Thursday, January 9, 2014

[GIVEAWAY] Emerald Green Label bikin pede baca buku SEXY di Kopaja...

Sebagai cowok pencinta novel romance sudah tak terhitung jumlah orang yang berkomentar, baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, ketika saya membaca buku dengan sampul yang...ehem...sexy atau sekadar too girly. Apalagi kegemaran saya membaca di sembarang tempat ---ngantre di kasir, naik lift, jalan, naik bus, ojek, becak, kereta, pesawat, ngantre pintu stadion dibuka, dan lain sebagainya--- semakin menjadikan saya sasaran empuk lirikan maut orang sekitar. Kalau ada sih, hehehe. Narsis banget saya. Tapi, saya yakin pasti ada satu atau dua orang yang bakal melirik ke arah saya jika saya dengan santainya menjembreng buku bersampul aduhai yang sedang saya baca itu sambil berdiri di dalam kopaja!

Misalnya buku ini?

...atau buku ini:



Pada dasarnya saya nggak masalah banget, sih. Pertama, saya memang tak kuasa menahan diri untuk menikmati kelanjutan cerita novel yang sedang saya baca. Kedua, ada niat terselubung mengampanyekan kegemaran membaca ke semua orang di mana pun saya berada. Jadi, terkadang saya memang meniatkan diri untuk 'mempertontonkan' aksi membaca saya di berbagai ruang terbuka publik agar mereka bisa yahhh... tergerak untuk menjadi gemar membaca.

Namun, ada kalanya saya tetap merasa risi jika harus menenteng-nenteng buku dengan sampul kelewat seksi atau girly. Apalagi saya bukan termasuk orang yang kreatif dengan menyampul buku itu dengan sampul lain untuk menutupi kover aslinya. Maka, mau tak mau biasanya saya memang hanya membatasi membaca buku dengan kover seperti itu untuk di rumah saja.

Nah, beberapa waktu belakangan ini saya sering mendapatkan informasi tentang sampul buku unik produksi dari Emerald Green Label di linimasa @fiksimetropop. Awalnya saya 'pura-pura tak lihat' secara saya itu orangnya angin-anginan soal menyampul buku, kadang rajin kadang supermalas. Tapi... makin diabaikan saya malah semakin penasaran, karena informasi tentang sampul itu tetap membanjir di linimasa. Maka, suatu ketika saya menyengaja mengeklik akun @EmGreenLabel terus meluncur ke website resmi mereka http://eglgreenlabel.wix.com dan ohhh... ini toh sampul lucu nan unik itu.



Dalam fanpage facebook resminya, Emerald Green Label menyatakan:
Sampul-sampul kami selain bisa digunakan untuk menjaga kebersihan kaver buku itu sendiri,
juga berguna untuk menunjukkan kepribadian masing-masing pemiliknya. 

Sampul buku kami cocok untuk novel dengan ukuran tinggi sampai 20 cm, lebar sampai 15 cm.
Sampul ini bisa disesuaikan dengan ketebalan berapapun juga sampai 3.5 cm

Satu judul buku bisa dibaca oleh ribuan orang.
Tapi, setiap orang memiliki kesan yang berbeda dari judul yang sama.

Kalau kesannya tidak sama, kenapa tidak memilih sampul sesuai dengan selera sendiri?

Sampul hitam untuk buku-buku seram dan menegangkan.
Sampul dengan warna pastel untuk buku-buku roman.
Sampul dengan warna mencolok untuk buku-buku komedi.

Kenapa tidak?

Membaca bisa menjadi waktu yang sangat berkesan.

Hmm, seru juga, ya? Etapi, masih bingung gimana cara menggunakan/menyampul buku dengan sampul unik ini, silakan cek tautan berikut: Cara Menyampul ala Emerald Green Label.
 
Tertarik mau nyoba sampul ini, saya sudahhhh....coba deh lihat ini. Ehem, sampul pinky-nya This Lullaby (Sarah Dessen) terbitan Elex ini memang sedikit mengintimidasi naruli kelelakian saya sih ya...jadi pas banget kalau menentengnya sambil 'diselimutin' sampul unik ini.


