Witing trisno jalaran soko kulino...
(cinta hadir karena terbiasa)
When Gia Montgomery's
boyfriend, Bradley, dumps her in the parking lot of her high school
prom, she has to think fast. After all, she'd been telling her friends
about him for months now. This was supposed to be the night she proved
he existed. So when she sees a cute guy waiting to pick up his sister,
she enlists his help. The task is simple: be her fill-in boyfriend—two
hours, zero commitment, a few white lies. After that, she can win back
the real Bradley.
The problem is that days after prom, it's not
the real Bradley she's thinking about, but the stand-in. The one whose
name she doesn't even know. But tracking him down doesn't mean they're
done faking a relationship. Gia owes him a favor and his sister intends
to see that he collects: his ex-girlfriend's graduation party—three
hours, zero commitment, a few white lies.
Just when Gia begins to
wonder if she could turn her fake boyfriend into a real one, Bradley
comes waltzing back into her life, exposing her lie, and threatening to
destroy her friendships and her new-found relationship.
Judul: The Fill-in Boyfriend
Pengarang: Kasie West
Tebal: 352 hlm
Format: e-book
Bahasa: Bahasa Inggris
The Fill-in Boyfriend adalah buku ketiga Kasie West yang saya baca setelah
The Distance Between Us dan
On the Fence. Yang membuat saya tertarik untuk membaca karya-karya Kasie West adalah kemampuan Kasie untuk menuliskan kisah remaja-dewasa-muda yang biasa namun serba tak terduga dengan karakter-karakter yang kuat. Tak terkecuali
The Fill-in Boyfriend ini. Mungkin tema cowok bohong-bohongan sudah pernah dinovelkan, tapi karakter Gia Montgomery yang adalah tipikal cewek populer dan sekaligus rapuh sepertinya masih jarang diangkat sebagai karakter utama. Dan, Kasie bisa membuat saya geregetan sepanjang membaca karena sisi rapuh dari seorang "ratu" sekolahan itu.
Selain Gia, karakter-karakter lain juga cukup kuat, termasuk ibu dari si cowok bohong-bohongan.
Well, saya tidak akan menyebutkan nama karakter si cowok bohong-bohongan, ya.
It will destroy the whole story. Karena memang itu yang menjadi inti dari kisah
The Fill-in Boyfriend ini.
Oh, dan, ya, yang juga membuat saya menyukai novel remaja-
young-
adult karya Kasie adalah cara menulis yang diakuinya "squeaky clean" dan saya memang terobsesi membaca (atau menulis) kisah
romance yang tetap bikin kebat-kebit tanpa adegan yang terlalu vulgar.
Secara garis besar,
The Fill-in Boyfriend mengisahkan kegalauan Gia yang terus didesak oleh teman segengnya--terutama Jules, untuk membuktikan bahwa dia punya cowok. Terakhir Gia menyebut nama cowoknya Bradley, anak kuliahan, dan pernah berfoto bersama namun sayangnya (atau untungnya?) wajah Bradley tetap tak terlihat begitu jelas sehingga teman-temannya masih belum teryakinkan bahwa Gia punya cowok. Sial banget donk, ya, kalau cewek sepopuler Gia enggak punya teman kencan di pesta Prom? Celakanya, Gia memang sepertinya ketiban sial. Justru di pesta itulah Bradley yang akhirnya datang malah minta putus darinya. Panik dan stres membuat Gia frustrasi. Unutngnya ada seorang cowok---entah baik hati, entah
psycho--di parkiran yang mau dimintanya jadi cowok pengganti Bradley--
the Fake Bradley, dan menemaninya ke pesta Prom.
Itulah awal premis hubungan Gia dengan
the Fake Bradley di hampir sepanjang novel. Nanti ada remah-remah konflik yang disumbang dari adik dan ibu si cowok
Fake Bradley, keluarga Gia sendiri, mantan si
Fake Bradley, dan tentu saja teman segeng serta teman satu sekolah Gia. Buat saya, sih, kisahnya cukup seru dan bikin senyum-senyum sendiri dan geregetan sendiri. Kalau kamu lagi kepingin baca kisah remaja yang enggak ribet, ringan, tapi cukup mengasyikkan,
The Fill-in Boyfriend ini bisa jadi pilihan bahan bacaanmu selanjutnya. Untuk sementara ini belum ada versi terjemahan bahasa Indonesia-nya, sih.
My rating: 3,5 out of 5 star.