Friday, May 31, 2013

[Giveaway] Supernova #1: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh by Dee

Buat saya, Supernova #1: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh karya Dewi "Dee" Lestari merupakan salah satu novel 'sastra' yang bisa saya kunyah dengan lahapnya. Saat kali pertama novel ini booming, saya memang belum ngeh dan setelah hanya sekadar mendengar orang-orang meributkan Supernova, saya mulai punya niatan untuk mencoba membacanya.

Seingat saya, waktu itu saya masih tinggal di Balikpapan. Dan, puji syukur, saat saya window shopping ke Gramedia Balikpapan Plaza, saya menjumpai novel ini di tumpukan khusus, di lorong antara rak-rak buku, cetakan edisi ekonomis, hanya Rp18.000 saja kalau tidak salah sih. Saya tak perlu berpikir berkali-kali untuk membelinya. Langsung saja dibawa ngacir ke kasir.

Dhimas dan Ruben adalah dua orang mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di negeri Paman Sam. Dhimas kuliah di Goerge Washinton University, dan Ruben di John Hopkins Medical School. Mereka bertemu dalam suatu pesta yang meriah, yang diadakan oleh perkumpulan mahasiswa yang bersekolah di Amrik. 

Pertama kali bertemu mereka terlibat dalam percakapan yang saling menyudutkan satu sama lain, hal tersebut dikarenakan oleh latar belakang mereka, Dhimas berasal dari kalangan The Have, sedangkan Ruben, mahasiswa beasiswa. Tetapi setelah Ruben mencoba serotonin, mereka menjadi akrab membincangkan permasalahan iptek, sains, sampai acara buka-bukaan bahwa Ruben adalah seorang gay. 

Ternyata tak disangka-sangka bahwa Dhimas juga adalah seorang gay. Maka jadilah mereka sepasang kekasih, meskipun mereka tidak pernah serumah dalam satu apartemen. Bila ditanya mereka menjawab supaya bisa tetap kangen, tetap butuh usaha bila ingin bertemu satu sama lainnya. Dalam pertemuan di pesta tersebut mereka telah berikrar akan membuat satu karya. Satu masterpiece. Satu tulisan atau riset yang membantu menjembatani semua percabangan sains. Roman yang berdimensi luas dan mampu menggerakkan hati banyak orang.

Well, saat itu kan saya masih muda ya, dan mata masih sehat-sehatnya, jadi tampilan kaver maupun font serta layout novel itu tak saya permasalahkan. Waktu itu, saya hanya kepengin segera ikut merasai apa sih yang bikin orang-orang suka pada novel ini. Dan, buat saya, pengalaman membaca novel ini adalah salah satu pengalaman tak terlupakan. Satu, karena untuk kali pertamanya saya menikmati membaca istilah-istilah fisika (padahal di SMA saya puyeng setengah hidup, dan nilai akhir pun hanya di angka 5 koma sekian, duh!), dan dua, saya menyukai bagaimana Dee membuat tokoh novel di dalam novel. Awesome, buat saya sih.


Untuk bernostalgia kembali dengan kenikmatan membaca Supernova #1, kali ini saya ingin menyelenggarakan giveaway berhadiah novel itu, sama yang edisi ekonomis juga. Kali ini, giveaway dilakukan dengan metode rafflecofter di bawah ini, silakan diisi ya. Dan, meninggalkan komentar adalah wajib, jadi seperti biasa di akhir komentar mohon untuk meninggalkan identitas (alamat email atau akun twitter). Giveaway diadakan tanggal 31 Mei - 1 Juni 2013. Pengumuman yang beruntung tanggal 2 JUni 2013. Good luck!

a Rafflecopter giveaway





[Pengumuman] Yang Beruntung di Giveaway MAHOGANY HILLS

Perjodohan mungkin akan menjadi salah satu tema kisah-kisah romance yang akan terus dan terus diangkat ke dalam karya seni ya, baik buku, film, lagu, atau kerya seni yang lain. Mungkin hanya karena perbedaan selera saja, masih ada yang menyukai tema tersebut, namun ada juga yang tidak (*nunjuk diri sendiri*). Well, itulah manusia. Kita diberikan anugerah 'rasa' yang pada dasarnya berbeda satu dengan yang lainnya. Maka, sudah sewajarnya kita bertoleransi dan saling menghargai perbedaan itu yaa...


