Sunday, July 20, 2014

Go Subscribe to EPIC READS Youtube's Channel

Yaampun. Sekali ngeklik langsung nggak bisa nggak nontonin semua video di channel-nya Epic Reads di Youtube, deh. Gue banget. Saya yakin banyak temen-temen BBI dan temen-temen pembaca yang lain pasti ngerasa apa yang mereka tampilkan di video-video kocak yang mereka bikin. Haishhh....ayo subscribe, hehehe....

1. Karakter favorit di-MATI-in, OH NOOOOOOOOOOOOOOO....HOHMYGOD!



2. Curi-curi baca buku di Kantor.....bahkan ke toilet pun. GUE ini GUE BANGET!



3. Book Hangover.........*speechless*



4. 7 quotes romantis yang bikin klepek-klepek.....ahhhh....



Semoga para punggawa Epic Reads selalu diberikan kesehatan dan rezeki biar bisa bikin video kocak setiap saat, hehehe....

#Books4Palestine: Membantu Saudara di Palestina Melalui Donasi Buku

Pada saat kita (bangsa Indonesia) sedang merayakan (dengan penuh kesukacitaan dan ketegangan) penyelenggaraan pesta demokrasi, Pemilihan Umum - Pemilihan Presiden 2014-2019, agak jauh di sana, tersiar kabar saudara-saudara kita di Jalur Gaza (Palestina) kembali menjadi korban kekejian tentara Israel yang membombardir wilayah Palestina secara membabi buta. Terkait konfliknya sendiri, silakan Anda cari referensi masing-masing. Tapi, soal kemanusiaan, tentu kita--yang masih punya hati untuk merasa--tak akan sanggup menahan getir yang begitu mengoyak.

Jika Anda pengguna media sosial, jenis apa pun, saya yakin Anda sudah pernah melihat foto atau video bagaimana masyarakat sipil di kedua belah pihak --terutama Palestina-- yang menjadi korban. Saya tak akan menyertakannya di sini. Saya termasuk orang yang tidak tega menyebar-nyebarkan foto-video korban bencana. Saya cukup tahu saja dari sumber yang saya cari sendiri. Jika Anda belum pernah melihat foto-video tersebut dan sangsi atas segala pemberitaan terkait konflik berdarah antara Palestina-Israel ini, silakan Anda googling dulu, ya.


Monday, July 14, 2014

[Buku diFILMkan] Review - Delirium TV Series (Pilot)

Terus terang, saya belum membaca bukunya. Delirium by Lauren Oliver. Namun, saya selalu bersemangat jika mendengar kabar ada buku yang diadaptasi ke media lain. Termasuk Delirium ini. Meskipun, kemudian saya agak bertanya-tanya, mengapa hanya diangkat ke layar kaca bukannya ke layar lebar? Well, tak perlu ambil pusing. Pengarang dan kreatornya pasti punya alasan khusus kenapa Delirium lebih cocok divisualisasikan ke media serial televisi.
Ninety-five days, and then I'll be safe. I wonder whether the procedure will hurt. I want to get it over with. It's hard to be patient. It's hard not to be afraid while I'm still uncured, though so far the deliria hasn't touched me yet. Still, I worry. They say that in the old days, love drove people to madness. The deadliest of all deadly things: It kills you both when you have it and when you don't.






Setahu saya, episode pertama (pilot) dari rencana produksi serial TV Delirium ini sudah kelar syuting tahun 2013 kemarin dan hak siarnya dibeli oleh FOX. Tapi, belakangan diketahui bahwa FOX menolak menayangkan serial ini sehingga nasib produksi utuh dari serial ini menjadi tak jelas. Sebagaimana dilansir oleh EW.com, inilah alasan mengapa FOX menolak menayangkan serial ini:
Deemed “too young” for Fox’s audience. I know — Fox could have concluded that from reading the book and saved everybody the trouble. But there’s a difference between being youthful on paper and the resulting pilot feeling too young.

Syukurlah, agar episode pertama yang sudah dibuat tidak mubazir, dan fans Delirium juga dapat menikmati visualisasi novel ini, Hulu menayangkan pilot episode itu.

  
Dan, saya pun sudah menontonnya.

Friday, July 11, 2014

[Resensi Novel Romance] Mencarimu by Retni SB


Kamu boleh mengubah haluan jika di depanmu ada jurang terjal…
Matahari, berusaha setengah mati mencari Irsal, bapak biologisnya. Dia bekerja di "Jelajah", majalah traveling milik bapaknya, dengan harapan bisa “menangkap” si raja media ini. Kedudukannya yang sangat tinggi dalam perusahaan membuatnya sangat sulit terjangkau. Tetapi ada satu teman kerjanya yang terlihat bisa dekat dan sepertinya punya akses lebih mudah untuk bisa mendekati bapaknya. Orang itu adalah Rakho, fotografer Jelajah. 