Pengin? Pengin? Pengin? Ihhh, pasti kamu pengin, hehehe... beneran mau? Kebetulan banget, Emerald Green Label menyediakan dua sampul unik untuk dua orang yang beruntung dalam giveaway yang diselenggarakan bekerja sama dengan @fiksimetropop. Gimana caranya? Simak yang berikut ini:
1. Follow @EmGreenLabel (twitter), dan likes fanpage facebook Emerald Green Label.
2. Kamu bisa mengikuti giveaway ini dengan menjawab pertanyaan ini, apakah kamu rutin menyampul bukumu? menurut kamu apa sih fungsi sampul? 
3. Partisipasi bisa melalui mention di twitter dengan format: #GreenLabel<spasi>Jawaban<spasi>@EmGreenLabel<spasi>@fiksimetropop dengan maksimal tweet sebanyak 3 kali.
4. Kamu juga bisa ikutan giveaway ini dengan membubuhkan komentar di kotak komentar di bawah postingan ini, disertai dengan informasi akun twitter atau e-mail untuk menghubungi jika kamu beruntung.
5. Giveway diselenggarakan mulai hari ini (09-01-2014) sampai dengan hari Sabtu (11-01-2014) pukul 23.59 WIB.

Ikutannnn yukkk....baca buku seksi di kereta? Nggak masalah, ada Emerald Green Label nih. Selamat membaca!

25 comments:

  1. Halo Minjul dan EmGreenLabel! Sebenernya aku nggak terlalu suka nyampul buku ya,apalagi pake sampul plastik. Soalnya itu kesannya perpus jadul banget dan lama-lama sampulnya jadi nguning dan ngebuat bukunya jadi terlihat jelek dari luar. Walalupun ya pasti, kualitas cover buku kita jadi lebih terjaga dengan adanya sampul itu sendiri. Tapi aku emang ngga sreg dengan sampul plastik, jadinya aku lebih milih untuk hati-hati kalo baca buku, biar sampulnya ga rusak. Hehe. Dan agak surprise juga ya liat EmGreenLabel ini. Sampulnya lucu-lucu sekaliii. Mungkin kalo nggak menang giveaway ini, bakal nyoba beli satu. Ehehe.

    Oke, segitu aja dari saya. Terima kasih banyak Kak Ijul dan EmGreenlabel karena udah baca comment saya yaa. Wish me Luck! :) sukses terus Ka Ijul dan EmGreenLabel!

    Adriana Dian | @adrianadian | facebook.com/adrianadian

    ReplyDelete
  2. Hai Mas Ijul, ikutan ya...
    Aku termasuk yang rajin nyampul buku. Hampir semua bukuku disampul plastik. Buku yang disampul itu kelihatan lebih rapi. Yang utama, sampul itu cukup ampuh untuk melindungi cover buku. Pinggiran cover buku jadi nggak berserabut, jadi lebih awet. Sampul juga bikin cover buku nggak cepat kotor. Karena udah kebiasaan menyampul buku, jadi agak aneh rasanya kalau baca buku yang belum disampul.

    Desain EmGreenLabel-nya cantik2 semua. Semoga aku dapat satu! :D

    Lulu @lulutfia_

    ReplyDelete
  3. Ikuuuuut!!!

    Aku sama seperti mas ijul... angin2an kalo masalah nyampul buku, dan terlebih skr dng dua bocah kecil di rumah jadinya aktifitas buat nyampul buku bener2 stop!

    sebenernya fungsi sampul buku yang bener2 aku rasain adalah melindungi cover (terutama pinggir cover) dari bahaya tertekuk, apalagi aku suka baca buku sambil nemeni anak di tempat tidur... kalau bacanya cepet kemungkinan cover tertekuk makin kecil sih, tp namanya aja sambil ngurus anak jadinya yaaaaa.... gitu deh :D

    jadinya pengen banget cover dari EmGreenLabel ini, selain disainnya lucu... itukan bisa dibuka-buka jadi bisa buat ngelindungi buku yang sedang aku baca dari kemungkinan cover tertekuk... :D

    semogaaaaa dapet satu

    @noninge

    ReplyDelete
  4. Ikuuuuut!!!