Nah, kini saatnya mengumumkan siapa tweeman yang beruntung mendapatkan satu eksemplar novel Amore berjudul Mahogany Hills, karya perdana Tia Widiana, yang juga merupakan juara pertama dari Lomba Penulisan Amore 2012 yang diselenggarakan oleh Gramedia. Metode giveaway hari ketiga, tanggal 29 Mei 2013, saya kembali menggunakan bantuan dari aplikasi The Hat untuk memilih tweeman yang beruntung, dan setelah melalui proses pengundian, yang terpilih adalah....

Thursday, May 30, 2013

[Pengumuman] Yang Beruntung di Giveaway #RESTART

Ahhhh, kan giveaway-nya banyakan jadi ajang curhat, hihihi. Tapi, mudah-mudahan dengan begitu unek-uneknya tersalurkan, ya? Dan, semoga saja (bagi yang benar-benar mengalaminya) kamu bisa segera bangkit, move on, me-restart hati kamu, dan memulai semuanya dengan semangat baru. Semangat untuk menjalani hari-harimu lebih baik lagi, hehehe... Terima kasih untuk seluruh tweeman yang sudah ikutan giveaway-nya yaaa.


Berbeda dengan giveaway hari Senin, kali ini saya memilih langsung komentar yang #makjleb dan sedikit-banyak hampir sama dengan kisah yang ada di novel Restart karya Nina Ardianti, di mana di novel itu Syiana dikisahkan bebal hatinya pada laki-laki karena dikhianati oleh kekasihnya, Yudha, dengan berselingkuh. Dan, saya menjatuhkan pilihan pada komentar berikut ini....

[Giveaway] Perfect Chemistry by Simone Elkeles

Perfect Chemistry menjadi salah satu novel young adult favorit saya. Well, itu lebih karena saya telanjur menyukai pengarangnya sih. Sebelum membaca novel yang merupakan volume pertama dari serial Perfect Chemistry (trilogi) ini, saya sudah membaca trilogi Ruined yang juga dikarang oleh Simone Elkeles. Trilogi itulah yang membuat saya jatuh suka pada tulisan-tulisan Simone.

Brittany Ellis memiliki segalanya: cantik, pintar, kaya, dan pacar yang populer.

Alex Fuentes adalah gangster berdarah Mexico yang terlibat banyak masalah serius.

Saat mereka dipaksa menjadi partner lab di kelas Kimia, Brittany merasa inilah akhir dari kehidupan “sempurna” yang berusaha ia pertahankan selama ini. Sedangkan bagi Alex, inilah kesempatan untuk memenangkan taruhan guna mendapatkan sang diva.

Akankah Brittany jatuh dalam pelukan sang gangster dan melepas Colin Adams, sang kapten tim football? Saat kimia cinta mulai bereaksi, apa pun mungkin terjadi...


Wednesday, May 29, 2013

[Resensi Novel Amore] Mahogany Hills by Tia Widiana + Giveaway

Rumahku, surga dan nerakaku...

-- Juara 1 Lomba Penulisan Novel Amore 2012 --

Jagad Arya dan Paras Ayunda mendapatkan kehidupan yang mungkin diharapkan oleh semua pasangan pengantin baru. Segera setelah menikah, mereka tinggal di rumah bernama Mahogany Hills, di pelosok pegunungan Sukabumi yang sejuk dan indah.

Yang membedakan Jagad dan Paras dengan pasangan pengantin lainnya adalah mereka menikah bukan karena cinta. Baik Jagad maupun Paras punya rahasia yang mereka pendam. Kesepian, amarah, dan penyesalan bercampur aduk dengan rasa rindu dan kata cinta yang tak pernah terucapkan—semua itu senantiasa menggelayuti Mahogany Hills.