Dia berpikir dengan mendekati Rakho, maka dia juga bisa mendekati bapaknya. Saat penugasan reportase ke luar kota bersamanya, intensitas kedekatan mereka membuat mereka berdua justru saling jatuh cinta kemudian berpacaran. Tapi cinta itu umurnya pendek, di Batam, mereka bertemu dengan Irsal. Dan ternyata, Rakho jugalah anak Irsal. Kenyataan ini sungguh membuat mereka terkaget. Suka atau tidak suka, cinta mereka harus dihentikan.

Judul: Mencarimu
Pengarang: Retni SB
Penyunting: Nunung Wiyati
Perancang sampul: Joko Supomo
Pemeriksa aksara: Intari Dyah P. & Intan
Penerbit: Bentang Pustaka
Tebal: vi + 298 hlm
Rilis: Mei 2014
Harga: Rp49.000
ISBN: 9786022910244

Akhirnya… akhirnya… ya Alloh, salah satu pengarang favorit menerbitkan satu lagi karyanya. Yayyyyy….*jingkrak-jingkrak* Eh, bentar, kok, penerbitnya beda? Nggak novel metropop lagi? Jadi…

Nggak masalah, sih, buat saya. Toh, itu sepenuhnya hak prerogatif pengarang, ya, mau hanya menerbitkan di satu tempat atau di banyak tempat. Yang penting, pengarang favorit tetap menerbitkan karya-karyanya secara kontinyu. Aamiin.

Mencarimu mengambil latar jurnalisme bidang traveling di mana dua dari tiga tokoh utamanya adalah jurnalis majalah ‘Jelajah’, sedang satu tokoh lainnya seorang backpacker yang dalam penggalan kisah dalam novel ini sedang diburu profilnya oleh kedua tokoh lainnya untuk dimuat di majalah tersebut. Di antara ketiganya terjalin persahabatan karena kesamaan hobi jalan-jalan ini hingga tanpa dapat dihindari percikan api asmara menyala di tengah-tengah mereka.

Wednesday, July 9, 2014

[Resensi Novel Romance] Destiny by Leonita Julian

Nasib yang terlalu acak demi sebuah "Destiny"
“Ingat-ingat saja tuduhan yang kalian katakan malam ini,
mungkin berguna nantinya kalau kalian sudah mengalaminya!”

Bibirku terkatup erat. Jantungku berdegup kencang. Otakku membeku seketika. Beberapa detik, kami dibuat tercengang oleh ucapannya. Entah apa yang ada di pikiran perempuan tak dikenal itu hingga tiba-tiba melontarkan kata-kata yang membuyarkan obrolan kami.

Ah, sudahlah! Aku tak akan menggubrisnya. Farewell party ini jauh lebih penting ketimbang memikirkan siapa dia dan apa maksudnya. Bernyanyi saja sepuas hati, menikmati makanan sekenyang perut, dan flirting dengan laki-laki manis di dekat panggung.

Sampai tak ada satupun yang menyangka, bahwa peristiwa magis malam itu meninggalkan jejak mendalam bagi kehidupan kami selanjutnya.

Judul: Destiny
Pengarang: Leonita Julian
Penyunting: Pratiwi Utami
Perancang sampul: Wirastuti
Penerbit: Bentang Pustaka
Tebal: 220 hlm
Rilis: 2014
Harga:
ISBN: 978-602-291-028-2

Destiny berkisah tentang 6 teman yang secara tak sengaja mendapat semacam 'kutukan' ketika sedang bersantai merayakan farewell party untuk melepas salah satu dari mereka yang akan meneruskan kuliah di Amerika. Kejadian aneh di Seminyak, Bali, itu lantas menjadi benang merah perjalanan keenamnya. Kejadian demi kejadian seolah terjadi seperti perwujudan dari kutukan yang secara tak terduga ditujukan kepada mereka.

Sejak halaman pertama, saya sudah terpukau dengan kalimat-kalimat indah nan inspiratif yang dirangkai oleh Leonita. Tak dimungkiri, sebagai penyuka-diksi-garis-keras saya banyak menandai kalimat yang quotable. Dan, baru saya tahu kalau sebenarnya novel ini berangkat dari tulisan di blog-nya Leonita, www.leonisecret.com (dituliskan di halaman akhir), yang memang inspiratif. Cukup banyak topik yang dianalisis dengan bagus oleh Leonita di blog-nya tersebut.

[Kabar Buku] Peluncuran Buku Tomodachi, Novel Terbaru Winna Efendi

Terhitung sudah dua kali saya mengikuti event peluncuran novel terbaru karya Winna Efendi. Sebelumnya saya ikut serta dalam peluncuran perdana novelnya yang berjudul Unforgettable. Sayangnya, saya malah forget tanggal persisnya acara itu kapan. Hihihi, mohon maklum, faktor U sepertinya. Hufft.