    Aku sama seperti mas ijul... angin2an kalo masalah nyampul buku, dan terlebih skr dng dua bocah kecil di rumah jadinya aktifitas buat nyampul buku bener2 stop!

    sebenernya fungsi sampul buku yang bener2 aku rasain adalah melindungi cover (terutama pinggir cover) dari bahaya tertekuk, apalagi aku suka baca buku sambil nemeni anak di tempat tidur... kalau bacanya cepet kemungkinan cover tertekuk makin kecil sih, tp namanya aja sambil ngurus anak jadinya yaaaaa.... gitu deh :D

    jadinya pengen banget cover dari EmGreenLabel ini, selain disainnya lucu... itukan bisa dibuka-buka jadi bisa buat ngelindungi buku yang sedang aku baca dari kemungkinan cover tertekuk... :D

    semogaaaaa dapet satu

    @noninge

    ReplyDelete
  5. Aku terbiasa menyampuli buku dengan sampul plastik. Buku jadi kelihatan lebih rapi, lebih bersih, lebih cantik (karena bagian pinggirnya tidak 'membelah diri').
    Kehadiran emGreenlabel ini kayaknya bakal banyak membantu, apalagi seringnya saya membaca di tempat-tempat umum, untuk menyamarkan buku yang saya baca. Apalagi buku bercover sexy seperti Cantik Itu Luka-nya Eka Kurniawan (dan saya belum selesai baca buku ini karena, ya, agak malu bawa-bawa buku bercover kayak gitu).

    @aa_muizz | dereizen@gmail.com

    ReplyDelete
  6. Aku biasanya sengaja beli buku di toko buku yg kasih bonus sampul buku, Mas. Kalau beli buku di toko buku lain, aku suka lupa nyampulin gara-gara pengen langsung baca. Khusus buku yg sampulnya warna putih atau terang, pasti aku sampulin soalnya suka bete kalau kotor. Semoga aku dapet sampul buku dari emgreenlabel. Jadi, gak perlu repot-repot beli sampul dan solatip. Abs beli tinggal pasang sampulnya yg simpel dan bisa langsung baca :)

    @ranniisme

    ReplyDelete
  7. Aku biasanya sengaja beli buku di toko buku yg kasih bonus sampul buku, Mas. Kalau beli buku di toko buku lain, aku suka lupa nyampulin gara-gara pengen langsung baca. Khusus buku yg sampulnya warna putih atau terang, pasti aku sampulin soalnya suka bete kalau kotor. Semoga aku dapet sampul buku dari emgreenlabel. Jadi, gak perlu repot-repot beli sampul dan solatip. Abs beli tinggal pasang sampulnya yg simpel dan bisa langsung baca :)

    @ranniisme

    ReplyDelete
  8. Aku suka banget kalo urusan sampul menyampul buku. Tapi, ini baru sebagian novel-novel aku yang aku sampulin, sebagian lagi ketunda karena malas hehe.
    Menurut aku fungsi sampul itu banyak bgt lo mas, selain melindungi cover novel, sampul jg berfungsi mengawetkan cover novel2 kita tsb. Bayangin aja novel yang udah lama bgt, terus di simpan di ruang kedap udara, warna covernya pasti berubah gak semanis kyk cover pertama kita beli. Palingan kalau pun mulai menguning itu pasti sampulnya, ya gak masalah sih, yang penting jangan merusak novelnya itu, krn kalau mulai menguning bisa diganti dengan yg baru sampulnya.
    Selain itu, dengan aku menyampul novel dgn sampul plastik, aku gak perlu takut lg buat minjamin keteman. Karena aku pernah trauma minjamin keteman aku, pas dibalikin itu novel udah kumel, ujung covernya juga kelipat gak karuan #yaampuun curcol deh \o/.
    Dan satu lagi nih, kalau disampul novel-novelnya semakin terlihat manis dipandang mata, asal nyampulnya harus benar-benar rapi.
    Aku juga tertarik dan pingin bgt ngeliat sampul-sampul novel unik dari EmGreenLabel pas muncul di TL twitter. Andai aja aku punya, pasti orang-orang gak pada kepo aku lagi baca apaan buahaha :D

