalam istilah The Broke and the Bookish adalah Book Nerds. Ehmm, siapa saja, ya?

1. Senja (Heart Block by Okke Sepatumerah)
Yang saya ingat: Senja itu penulis pemenang anugerah kepenulisan yang lalu mengalami writer's block, punya kebiasaan merokok untuk memecah kebuntuan ide, dan bergaya hipster.


Monday, July 27, 2015

[Review Novel Metropop] Critical Eleven by Ika Natassa

Travel is meeting you...
Dalam dunia penerbangan, dikenal istilah critical eleven, sebelas menit paling kritis di dalam pesawat—tiga menit setelah take off dan delapan menit sebelum landing—karena secara statistik delapan puluh persen kecelakaan pesawat umumnya terjadi dalam rentang waktu sebelas menit itu. It's when the aircraft is most vulnerable to any danger.

In a way, it's kinda the same with meeting people. Tiga menit pertama kritis sifatnya karena saat itulah kesan pertama terbentuk, lalu ada delapan menit sebelum berpisah—delapan menit ketika senyum, tindak tanduk, dan ekspresi wajah orang tersebut jelas bercerita apakah itu akan jadi awal sesuatu ataukah justru menjadi perpisahan.

Ale dan Anya pertama kali bertemu dalam penerbangan Jakarta-Sydney. Tiga menit pertama Anya terpikat, tujuh jam berikutnya mereka duduk bersebelahan dan saling mengenal lewat percakapan serta tawa, dan delapan menit sebelum berpisah Ale yakin dia menginginkan Anya.

Kini, lima tahun setelah perkenalan itu, Ale dan Anya dihadapkan pada satu tragedi besar yang membuat mereka mempertanyakan pilihan-pilihan yang mereka ambil, termasuk keputusan pada sebelas menit paling penting dalam pertemuan pertama mereka.

Diceritakan bergantian dari sudut pandang Ale dan Anya, setiap babnya merupakan kepingan puzzle yang membuat kita jatuh cinta atau benci kepada karakter-karakternya, atau justru keduanya.

Judul: Critical Eleven
Pengarang: Ika Natassa
Penyunting: Rosi L. Simamora
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 344 hlm
Harga: Rp79.000
Rilis: 10 Agustus 2015 (PO: 1 Juli 2015)
ISBN: 9786020318929

https://www.goodreads.com/book/show/25737077-critical-eleven?ac=1

Thursday, July 9, 2015

[Review Novel Terjemahan] Cherry Crush by Cathy Cassidy

Berbohong untuk hidup...
Hidup Cherry Costello berubah selamanya. Dia dan ayahnya pindah ke Somerset, di mana seorang ibu baru dan sekelompok saudara baru menunggu. Pada hari pertama Cherry di sana, dia bertemu Shay Fletcher; dengan kulit cokelat dan mata berwarna hijau laut, jenis cowok yang pasti akan membuatmu jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi, Shay sudah memiliki pacar, saudara tiri baru Cherry, Honey. Cherry tahu persahabatannya dengan Shay berbahaya—itu bisa menghancurkan segalanya. Tapi, itu tidak berarti dia akan menjauh darinya...

Judul: Cherry Crush (The Chocolate Box Girls #1)
Pengarang: Cathy Cassidy
Penerjemah: Melody Violine
Penyunting: Nur Sofiyani
Penerbit: PT Ufuk Publishing House
Tebal: 327 hlm
Harga: Rp44.900 (Rp15.000 - obral buku murah)
Rilis: Februari 2011
ISBN: 978-602-8801-81-2

https://www.goodreads.com/book/show/8772077-cherry-crush

Cherry Costello berharap hidupnya berubah menjadi lebih baik ketika ia dan ayahnya pindah tempat tinggal. Kenangan masa kanak-kanak yang tak menyenangkan akibat kematian ibunya membuat Cherry tumbuh menjadi seorang gadis yang gemar mengarang cerita untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sayangnya, lambat laun orang lain menganggapnya sebagai kebohongan dan mencap dirinya sebagai gadis pengkhayal. Tapi, sepertinya garis nasib belum juga membawa perubahan untuk Cherry. Dan, Cherry Crush adalah awal dari perjuangan hidup baru Cherry bersama ayah dan keluarga tirinya.

Cherry Crush merupakan buku pertama dari serial The Chocolate Box girls karya Cathy Cassidy. Buku ini ditulis menggunakan sudut pandang Cherry sehingga fokus utama kisah ini memang tentang Cherry dan drama hidup barunya bersama keluarga tirinya. Setelah lama menduda, sang ayah mulai berkencan dengan Charlotte, janda dengan empat anak perempuan yang tinggal di Inggris. Setelah beberapa lama, Paddy --ayah Cherry-- memutuskan untuk meninggalkan semua yang mereka miliki di Glasgow, Skotlandia, dan pindah ke Somerset, Inggris. 


Tuesday, July 7, 2015

[Top Ten Tuesday] Sepuluh buku POPULER yang belum saya baca...

The Broke and the Bookish original title: Top Ten Hyped Books I've Never Read


Wah, saya suka topik kali ini. Bisa jadi alibi kenapa sampai sekarang saya belum juga membaca buku-buku yang superduper terkenal ini. Banyak faktor, sih. Misalnya, si buku memang bukan dari genre favorit saya (iya, saya memang belum terlalu berhasil memperluas jenis bacaan), si buku belum diterjemahkan (novel luar), atau bahkan hanya sekadar saya enggak suka saja (iya, saya tahu kadang saya memang merasa dangkal), atau alasan lain yang sangat subjektif sekali.

Apa pun itu, inilah daftar sepuluh buku yang booming-nya nggak keruan tapi saya belum juga berkesempatan membacanya sampai sekarang (dan kelewatan hype-nya).





Aslinya, sih, masih banyak buku-buku yang happening banget tapi belum saya baca. Namun, karena cuman diminta majang sepuluh buku saja, ya, sepuluh buku di atas yang kepikiran, hehehe.

Beberapa buku di atas sudah saya punya, sih, sementara yang lain memang sengaja enggak beli. Beberapa di antaranya (yang merupakan bagian dari serial) seperti Akar, Sang Pemimpi, dan Catching Fire, masing-masing buku pertamanya sudah saya baca tapi lalu mandek dan belum lanjut baca serial lainnya. Semoga di waktu-waktu mendatang masih bisa berkesempatan membaca buku-buku itu (khususnya yang sudah dibeli dan numpuk di timbunan) supaya bisa mengejar ketinggalan hype-nya.

Kalau kamu, apa sepuluh buku yang booming banget yang sampai sekarang masih belum kamu baca? Share donk!