Dengan caranya masing-masing, Jagad dan Paras berjuang untuk menghadapi satu pertanyaan yang pada suatu titik harus mereka jawab: Sanggupkah mereka bertahan dalam pernikahan yang tak sempurna itu?

Pengarang: Tia Widiana
Pewajah sampul: Cynthia Yanetha
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 344 hlm
Harga: Rp58.000
Rilis: Mei 2013
ISBN: 978-979-22-9584-9

Saya menemui keganjilan ‘pribadi’ ketika membaca novel yang ditahbiskan sebagai Juara 1 Lomba Penulisan Novel Amore tahun 2012 ini. Banyak sekali faktor yang berpotensi menghambat saya untuk menyukai novel ini. Pertama, adegan awal novel ini ternyata ‘hampir-mirip’ dengan adegan pembuka novel CoupL(ov)e-nya Rhein Fathia yang juga sedang saya baca (malam pertama yang canggung, adegan lingerie nan dramatis, panggilan ortu dan mertua yang dibedakan, serta mantan-mantan yang berseliweran). Kedua, ada tiga hal yang paling tidak saya sukai dari sebuah karya fiksi ada di novel ini, yakni: perjodohan, kecelakaan, dan amnesia, dan ketiga hal itu ada di novel ini. APAHHH??? (insert = *melotot dramatis*) Nah, dengan dua faktor itu semestinya saya benci novel ini. Tapi, nyatanya enggak. Ini sungguh ganjil. Dan, tanpa bisa saya sangkal, saya menyukai novel ini.

[Pengumuman] Yang Beruntung di Giveaway Macaroon Love

Wow...keren deh kalian, memasak untuk pasangan tercinta. Masakan special for someone special. Hmm, tapi banyak yang curcol kalo lagi jomblo yaaa... Gih, sana, dicari pasangannya. Kenapa cobak, hari gini, masih jomblo ajah? *dikepruk-rame-rame* #disuruh.ngaca.sendiri


Okay, berhubung, saya menggunakan pertanyaan terbuka untuk dijawab, maka saya tak akan menyebut mana jawaban yang benar dan mana yang salah. Dengan demikian, saya memasukkan keseluruhan entry yang masuk ke dalam undian yaaa, di mana saya menggunakan aplikasi tak berbayar, The Hat, untuk memilih siapa teman yang beruntung.

Dan, setelah dilakukan pengundian, yang terpilih pada giveaway hari Senin, 27 Mei 2013, dengan hadiah novel romance Macaroon Love karya Winda Krisnadefa, adalah.....

Tuesday, May 28, 2013

[Resensi Novel Romance] Restart by Nina Ardianti + Giveaway

Semangat untuk move on...

"Semua orang pernah patah hati. All you have to do is move on."

Aku selalu mengira tak akan bisa hidup tanpa cintanya. Aku lupa, semua luka perlahan-lahan akan sembuh juga. Biarkan saja waktu yang menjadi obatnya.

Saat itu akan tiba, ketika aku benar-benar menerima kenyataan bahwa kini tak ada lagi 'kita'. Sekarang hanya aku, minus dirinya. Dia pergi terlalu lama dan aku terlalu bodoh terus-terusan memikirkan dirinya. Aku bisa hidup tanpa kenangan dan senyumannya. Kalau sebelum mengenal dia saja aku bisa bahagia, apa bedanya bahagia setelah tanpa dirinya?

Aku pasti akan jatuh cinta lagi. Suatu hari nanti... dan dengan yang lebih baik dari dirinya.

Judul: Restart
Pengarang: Nina Ardianti
Editor: Prisca Primasari
Proofreader: Christian Simamora
Penata letak: Gita Ramayudha
Pewajah sampul: Dwi Anissa Anindhika
Tebal: 446 hlm
Harga: Rp55.000
Rilis: April 2013 (cetakan ke-1)
ISBN: 978-979-780-631-6

Happy itu sederhana. Buat saya, ‘senang’ adalah ketika membaca sebuah buku saya bisa sekaligus berkenalan dengan pengarangnya. Karena dengan begitu, apabila ada satu atau dua yang mengganjal di hati ketika membaca karyanya, saya bisa ‘langsung’ mengonfirmasikannya kepada sang pengarang. Saya bersyukur, memiliki kesempatan berkenalan dan bertemu serta mengobrol dengan mbak Nina Ardianti. Maka, ketika mbak Nina mengabarkan bahwa ada novel barunya yang akan terbit saya sangat bersemangat menantikannya. Bahkan, sebelum tanggal rilisnya saya sudah rajin menyambangi beberapa toko buku, siapa tahu bukunya sudah terbit dan langsung bisa dicomot.