    Makasihh & whis me luck..
    @Lia_nded19

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh, wish me luck maksudnya *ntar salah2 gak terkabul lagi hehe

      Delete
  9. Ngenyampul buku itu sebenarnya penting walau aku itu malaaaasssss banget ngenyampul buku dan jarang juga ngenyampul. Buku-buku pelajaran ku dulu waktu sekolahan emakku yang ngenyampulin (dan karena wajib) jadi kalo novel ya aku biarin aja, kecuali novel yang sangat berarti dan berkesan banget baru aku sampulin dan waktu nyampulinnya itu pun ribet dan lama karena nggak terbiasa,, hihihi. Tapi kayaknya sampul dari emgreen ini praktis banget ya,,

    @liezniez_cut

    ReplyDelete
  10. Makasih buat kesempatan Giveawaynya ^^

    Apakah kamu rutin menyampul bukumu? menurut kamu apa sih fungsi sampul? 
    Aku rutin menyampul buku, bahkan sebelum baca kalau bukunya belum tersampul, aku pasti bela-belain nyampul buku dahulu, karena aku sangat sayang sama buku-buku ku.... kecuali kalau sampul buku ku habis baru aku terpaksa baca nya hati-hati jangan sampai terkena noda atau basah.
    Menurutku fungsi sampul itu sangat penting bagi perawatan dan umur sebuah buku, layaknya pakaian yang kita pakai setiap hari untuk melindungi kita dari panas, hujan dan angin, begitu pula dengan sampul buku. Buku bisa terlindungi dari noda makanan, misal kita tidak sengaja menaruh buku di meja yang ada bekas tumpahan makanan, kemudia sampul buku bisa membuat umur buku lebih lama, karena melindungi cover buku selama bertahun-tahun dari kepudaran warna.
    Cuma selama ini menurutku memang sampul plastik mika kurang efektif dan efisien, karena aku harus memotongnya dahulu, mengukur ke buku kemudian juga di selotip. Saat tau ada sampul buku yang bisa di lepas pasang dengan mudah bahkan bisa di cuci, jadi bikin tertarik banget.... ga seperti sampul plastik yang lama kelamaan kuning dan kusam dan musti dibuka hati-hati ketika akan mengganti sampul plastik yang baru. Sampul dari Emerald Green ini keren abis bisa ya bisa kita lepasin kapanpun dan bisa gonta ganti warna... :) kepengen banget bisa mencobanya....

    Thanks so much :D

    Twitter: @astri_nardi
    Email: astri.nardi@gmail.com

    ReplyDelete
  11. sebenarnya aku jarang banget ngenyampul buku, padahalkan kebiasaan ngenyampul buku itu bagus banget untuk ngejaga kualitas buku yang udah kita beli tetap bagus dan awet (ngga mudah rusak). Makanya, sebisanya novel2 yg aku suka banget aku usahain disampul plastik, biar covernya tetap bagus dan enak diliat sampai kapanpun (soalnya aku suka ngebaca ulang novel2 yg berkesan buat aku) ^-^.
    Kan sayang banget klo buku/novel yg udh di beli sama duit sendiri rusak gitu aja..

