Thursday, October 29, 2015

[#BacaBarengMinjul] ...berbincang seru seputar dunia kepenulisan bersama Kezia Evi Wiadji

Setelah minggu lalu kita menyelesaikan #BBM_ReWrite karya Emma Grace, minggu depan, tepatnya tanggal 2 s.d. 7 November 2015 #BacaBarengMinjul akan menghadirkan novel romance kategori dewasa dari lini Amore (Penerbit Gramedia Pustaka Utama) berjudul The Unbroken Vow karya Kezia Evi Wiadji. Nah, sebelum kita seseruan membaca dan mengulas The Unbroken Vow selama satu minggu penuh, yuk kita berbincang-bincang dulu dengan Evi---panggilan kita untuk Kezia Evi Wiadji, seputar dunia kepenulisan yang digelutinya saat ini.


Halo, Evi, selamat datang di www.fiksimetropop.com dan terima kasih atas kesediaan berbincang-bincang bersama @fiksimetropop tentang Evi dan dunia kepenulisan yang Evi geluti saat ini. Sebelumnya boleh dibagi informasi keseharian Evi?
Saya sudah berkeluarga dan bekerja penuh waktu di sebuah bank swasta di Jakarta. Saya dulu kuliah di Yogyakarta, fakultas Ekonomi.  

Wah, dengan kesibukan seperti itu masih sempat menulis?
Menulis lebih banyak saya lakukan di waktu senggang. Semacam reward setelah saya melakukan tugas harian atau bekerja.

Hmm, oke, kalau begitu adakah waktu atau tempat khusus untuk menulis bagi Evi?
Beruntung saya bisa menulis di mana saja dan kapan saja selama ada ponsel. Misalnya ketika menunggu antrean. Tetapi waktu khusus untuk menulis adalah saat pagi di perjalanan ke kantor (saya nebeng teman). Menulis selama di perjalanan menggunakan ponsel (bukan laptop). Tetapi khusus untuk revisi naskah harus menggunakan layar lebih besar (PC atau laptop) dan biasanya di rumah/tempat yang lebih tenang.

Menarik sekali. Tapi, omong-omong, Evi kan sudah berkeluarga, apakah keluarga Evi mendukung penuh karier kepenulisan yang kamu pilih? Apa bentuk dukungan mereka yang menurut Evi paling berarti?
Keluarga dan suami saya ‘senang’ setiap kali buku baru saya terbit sudah merupakan bentuk dukungan paling berarti. Tetapi yang mereka lakukan selama ini ‘lebih dari sekadar senang.’
 
Bolehkah diceritakan, sejak kapan Evi sudah menyukai dunia tulis menulis? Apakah ada dari keluarga yang juga berkecimpung di dunia kepenulisan?
Saya mencoba terjun ke dunia tulis-menulis (secara profesional) mulai Januari 2011. Hmm, sepertinya tidak ada dalam keluarga besar kedua orangtua saya yang berkecimpung di dunia tulis menulis ataupun bidang seni.

Apakah Evi juga mengalami fase kepenulisan dengan mengikuti bermacam lomba penulisan?
Pernah beberapa kali mengikuti lomba menulis. Tapi tidak sering. Biasanya mempertimbangkan tema dan waktu senggang.

Maaf, apakah Kezia Evi Wiadji merupakan nama asli ataukah nama pena?
Nama asli saya Evi Wiadji. Saya hanya menambahkan nama babtis (Kezia) di depan nama saya.

Apakah Evi juga menyukai menulis cerpen atau puisi?
Saya belum bisa menulis puisi. Kalau diminta memilih, saya lebih tertarik menulis novel daripada cerpen. Cerpen hanya sesekali saja. Mengenai cerpen, sudah ada satu buku kumcer saya yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama tahun 2013 berjudul Mamma Mia: Bouquet of Love (berisi 15 kumcer Natal).

Sekarang masuk ke pertanyaan sejuta umat nih, Evi, hehehe… dari mana, sih, biasanya inspirasi Evi peroleh dalam menuliskan sebuah novel?
Untuk saya, inspirasi bisa diperoleh dari mana saja. Dari melihat satu kejadian. Mendengar sebuah berita. Nonton film. Baca. Bahkan dari percakapan dengan teman. Tiba-tiba bisa 'klik', dapat ide kecil. Nanti akan dipikirkan lebih jauh apakah ide kecil ini bisa berpotensi menjadi naskah novel atau hanya untuk cerpen.

Apa novel favorit Evi--termasuk penulis favorit, baik dalam maupun luar negeri?
Hampir semua novel yang ditulis oleh penulis favorit saya plus Tintin.
Kalau soal penulis favorit, dari dalam negeri: Ilana Tan dan Karla M Nashar, sedangkan penulis dari luar negeri: Laura Ingalls Wilder, End Bylton, LaVyrle Spencer, Donna Van Liere, Robyn Carr, Stephenie Meyer, Sherryl Woods, Catherine Anderson, Nicholas Sparks, Lisa Kleypas (banyak juga, ya) saya lebih menyukai novel yang menyinggung atau berlatar belakang ‘keluarga’.

Apakah ada pengaruh yang diberikan oleh penulis favorit tersebut, baik langsung maupun tidak, dalam hal menulis?
Pengaruhnya, saya ingin bisa menulis sebaik dan sekeren mereka.