Monday, May 27, 2013

[Resensi Novel Romance] Macaroon Love by Winda Krisnadefa + Giveaway

Menjadi berbeda itu anugerah...


Pengarang: Winda Krisnadefa
Penyunting: Rini Nurul Badariah
Proofreader: Dina Savitri
Pewajah sampul: Muhammad Usman
Penerbit: Qanita – PT Mizan Pustaka
Tebal: 264 hlm
Harga: Rp49.000
ISBN: 978-602-9225-83-9

Untuk kali kedua, saya diminta Penerbit Mizan untuk menjadi MC sekaligus memoderatori talk show dan peluncuran novel romance dari lini Qanita. Pada kesempatan pertama, tiga novel juara utama yang dirilis, kali ini salah satu novel unggulan yang masuk 10 besar Lomba Qanita Romance 2012/2013 yang diluncurkan. Novel bertajuk Macaroon Love karya Winda Krisnadefa. Dari dua kali kesempatan ini, saya makin terpikat untuk terus membaca dan menikmati novel-novel dari Qanita Romance ini. Semoga ke depan, semakin banyak novel romance berkualitas yang dihadirkan oleh Qanita.

Macaroon Love menjadi salah satu novel yang paling cepat saya baca. Well, awalnya tentu saja termotivasi harus segera menuntaskan baca karena buku ini baru saya dapatkan satu hari (sudah menjelang malam pula) sebelum acara launching-nya, sehingga saya perlu bergegas. Namun, begitu saya membuka lembaran-lembaran halamannya, saya tak bisa menghentikannya. Tanpa bisa saya tahan, mata terus merunuti setiap adegan yang diracik secara apik oleh mbak Winda. Jujur saja, satu bab pertama memang agak sedikit ‘sulit’ buat saya. Entahlah, saya lagi-lagi terjebak kebosanan membaca deskripsi yang terlalu banyak itu. Hal itu masih berlanjut ke bab kedua. Bahkan, saya mulai panik akan gagal menyukai novel ini ketika penulis terus menerus memberikan kalimat penegasan akan karakter utamanya. Saya sampai berdecak kesal dan mendengus, “Mbak, gue udah tau kok Magali ini aneh, tapi ya gak perlu lah tiap berapa paragraf sekali, terus-terusan ada kata ‘aneh’ disebut-sebut terus.”

Sunday, May 26, 2013

[The Sunday Post] Ngemsi, Nonton Pintu Harmonika, dan Siap-siap #BanjirGiveaway

The Sunday Post (*) adalah sebuah rangkuman beberapa hal yang berhubungan dengan buku yang saya lakukan sepanjang Minggu, semacam recap begitu.


Minggu ini sebenarnya minggu menyenangkan, dan seharusnya saya bisa lebih produktif dalam melakukan apa pun, termasuk membaca dan mereviu, namun keinginan tinggallah keinginan. Dua minggu ini saya ditugaskan (kantor) untuk mengikuti sebuah diklat di luar kantor, dengan jadwal berangkat dan pulang yang sedikit lebih longgar. Nyatanya, kelonggaran itu malah membuat saya lebih asyik malas-malasan, hahaha. As usual.

Well, tapi saya tetap bersyukur bisa melewati minggu ini dengan beberapa kegiatan seru. Jadi, saya ngga manyun-manyun amat menjalani hari. Berikut recap dari kegiatan yang saya lakukan.