    ReplyDelete
  12. Nurri Tesya Tanjung
    twitter: ‏@Nurritesya

    ReplyDelete
  13. Aku sama sih kayak bang ijul, angin2an kalo masalah nyampulin buku. Kadang males kebangetan, kadang kelewat rajin. hehe
    Tapi buat novel yang covernya terang (yang keliatan kalo ada nodanya) aku pasti usahain buat nyampulin. Nggak rela aja kalo novel kesayangan jadi banyak noda di sampulnya T.T
    Biasanya aku nyampulin buku biar covernya tetep awet, trus nggak keriting gitu pinggirannya. Soalnya aku pernah minjemin novel yg belum disampul, dan balik2 jadi keriting gitu covernya T.T
    Berhubung aku anaknya agak males, banyak bgt buku2 ku yang belum disampulin.
    Jadi, apakah bang ijul mau bantuin aku menyelamatkan buku2 ku dari noda dan kekeritingan cover? Boleh dong bagi sampul EmGreenLabel-nya satu ;)

    Rina | @rinayuliaw

    ReplyDelete

  14. Hai kak, saya sebenarnya tergolong orang yang rada ‘malesan’ buat nyampul. Apalagi kalo yang tersedia cuma sampul plastik. Duh, rasa-rasanya buku jadi lebih ‘jadul’, nggak kece. Tapi zaman masih sekolah dulu (SMP, SMA), mau nggak mau, saya kudu rajin nyampulin buku-buku saya yang umumnya bergenre romantis, tau sendiri dah covernya ‘unyu’ banget. Saya mah jaim plus takut kalo ntar ada yang natap tajam seolah bilang “anak seunyil ini bacaannya udah cinta-cintaan aja, ntar pertumbuhan terhambat loh.” Hiks, gitu deh derita jadi bocah :( Alhasil, buku-buku bacaan saya zaman dulu itu, nyaris semuanya terselimuti sama kertas kado warna warni. Ketutup sudah apa yang saya baca dari orang-orang kepo :p

    Nah pas udah kuliah, saya udah ngerasa cukup umur buat baca novel ‘cinta’. Maknya saya udah jarang banget nyampul. Abisnya males buat gunting-gunting kertas kado, ribet. Kecuali kalo saya nerima hadiah buku langsung dari penulisnya atau saya lagi punya uang buat beli buku karya penulis kesukaan saya. Nah, kalo itu sih harus disampul. W.a.j.i.b cyin, biar si buku lebih lama ‘masa hidupnya’.

    Emm, fungsi sampul ya kak? Banyak sih..

    1. Jaga privacy. Saya pernah denger “apa yang kamu baca, itulah cerminan diri kamu.” Saya demen banget baca buku romantis, tapi saya nggak mau orang lain banyak yang tau kalo itu genre favorit saya *apalagi laki-laki*. Saya takut ntar mereka berebutan mau jadi pacar saya, berharap dapat sebongkah nuansa cerita romantis dari saya *apaan sih? u.u Yah, intinya, saya nggak pengen orang lain nge-judge saya, dari buku apa yang saya baca. Jadi mending, sampulnya ditutupin aja, biar orang lain nggak tau :’D

    2. Bikin buku lebih awet. Yap, sampul bakal ngelindungin buku biar ‘stay alive’. Terhindar dari tumpahan minuman, remah makanan, noda bekas cokelat, bekas lipstik *loh, gimana ceritanya tuh buku sampe disosor? -__- Sampul jadi tameng kece buat buku lah intinya, pemirsa :D

    3. Nunjukin ‘inner’-nya si empu buku. Penampakan dan kondisi buku yang dimiliki seseorang bisa mencerminkan kepribadian pemiliknya loh. Kalo bukunya rapi, disampul pula, biasanya si empunya rajin. Pun sebaliknya kalo buku-bukunya kumal dekil, penuh bekas tumpahan minuman, kamu pasti mikir kalo pemiliknya serupa sama sang buku kan?

    4. Bikin buku jadi lebih spesial, ‘si empu’ banget. Berapa banyak sih buku yang ‘brojol’ barengan dalam sekali cetak? Banyak banget kan ya? Nah, ketika udah kita sampul, apalagi ditambahin ornamen lucu, bukunya jadi terkesan ‘gue banget’. Buku yang sama judul dan bentuknya boleh aja ada sejuta, tapi kalo udah disampul dengan ‘spesial’, jadi nggak ada yang nyamain kan?

