Monday, April 6, 2015

[Resensi Novel Romance] Love Over Coffee by Amrit N. Shetty

Romance @ Work: Backstreet nan ribet...

Rajni blew her hair away from her face.
My heart skipped a beat.
‘I love you!’ I blurted out.
Her cheeks turned a deep pink.
I could sense that her anger had completely disappeared.

Anup; a happy-go-lucky boy next door; finds himself a misfit in an IT company. On the bright side; he has great friends in office—Chetan; Subbu and Parag—to help him out of sticky situations. Also; in the same office is the love of his life; Rajni. But Rajni’s strict family and her paranoia of tongue-wagging colleagues play villain in their love story forcing him to be satisfied with clandestine meetings; secret phone conversations and emails. Just as Anup decides to turn over a new leaf; sinister happenings at work force him to take some life-changing decisions—to quit his job and pursue his long-cherished dream of becoming a writer; and also; to marry Rajni.

For more info on new series Metro Reads; please visit www.metroreads.in

Judul: Love Over Coffee
Pengarang: Amrit N. Shetty
Penerbit: Penguin Books India (Metro Reads)
Bahasa: Inggris
Tebal: 246hlm
Harga: 5 Ringgit Malaysia (dibeli di Big Bad Wolf #Firesale 2015)
Rilis: 2010 (India)

Menemukan buku mungil bersampul merah ini di antara ribuan buku di arena Big Bad Wolf #Firesale 2015 yang digelar Februari silam di Malaysia International Exhibition Center @ The Mines, Kuala Lumpur, Malaysia. Merupakan salah satu buku yang saya beli secara impulsif karena label "Metro Reads" dan "Romance @ Work"-nya. Juga karena setting dan karakter tokoh-tokohnya dari India. Seperti membaca metropop dengan bintang utama Kajol dan Shah Rukh Khan, hehehe.

Awal membaca cukup bersemangat karena tulisan Amrit enak dibaca. Ngalir dan berhasil menggambarkan suasana kantor perusahaan IT di India sana.Seperti inilah nuansa metropop yang selalu saya suka. Latar belakang pekerjaan dan karier para tokohnya diulas secara cukup memadai, tidak tampil hanya sekadar tempelan. Nuansa manis-romantis jalinan kisah kasih para tokohnya tersaji lengkap dengan keseharian mereka di tengah hiruk pikuknya kota dan kesibukan mengerjakan urusan kantor. Ahh, tulisan fiksi urban yang menakjubkan.


Friday, April 3, 2015

[Resensi Novel Romance] Gloomy Gift by Rhein Fathia

Novel romance berbumbu drama aksi nan mendebarkan...
Kupandangi kamu dengan wajah memelas. Berharap kamu mau menyingkap apa yang sedang kita alami sekarang. Kamu tetap pada pendirianmu, bungkam. Pura-pura tak ada hal besar yang baru saja terjadi.

Bagaimana mungkin semua baik-baik saja? Di hari pertunangan kita, segerombolan orang menyerbu rumah. Tembakkan diletuskan. Peluru. Jeritan orang-orang. Dan, kamu membawaku kabur masih dengan kebaya impian yang kini terasa menyiksa dipakai di saat yang tak sepantasnya.
Hari yang seharusnya bahagia, menjelma tegang dan penuh tanya. Kenapa kita harus lari? Belum cukupkah aku mengenalmu sejauh ini?

Aku tak siap menyambut kenyataan. Tak siap jika harus kehilangan. Tak kuat menahan rasa takut yang berkepanjangan.

Judul: Gloomy Gift
Pengarang: Rhein Fathia
Penyunting: Pratiwi Utami
Pemeriksa aksara: Septi Ws
Perancang sampul: Wahyudi
Penerbit: Bentang Pustaka
Tebal: iv + 284 hlm
Harga: Rp54.000 (persembahan pengarang)
Rilis: Maret 2015
ISBN: 978-602-291-089-3

Horeee... ada yang berbeda dari novel romance yang biasa saya baca. Dari sejak tahu bahwa akan ada unsur aksi dalam novel ini, saya enggak sabar buat segera baca. Saya sungguh-sungguh berharap makin banyak penulis novel romance yang menyelipkan beragam tema dalam cerita buatan mereka. Biarkanlah FTV dan sinetron kacangan di TV punya pola cerita manis yang mengada-ada dan serba mudah ditebak, mari kita perbanyak cerita novel yang penuh unsur kejutan. Tak melulu hanya cerita cinta-cintaan semanis gulali.

Benang merah Gloomy Gift tetaplah jalinan kisah asmara antara seorang gadis pemilik gerai jasa penyedia kado, Kara Arkana, dengan arsitek slash penyelidik bayaran untuk kasus-kasus berbahaya, Zeno Ramawijaya. Dimulai dari adegan pertunangan yang sakral untuk keduanya lalu dilanjutkan dengan serentetan kejadian yang menyerempet maut. Tempo adegan yang serbacepat membuat pembaca (saya) enggan untuk meletakkan buku ini sebelum menyelesaikannya.