1.  Menulis artikel WOW-moment pertama. Yayyy...saya happy banget ketika selesai meluncurkan artikel itu kemarin. Obsesi saya menjadi jurnalis bertahun-tahun silam, mungkin memang sudah sulit saya wujudkan. Namun, saya bertekad memanfaatkan ruang dan waktu *ehem* untuk tetap bisa merasai bagaimana sih membuat sebuah artikel yang mirip dengan artikel jurnalistik. Well, saya masih terus belajar sih. Artikelnya ada di sini: WOW-moment: Produktif Atau Kejar Setoran?

2.  Menulis reviu dan menyelenggarakan giveaway novel #CamarBiru karya Nilam Suri. Belakangan saya sedang kecanduan membaca novel-novel romance terbitan Gagas Media dikarenakan belum ada novel metropop baru yang diterbitkan Gramedia. Dan, Camar Biru menjadi salah satu novel terbitan Gagas Media yang saya rekomendasikan untuk dibaca buat pencinta romance yang belum membacanya. Resensi saya ada di sini: Resensi Novel Camar Biru by Nilam Suri + Giveaway.



Friday, May 24, 2013

[WOW-moment] Produktif Atau Kejar Setoran?

WOW-moment adalah satu waktu ketika saya mendapati hal-hal yang menurut saya fenomenal yang membuat mulut saya ternganga takjub dan berkali-kali membisikkan kata WOW, baik secara langsung maupun sekadar dalam hati.

Saya sudah mengalami WOW-moment yang satu ini sejak lama. Well, tidak lama-lama juga sih. Yang paling saya ingat adalah ketika tetiba nama Damien Dematra menyeruak di banyak sampul buku yang bertebaran di rak buku new arrival di toko buku. Ketika pengarang lain sepertinya butuh waktu lama untuk bisa menampakkan namanya di sampul buku terbaru, Damien Dematra hanya butuh ‘sekejap’ saja untuk bisa punya buku baru lagi. Oh, ini hanya ibarat saja karena saat booming Damien Dematra saya hanya ter-WOW dan tak sempat melakukan pengamatan yang lebih mendetail.

Contoh lain yang saya dapatkan lebih banyak diisi nama-nama pengarang baru dari penerbit yang ‘kedengarannya’ juga masih baru. Meskipun, si pengarang ini tampaknya juga punya satu-dua buku yang diterbitkan oleh penerbit besar yang sudah populer.

Belakangan saya terkagum-kagum dengan beberapa nama ini: Riawani Elyta, Orizuka, Aditia Yudis, Yoana Dianika, Indah Hanaco, Monica Petra, Clara Canceriana, dan beberapa nama lain yang mendadak seolah menyerbu toko buku dan hendak ‘menguasai’nya. Maka, beberapa pertanyaan mengusik benak saya. Ada apa sebenarnya? Mengapa pengarang-pengarang tersebut begitu gencar menerbitkan karya-karyanya? Memang produktif ataukah sekadar kejar setoran? Apakah mereka tidak takut popularitas mereka akan surut karena karyanya sudah telanjur dilempar dan mereka tak punya lagi karya menggigit yang bisa ditawarkan di waktu mendatang?

Nah, apakah kamu pernah juga merasai WOW-moment yang seperti ini? Kening mengerut dan pikiran mulai berkecamuk diserbu dilema, “Siapa sih ini? Beli nggak, ya? Tapi, aku belum pernah baca novel-novel dia? Bagus nggak, ya, tulisannya?”

Tuesday, May 21, 2013

[Resensi Novel Romance] Camar Biru by Nilam Suri + Giveaway

Janji sahabat yang mencintaimu...

Aku membutuhkanmu.
Kau terasa tepat untukku. Pelukanmu serasi dengan hangat tubuhku. Dan setiap bagian dari diriku sudah terlalu terbiasa dengan kehadiranmu-dengan suaramu, dengan sentuhanmu, dengan aroma khas tubuhmu. Dengan debaran yang terdengar seperti ketukan bermelodi saat kau menatapku penuh perhatian seperti itu.

