Sinopsis:
Chacha bete berat. Idea memutuskannya.
Idea, cowok Kutu Buku itu berani-beraninya memutuskan the most popular girl at school,Chacha, si Ratu Drama yang selama ini jadi rebutan. Cewek paling populer, ratu dansa dan paling gaul di sekolah.
Selama ini nggak ada cowok yang berani mutusin Chacha. Chacha-lah yang mutusin mereka kalau udah bosen. Ini, Idea, si Kutu Buku berkacamata, nggak gaul, mana adik kelas lagi, berani-beraninya mutusin cinta yang sudah ditawarkan Chacha. Memang sih, Idea itu genius, juara Olimpiade Sains dan penerima beasiswa. Tapi, hellooo... itu kan nggak bikin dia populer seperti Chacha, sang idola sekolah yang cantik, chic, dan sophisticated. Pokoknya, Chacha nggak terima diputusin si Kutu Buku begitu saja!
Chacha nggak bisa melupakan Idea. Dia nggak bisa hidup tanpa Idea. Karena Idea membangkitkan perasaan yang selama ini terpendam dalam-dalam di hatinya. Chacha rela melakukan apa saja asalkan Idea mau kembali padanya.
Sampai sejauh apakah Chacha harus memohon? Lagi pula, apa sih istimewanya Idea, si Kutu Buku berkacamata, sampai-sampai membuat sang Ratu Sekolah termehek-mehek?
Judul: Confession of a Silly Drama Queen
Pengarang: Citra Rizscha Maya
Penyunting: Esti A. Budihabsari
Pewajah sampul: Mareta Melani Kullit
Penerbit: Mizan
Tebal: 116 hlm
Rilis: Oktober 2012
Harga: Rp29.000
ISBN: 9786028994910
Novel ini tipis saja. Berulang kali melihatnya di toko buku namun belum ada juga keinginan untuk membeli dan membacanya. Adalah Ika Natassa dalam salah satu tweet-nya menyebut novel teenlit ini cukup bagus sehingga saya pun terprovokasi kepengin baca. Baik, tak ada salahnya dicoba. Berhubung di toko buku tempat saya membeli novel ini tidak ada buku contohnya, saya langsung ambil saja meskipun tak yakin akan suka atau tidak. Beruntung, novel ini cukup bagus dan sesuai selera saya. Terutama gaya penulisannya.
Tangkas, cepat, dan lincah adalah tipe tulisan yang saya sukai, dan novel ini tersaji demikian. Kalimat narasi dan dialognya terjalin rapi. Pun karakternya, salah satu yang saya harapkan untuk lebih banyak diolah. Yah, Chacha (ini manifestasi pengarangnya atau gimana, ya?) adalah seorang Queen Bee. Di film-film remaja/komedi romantis, tokoh seperti Chacha adalah tokoh antagonis yang supercantik tapi berotak kosong dan suka sekali menggencet. Tapi, saya punya persepsi sendiri. Queen Bee pun manusia, seharusnya punya rasa. Meski berkuasa tentunya mereka pun pernah terluka, sedih, menangis, celaka, dan lain sebagainya. Sayang, tak banyak novel yang mengulas secara lebih mendalam tentang tokoh antagonis ini. Sejauh ini seri Glam Girls-nya Gagas Media yang berhasil memotret gang mean girls dengan sangat bagus.
Confession of a Silly Drama Queen (CaSDQ) berkisah tentang Chacha yang tak dinyana terpikat pada Idea, si kutu buku pemilik senyum menawan itu. Meskipun sikap Idea tak menunjukkan tanda ketertarikan dan cenderung mengabaikannya, Chacha terus saja mengupayakan agar Idea dapat menjadi kekasihnya. Dan, Chacha bukanlah seseorang yang gampang saja menyerah. Pada akhirnya, Idea pun menjadi pacarnya. Sayang, karena alasan yang membingungkannya, Chacha patah hati diputus cinta Idea. Mulai dari situlah drama demi drama diciptakan Chacha demi dapat bersatu kembali dengan Idea.
CaSDQ adalah tipikal kisah cinta remaja. Kocak pada porsi yang pas. Namun demikian kisahnya statis hanya pada perjalanan kasih Chacha-Idea. Memang ada Nouva dan Gazka, tapi mereka hanya serupa tukang mie keliling yang berhenti dan mengobrol sebentar lalu pergi, tak memberi arti besar. Mungkin karena halaman yang sedikit sekali sehingga cerita tidak dibuat sedmikian kompleks.Saya berharap ceritanya bisa diberikan subplot-subplot yang kaya sehingga cerita tidak hanya berputar-putar di satu tempat saja.
Pun dengan embel-embel judul drama-queen, nyatanya menurut saya pribadi dramanya masih kurang. Yang dituliskan di sini lebih seperti ceracauan yang tak membawa dampak kegempaan. Oh, maksud saya, drama dalam pikiran saya, adalah suatu rekaan perbuatan seseorang yang menyebabkan orang-orang di sekitarnya ikut panik, seolah terjadi gempa. Sedangkan di sini, gempa hanya melanda Chacha dan Idea saja. Kurang dramaaanyaaaaaa.........
Oiya, novel ini ditulis dengan sudut pandang orang pertama, bergantian antara Chacha dan Idea dengan porsi Chacha yang lebih banyak bercerita. Bumbunya dirupakan dalam bentuk e-mail, chatting, ataupun dialog langsung antartokohnya. Well, over all, novel ini cocok untuk bacaan ringan bagi kamu yang butuh sesuatu yang seger-seger. Halamannya tipis, sejam-dua jam pasti bees dibaca. Jadi, selamat membaca yaa....
My rating: 3,5 dari 5 bintang.
Eh iya lho Glam Girls oke banget. Nggak banyak buku Gagasmedia yang cocok sama gue, tapi Glam Girls gue suka banget, apalagi 3 yang pertama.
ReplyDeleteAku maish terpukau sama Glam Girls ampe skg. Blm ada yg bisa ngalahin Queen Bee-nya GG.
ReplyDelete@Nana @Oky....yep, Glam Girls pas banget ngegambarin gang mean girls ya...dan hampir semua tokohnya diulas,mjadinya kita tahu pergolakan batin masing-masing tokohnya yaa....
ReplyDeletedirilis oktober 2012. karna baca ini aku jadi pengen beli. penasaran:)) kira-kira masih ada enggak yaa?
ReplyDelete