    Panjang bingit ya kak jawabannya? Maaf deh, saya mah emang cerewet :p Eh, tapi boleh dong ditimpukin satu sama hadiahnya. Naksir *naksir sama sampul hadiahnya, bukan sama kakak. wehehe :D

    Sukses ya kak, giveawaynya ^^


    *twitter : @inokari_ | email : intankamala@gmail.com

    ReplyDelete
  15. Aku sih dulu rutin banget nyampul buku. Semua buku yg aku beli pasti disampul. Biar gak rusak gitu.. Aku orangnya sayang banget soalnya ama buku hihi. Tapi akhir" ini aku sibuk sekolah jadinya yah gitu, gak sempet nyampul tu buku :( Waktu itu aku sempet mikir mau buat sampul dari kain gitu bukan yang plastik bening itu tapi aku orangnya kurang terampil dalam hal kyk begituan huahaha xD

    Hmm kalo menurut aku, fungsi sampul tuh banyak banget. Pertama dan yang paling penting yaitu buat menjaga kerapian buku itu sendiri. Tau sendiri kan, pinggirannya buku gampang banget lecek. Ya nggak? Apalagi biasanya bukunya aku bawa tidur hehe. jadi kadang" terlipat gitu. Jadi jelek kan ya? :) Trus, kalo sampulnya dari kain, kita jadi bisa menjaga privasi kita. Gak semua orang bisa tau apa yang lagi kita baca di tempat umum. Risi kan ya kalo kita lagi baca trus diliatin orang" gak dikenal kayak gitu. ehh.. :p

    skylahoshi@gmail.com

    ReplyDelete
  16. ikuttt...

    aku selalu sampul buku sebelum dibaca... alasannya biar bukunya tetap bersih, dan covernya gak lecek atau ketekuk ujung-ujungya. aku paling sebel kalo ujung2 cover itu kelipet.

    hmmm.. kalo udah pake sampul Green Label, selain biar cover tetap bersih, bisa untuk nutupin buku yang covernya kurang oke atau yang rada2 sexy gitu kan? :D

    @f3r1n4

    ReplyDelete
  17. wah nyampul buku sih kegiatan wajib buat aku karena hal tersebut menunjukkan cara menghargai buku itu sendiri. Keuntungannya buku kita jd gak kotor dan cover gak tertekuk/terlipat.
    sampul Green Label ini keren ya~ patut d coba juga ni sepertinya^^

    @b1a4_karima

    ReplyDelete
  18. Biasanya kalau sudah membeli buku, saya tidak melepas segel pelastiknya hingga tiba waktunya saat saya ingin membaca buku tersebut. Pada saat itu, barulah saya menyampul buku tersebut. Ini untuk mencegah debu. Dan kenapa saya menyampulnya sebelum membaca? Ini karena tangan saya selalu berkeringat karena metabolisme tubuh saya yang agak berbeda dari orang lain. Jadi kalau tidak saya sampul, bagian pinggir cover akan mudah rusak karena basah (>_<)
    Dengan menyampul buku, cover buku jadi lebih aman. Dan kalau plastiknya sudah menguning, saya tinggal mengganti dgn yang baru, dan bukunya akan tampak seperti baru lagi. Ha..ha..