Aku membutuhkanmu.
Ya cinta, ya waktumu. Dan kau sudah melihat jujur dan juga munafikku. Bahkan, di saat aku begitu yakin kau akan meninggalkanku, kau hanya menertawakan kecurigaanku dan merangkul bahuku. Sungguh heran, setelah sekian tahun pun, kau masih bertahan di sini, bersamaku.

Aku membutuhkanmu-dan bisa jadi... aku mencintaimu. Tapi, aku belum akan mengakui ini padamu. Aku belum siap meruntuhkan bentengku dan membiarkanmu memiliki hatiku....

Judul: Camar Biru - cinta tak selalu tepat waktu
Pengarang: Nilam Suri
Editor: Gita Romadhona dan eNHa
Proofreader: Gita
Penata letak: Wahyu Suwarni
Desain sampul: Dwi Anissa Anindhika
Tebal: 280 hlm
Harga: Rp45.000
Rilis: 2012 (cetakan ke-1)
ISBN: 979-780-603-0

Saya tahu novel ini semenjak Nilam masih “mengandung”nya. Meskipun tidak mengikuti proses persalinannya, setidaknya saya tahu novel ini saat masih menjadi janin. Dan, ketika novel ini akhirnya lahir dan diterbitkan oleh Gagas Media, saya bahagia untuk Nilam. Well, saya kenal Nilam berkat Goodreads Indonesia. Seingat saya, saat itu ia masih ngantor di femina. Suatu hari, ia mengirimi saya naskah awal novel ini dan mengizinkan saya untuk membacanya. Tapi justru teman satu kos saya yang lebih excited membacanya duluan. Maklum, saya pembaca lambat, jadi begitu terpampang di layar laptop, si teman itu justru yang tekun membaca. Saya butuh beberapa hari untuk menuntaskan bacanya. First impression, I liked it a lot, dengan beberapa pertanyaan saya layangkan pada Nilam.

Saya membaca ulang Camar Biru begitu resmi diterbitkan oleh Gagas Media. My bad. Saya detailnya agak lupa. Apakah ada yang dihilangkan atau ditambahkan ke dalam novel resminya ini. Beruntunglah saya, dengan demikian saya bisa merasai novel ini seperti baru kali pertama baca.

Monday, May 6, 2013

[Fun Games] Rapid Fire Questions

Nah, lagi-lagi saya ketinggalan suka cita hore-hore dari teman-teman Blogger Buku Indonesia. Sepertinya sih semua bermula dari obrolan di Whatsapp group Bajay, ya? Sejak makin ramenya penumpang yang naik ke bajay, saya malah jarang berkomentar sangking seringnya si sopir pontang-panting belok ke gang-gang topik serbaada. Fiuhh...



Oke, saya sambut tantangan Rapid Fire Questions yang sedang hits ini. Plus, dua PR dari Melmarian dan Azia Azmi. Hokehhh.....ready....set....GOOOO....

1. nambah atau ngurangin timbunan?
Selama masih ditempatin Jakarta, berinvestasi dulu deh, nambah timbunan terus sambil dicicil baca, hehehe.

2. pinjam atau beli buku?
Enakan beli, apalagi saat ini kan lagi ada di surga buku (Jakarta) yang banyak tempat beli buku dengan harga miring. Minjem selalu berasa dikejar-kejar deadline, mana saya tergolong pembaca lambat.

3. baca buku atau nonton film?
Dua-duanya. Saling melengkapi lah. Apalagi saya terkadang bisa multitasking, baca sembari nonton :)

Sunday, May 5, 2013

[The Sunday Post] Alex Pettyfer as Christian Grey on Fifty Shades of Grey the movie?

Well, The Sunday Post (*) sebenarnya saya buat untuk merangkum beberapa hal yang berhubungan dengan buku yang saya lakukan sepanjang Minggu. Tapi, beberapa event terjadi satu minggu sebelumnya, berhubung ini baru dibikin, ya sudah dijadikan satu saja.



a. Nonton the unofficial trailer of Fifty Shades of Grey. Wew, saya memang belum baca bukunya, tapi melihat beberapa trailer tak resmi yang dibuat oleh beberapa orang di youtube membuat saya ingin baca bukunya dan nonton filmnya (jika memang diproduksi).