Ketika mendapat informasi pertama kali tentang rencana penyelenggaraan peluncuran Tomodachi, saya meragu. Betapa tidak, acara diselenggarakan tanggal 5 Juli 2014 yang bertepatan dengan bulan puasa (acara dikemas dalam acara buka puasa bersama) dan berlokasi di sebuah restoran Jepang di kawasan Jalan Sabang. Matik! Saya kan nggak suka sushi-sushi-an begitu. Tapi, toh akhirnya saya tetap mendaftar dan berangkat juga. Magnet seorang Winna Efendi masih begitu kuat memikat saya.


Monday, July 7, 2014

[Resensi Novel Teenlit] Jurnal Jo 3: Episode Cinta by Ken Terate

LAWAN Bullying!!!

Sinopsis:
Wah, ada cowok baru di kelas Jo Wilisgiri: Izzy. Izzy bukan sekadar cowok, tapi selebriti! Cakep, terkenal, lucu, perfect! Semua cewek dibuat “demam” olehnya, termasuk Jo. Tapi masalahnya Jo nggak boleh “demam” gara-gara cowok lain karena dia sudah punya Rajiv yang ganteng dan baik hati.

Seiring waktu Jo sadar si cowok selebriti itu ternyata jail luar biasa. Sebut saja: menciptakan berbagai olok-olok ajaib sampai mengerek baju renang di tiang bendera. Hm, awalnya lucu sih, tapi lama-lama kok norak ya. Apalagi kalau kamu yang dikerjain. Please deh, lucunya di mana sih?

Parahnya, Sally—sahabat sejati Jo yang sangat memuja Izzy—justru dikerjai oleh Izzy sampai masa depannya terancam suram. Jo pengin menyelamatkannya, tapi Sally justru marah dan memusuhinya. Nabila, sahabat Jo yang lain, juga dikerjai tapi mati-matian melarang Jo buat mengadu.

Aduh, masalah seolah tak ada habisnya. Hubungan Jo dengan Rajiv gonjang-ganjing karena Mama melarang Jo pacaran. Selain itu ada proyek besar semester ini: bikin laporan soal kelestarian sungai. Gawat! Dalam proyek ini Jo sekelompok dengan Izzy dan Sally. Bisa-bisa Jo bakal nggak dapat nilai.

Puncaknya: Rajiv, satu-satunya sahabat waras Jo, harus kuliah di Amerika.

Wow! Benar-benar semester yang gila untuk Jo. Berantakan, galau, kacau-balau, tapi tetap seru, lucu, dan penuh cinta!

Judul: Jurnal Jo 3 - Episode Cinta
Pengarang: Ken Terate
Ilustrator kover: Erick E. Pramono
Penerbit: Gramedia
Tebal: 240 hlm
Rilis: Juni 2014
Harga: Rp50.000
ISBN: 978-602-03-0569-1

Asli, membaca karya-karya Ken Terate selalu mengaduk-aduk perasaan. Kesal, haru, bahagia, sedih, geregetan, semua jadi satu. Di satu bagian saya bisa cekikikan nggak keruan, di bagian lain saya akan mengelus dada sangking ikut terlarut dalam kisahnya.Singkat kata, Ken berhasil mempermainkan emosi saya selama proses pembacaan buku-bukunya. Tak terkecuali novel teenlit terbarunya yang merupakan buku ketiga dari serial Jurnal Jo yang ditulisnya, Jurnal Jo 3: Episode Cinta.

Sunday, July 6, 2014

[Fun Games] #IAmEditor - Ngedit Sesuka Kamu

Puji Tuhan, saya sudah dibukakan pintu yang cukup untuk bisa mencicipi berkiprah di industri perbukuan Indonesia. Meskipun belum bisa memenuhi mimpi dengan menerbitkan buku tulisan sendiri, saya sangat bersyukur bahwa saya berkesempatan ikut membantu penerbitan beberapa buku, walaupun mungkin bantuan itu hanya sedikit. Mengedit dan memeriksa aksaranya saja.

Namun, bagi saya itu sudah besar sekali. Makin mendekatkan saya pada mimpi yang ingin saya wujudkan, menulis dan menerbitkan buku. Mengedit dan memeriksa aksara (proofread) adalah dua hal yang sangat menyenangkan. Luapan rasa ketika memperoleh kepercayaan untuk melakukan keduanya sungguh tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Apalagi, dalam kasus saya, saya tak perlu mengajukan lamaran khusus untuk bisa terlibat. Terima kasih untuk orang-orang hebat yang sudah memberikan kepercayaan begitu besar pada saya.