    Atria || @atriasartika || anora.widad@gmail.com

    ReplyDelete
  19. Hallo Bang Ijul dan Emerald Green Label, ikutan GiveAway nya ya :)

    1. Apakah kamu rutin menyampul bukumu?
    Jujur aja yaa.. aku tipe orang yang rada malas nyampul buku. Menurut aku ribet aja sih kalau mesti nyampulin buku satu-satu. Jadi kalau udah selesai baca ya tinggal dimasukkin ke lemari buku. Aku ngoleksi buku udah dari SD dan pernah pada saat itu aku ke Yogyakarta, dan ternyata di toko buku tersebut di kasih bonus buat gratis nyampulin buku dengan plastik bening. Sewaktu ditawarin sama petugas toko aku bilang aku gak mau kalau buku yang baru aku beli itu di sampulin. Papahku sampai ngebujuk aku supaya mau, katanya supaya buku aku lebih rapi dan gak berdebu. Pada akhirnya aku mau buku-buku itu di kasih sampul. Tapi, eh pas di perjalanan pulang aku nangis sambil bilang sama papahku, aku gak mau buku-buku yang aku beli tadi disampulin karena ngerasa "gak adil" aja sama buku-buku aku yang dirumah yang gak pernah disampul. Kalau diingat-ingat sebenarnya pengalaman aku waktu SD itu lebay banget ya, hehe.. :D Akhirnya, pulang dari Yogya aku minta papahku buat bantu nyampulin buku-buku aku yang lainnya biar "adil". Eh, tapi sampai sekarang gak terealisasikan tuh.. :p Gak sanggup aja kalau nyampulin buku-buku yang udah satu lemari penuh :D
    Pernah juga waktu itu ke pasar sama ortu. Jadi aku jalan di pasar sambil baca buku gitu deh. Karena ga liat jalan akhirnya aku kesandung, Syukurnya, aku ga jatuh. Tapi sialnya, buku aku yang jatuh! Tau sendiri kan gimana jalanan di pasar? Yap! Becek. Kebayang ga sih gimana leceknya tuh buku? Buku baru pula. Itu kesel banget deh pokoknya. Ditegur pula sama ortu..."makanya kalau jalan ya ga usah baca buku..makanya buku itu disampulin." Sampai sekarang tuh buku masih ada nodanya, ga bisa hilang -_-
    Yah, gitu. Tapi tetap aja malas nyampulin buku :p

    2. Menurut kamu apa sih fungsi sampul?
    Yang pasti sih melindungi cover buku dari debu, basah, kotor,dan tatapan kepo orang-orang yang bikin risih! Baca buku yang seharusnya menyenangkan jadi gak nyaman karena tatapan orang-orang kepo itu -_-
    Aku tertarik sama sampul buku dari Emerald Green Label karena ini produk dalam negeri! Motifnya yang lucu, dan terbuat dari kain. Jadi, dengan kita menggunakan sampul ini menurut aku kita sudah membantu mengurangi dampak global warming karena tidak menggunakan plastik lagi, keren banget kan ;)

    Terimakasih ya Bang Ijul dan Emerald Green Label :)

    Deanti Aulia
    twitter : @deantiaulia
    email : dea.aulia95@gmail.com

    ReplyDelete
  20. Hai mimin, aku ikutan giveawaynya ya. Sebenernya aku tau nama miminnya, tapi ga enak aja manggilnya Mas Ijul. Om Ijul lebih pantes mungkin. Dari sekian give away, dari yg pake kuis smpe yang beruntung2an. Alhamdulillah blm pernah menang hehe, nyoba ini deh.
    Jadi beberapa bulan lalu, aku ketemuan sm temen yg suka novel juga. Dia bawa novel2nya, aku lihat novel2nya disampul plastik rapih. Dulu aku punya teori, aku ga bakalan nyampulin koleksi2 novel aku. Karena aku berfikir bisa buat rusak cover novelku. Semenjak ketemu temanku itu, aku berpikir untuk menyampul plastikku. Apalagi, setelah banyak novelku yang habis dipinjam temen2ku dengan kondisi yang mengenaskan. Apalagi juga, ada beberapa novel yang aku anggap agak 'dewasa'.
    Jadi aku memutuskan untuk menyampul plastik koleksi novelku, dibantuin sm kakak aku. Dan novel yang 'dewasa' itu aku sampul cokelat dulu. Semenjak itu aku jadi rajin nyampulin novel2 aku kalo yang baru dibeli. Sebelum kondisinya mengenaskan. Sehabis semua novelku sudah disampul, aku jadi berpikiran untuk buka rental novel. Ya smga aja sukses:D
    Itu cerita aku, maaf aja kalo diselingin curhat:D
    @apridwir
    aprianidwir@gmail.com