(Rumor) Alex Pettyfer cast as Christian Grey



[Resensi Kumcer Metropop] Simpanan Nyonya Besar by Threes Emir

Menyimpan kesenangan...


Judul: Simpanan Nyonya Besar
Pengarang: Threes Emir
Editor: C. Donna Widjajanto
Desain sampul: Marcel A.W.
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 208 hlm
Harga: Rp40.000
Rilis: Maret 2013 (cet. ke-1)
ISBN: 978-979-22-9398-2

Tuhh...kan, saya memang tak berjodoh untuk bisa klik dengan seri metropop yang ini. Sejak buku pertama, Nyonya Besar, dirilis saya sudah mencoba baca, gagal lalu menghibahkan bukunya kepada seorang teman. Kini, saya mencoba lagi untuk membaca salah satu buku, Simpanan Nyonya Besar, dengan alasan terbesar lebih karena kesukaan pada sampulnya yang keren, ternyata masih tak meninggalkan kesan positif setelah membaca.

Sebenarnya, seri metropop ini dapat menjadi semacam buku pembenar dari beberapa imajinasi pengarang novel metropop. Well, saya masih tetap bertanya-tanya jika membaca sebuah novel metropop yang deskripsi hedonismenya sudah melebihi angan seorang saya. “Apa benar ada orang rela menghamburkan jutaan rupiah demi sebuah barang bermerek?”, “Apa benar para sosialita itu menggesek kartu kredit senilai beberapa digit sekali ngopi lucu?”, ”Apa benar demi memuaskan hasrat menjinjing sebuah tas model terbaru harus terbang langsung ke Paris?”. Yah, pertanyaan-pertanyaan cupu dari seseorang seperti saya yang sampai sekarang belum pernah mengalami hal-hal tersebut. Nah, seri metropop ini yang dengan jujur disebutkan sebagian darinya merupakan kisah nyata seharusnya dapat menjawab pertanyaan yang masih selalu bersemayam di benak saya itu.

Wednesday, May 1, 2013

[Resensi Novel Romance] Time Will Tell by Okke Sepatumerah dan Riri Sardjono


Biarkan waktu yang akan menjawabnya...


Pengarang: Okke 'Sepatumerah' & Riri Sardjono
Editor: eNHa
Proofreader: Fitria Sis Nariswari
Penata letak: Dian Novitasari
Desain Sampul: Amanta Nathania
Penerbit: Gagas Media
Tebal: vi+270 hlm
Harga: Rp45.000
Rilis: April 2013 (cet.1)
ISBN: 978-979-780-617-0

Ahh, waktu akhirnya mengantarkan penantian panjang saya untuk bisa lagi menikmati tulisan Riri Sardjono. Well, pengarang yang satu ini memang baru melahirkan dua buku saja, Marriageable dan Tentang Cinta (adaptasi film), dan dari yang dua itu pun saya baru baca yang Marriageable saja. Namun, satu novel itu saja sudah cukup membuat saya jatuh cinta pada gaya tulisan Riri. Dan, betapa bahagianya saya ketika tersiar kabar akan ada buku terbaru Riri yang akan terbit. Sebisanya saya berusaha segera membeli dan membacanya.

Saya tak tahu masuk dalam kreasi jenis apa Time Will Tell di Gagas Media. Jika menjajarkannya dengan proyek GagasDuet yang booming di tahun 2012 kemarin, sepertinya kurang ‘satu ciri’ yaitu di sampulnya yang tidak standar. Oleh karenanya, saya menganggap ini adalah novella duet karya dua penulis Gagas Media yang cukup lama vakum menerbitkan karya. Jika Riri hanya di dua buku yang saya sebut tadi, Okke sebenarnya telah lebih banyak menerbitkan karya. Tapi, Heart’s Block (dan antologi The Journeys, Empat Musim Cinta) sepertinya menjadi karya terakhir Okke sebelum ‘hiatus’ sekian lama. Jadi, novella duet ini semacam oabat penawar rindu akan racikan kedua pengarang ini.