    ReplyDelete
  21. Hello Mas Ijul.. :))

    Kalau ditanya 'rutin nyampul buku atau nggak?', aku jawabnya 'rutin dooong'. Rasanya aneh kalau lihat buku yang nggak disampul, kesannya kotor. Buku-buku di rumahku rata-rata disampul semua (bahkan yang hardcover). Kalau pun ada yang nggak disampul, itu karena kehabisan sampul dan belum sempat beli sampul di toko buku lagi. Alasan aku nyampul buku-buku yang aku punya ini simple karena pengin sampul asli buku nggak kotor atau berdebu. :) Tau ga sih? Saking maniaknya aku sama 'nyampulin buku', buku-buku yang kupinjem dari temenku pada kusampulin semua (dengan sukarela). Huahaha. xD

    Bicara soal buku dengan sampul sexy, I don't have any. Risih kalau-kalau lagi baca di tempat umum terus bukunya dillihatin orang, itu juga salah satu alasan. Tapi yang menjadi salah satu alasanku adalah: takut kalau sampul buku itu dilihat orang rumah. >.< Nanti mereka mikirnya pada macem2 lagi. Padahal kan meski sampulnya sexy, belum tentu isinya juga sexy. (?) Rasanya Emerald Green punya solusinya ya, Mas. Jadi bisa beli buku dengan sampul sexy tanpa khawatir sampulnya bakal bikin orang geli. :p And I'm already so interested with this covers!

    Thanks udah ngasih tahu keberadaan Emerald Green! Thanks juga untuk giveawaynya! *semoga aku menang, amiin*

    ID Twitter: @lindemort
    Email: lindazn86@gmail.com

    ReplyDelete
  22. aku ikutaaaan yaaa.. pengin nih sampul batiknya >.<

    aku memang membiasakan untuk menyampul buku, udah kebiasaan dari SD kalau ada buku paket selalu disampul. Eh, sampai sekarang masih terbiasa menyampul buku, nggak terkecuali sampul novel. menyampul novel dengan sampul mika (yang agak tebal) transparan. beli sampul langsung yang banyak (beberapa gulung).

    tetapi tidak langsung menyampul saat baru beli novel, aku menyampul setelah novel habis dibaca, karena aku suka aroma novel yang masih baru. Jai aku biarkan novel satu sampai dua minggu nggak disampul terlebih dahulu. Baru deh setelah agak lama, aku sampul dengan plastik mika.

    bagiku, menyampul novel biar awet, karena aku suka baca novel waktu sebelum tidur, nggak jarang waktu tidur, aku tindih sampul novel dan pernah juga sampul novel sampai ketekuk. T_______T
    selain awet, setelah disampul, novel masih tetep gresss, karena sampul mika itu bikin glow kalau kena cahaya, dan pastinya nggak terlalu sulit untuk dibersihkan jika novel yang telah disampul terkena debu. Maklum, belum punya lemari buku, jadinya, hanya taruh di meja aja, dan debu selalu aja nempel. Kalau di sampul, dan buku kita berdebu, ya cukup di bersihkan dengan tisu. ^_^

    @MentionSari
    email : kontak[dot]sari[at]gmail[dot]com

    ReplyDelete
  23. wow mantap nich infonya ya gan.... : )

    ReplyDelete
  24. biasanya koleksi bukuku disampul plastik aja, kadang sengaja beli di toko yang ngasik sampul gratis.. tapi kalo gag biasanya nyampul sendiri di rumah ditengah-tengah waktu luang :D
    gunanya sampul sih biar cover novelnya tetep mulus dan gag cacat selain itu juga lebih gampang dibersihin dari debu jadi cover gag ikutan kotor maklum raknya terbuka jadi gampang debuan :D

    yutri @yuutri

    ReplyDelete