Terkait novel-novel Evi yang telah diterbitkan Gramedia, kalau tak salah dua novel, ya? berlabel Teenlit dan Amore, apakah itu pilihan Evi atau editor? Boleh diceritakan sedikit tentang label Amore dan Teenlit bagi novel-novel karya Evi?
Selama ini saya menulis tergantung ide yang ada. Dari satu ide, saya hanya berpikir akan dikembangkan untuk pangsa pembaca dewasa atau remaja. Bagi saya, naskah bisa diterbitkan saja (di penerbit mana pun) sudah bersyukur sekali, jadi tidak masalah akan diberi label apa. Untuk naskah The Unbroken Vow lini Amore dan Perfect Scenario lini Teenlit sepenuhnya ditentukan oleh editor.

Mengapa memilih cinta sebagai tema novel-novel Evi?
Sampai saat ini saya suka menulis sesuatu yang 'indah-indah'. Dan yang ‘indah’ ini menurut saya tidak jauh-jauh dari yang namanya ‘cinta’. Meskipun saya pernah juga menulis kisah yang temanya bukan cinta (untuk cerpen dan novela).

Apa sebenarnya arti ‘cinta’ bagi seorang Evi?
Arti cinta bagi saya adalah,
Suatu perasaan yang memicu saya untuk melakukan tindakan berbagi, rela berkorban dan menomersatukan kebahagiaan orang yang saya cintai. Jika orang yang saya cintai bahagia maka saya juga akan turut bahagia.

Apakah tidak takut novelnya dianggap ‘tidak-serius’ karena melulu bertema cinta?
Tentang ‘serius’ dan ‘tidak serius’, menurut saya (mungkin) hanya tergantung dari cara pandang orang atau bisa juga karena selera. Bagi saya tidak masalah orang akan berpendapat novel-novel saya ‘tidak serius’, yang penting saya menulis dengan 'serius'.

Apakah Evi melakukan riset terlebih dahulu dalam menulis ataukah begitu dapat ide langsung menulis?
Riset dilakukan tergantung kebutuhan. Ada yang butuh riset mendalam seperti di The Unbroken Vow. Tapi biasanya, sebelum menulis, saya akan memantapkan lebih dulu: ide, kerangka per-bab, bahan/materi pendukung. Riset termasuk dalam bahan/materi pendukung.

Jika Evi melakukan riset atas novel-novel yang sudah terbit, manakah yang membutuhkan waktu paling lama dalam hal riset?
Pertanyaan ini saya rujuk ke dua novel baru saya di Gramedia Pustaka Utama, ya. Riset paling lama dan mendalam di The Unbroken Vow. Ada beberapa hal yang saya harus persiapkan 'lebih' di sana karena memang naskah itu membutuhkan sentuhan lebih. Kalau di Perfect Scenario, riset tidak sedalam The Unbroken Vow. 

https://www.goodreads.com/book/show/26139169-perfect-scenario

https://www.goodreads.com/book/show/25997053-the-unbroken-vow

Dari semua novel yang sudah terbit, mana yang memberikan kesan paling mendalam bagi Evi pribadi? Mengapa?
Semua buku saya mempunyai kesan secara pribadi. Karena semua buku saya memiliki perjalanan uniknya sendiri-sendiri. Masing-masing mempunyai tantangan tersendiri. Juga membawa kesan tersendiri. Baik saat menggarapnya maupun saat bekerja sama dengan editor yang berbeda-beda. Beda kisah, beda momen, beda event, beda lomba, beda editor, beda penerbit.

Soal karakterisasi, apakah tokoh-tokoh dalam novel Evi murni reka-imajinasi atau ada beberapa yang berasal dari sosok nyata kehidupan keseharian kamu?
Karakteristik tokoh dalam novel saya selama ini murni rekaan. Bisa jadi sosok atau postur atau wajah dari melihat seseorang atau aktor atau artis tertentu, tetapi karakternya akan disesuaikan dengan kebutuhan cerita.

Dari semua tokoh yang sudah dihidupkan, mana yang paling sulit ketika pendalaman karakternya? Mengapa?
Bagi saya, semua karakter mempunyai kesulitan masing-masing. Tetapi untuk karakter di kisah-kisah yang menyedihkan, terutama pertentangan batin, terasa lebih berat. Butuh tenaga lebih untuk menuliskannya. Rasanya tenaga ikut terkuras. Berbeda dengan naskah ceria.

Pernah mengikuti kegiatan workshop kepenulisan/pendidikan formal kepenulisan ataukah menggeluti dunia kepenulisan ini secara otodidak?
Saya belajar menulis secara otodidak. Dari membaca, menonton film, review dari pembaca, masukan editor dan diskusi dengan teman sesama penulis.

Wahh, sudah cukup banyak pertanyaannya, semoga tidak merepotkan. Nah, untuk sekarang sedang sibuk apa? Apakah sedang menulis novel yang akan terbit berikutnya?
Saat ini baru rehat untuk persiapan melanjutkan menulis naskah remaja (mencoba menulis semi fantasy). Kemarin sempat terhenti karena harus merevisi naskah lain. 

Apakah impian terbesar seorang Kezia Evi Wiadji dalam dunia kepenulisan?
Semoga bisa terus berbagi kebahagiaan dan harapan baik melalui berbagai kisah. Semoga bisa menghibur dan menginspirasi pembaca.

Apakah ada keinginan menulis buku non fiksi atau novel di luar tema cinta?
Non fiksi sampai saat ini belum ada keinginan. Sebenarnya saya pernah menulis kisah di luar tema cinta, tapi tidak banyak.

Terakhir, apakah ada yang ingin disampaikan bagi pembaca Indonesia?
Tetap membaca dan jangan membeli buku bajakan.
Terima kasih untuk mas Ijul yang telah berbaik hati memberi kesempatan kepada saya di program #BacaBarengMinjul.
Sukses untuk kita semua.

Sekali lagi, beribu terima kasih saya sampaikan kepada Evi yang telah bersedia menyempatkan untuk berbincang dan berbagi pengalaman menulis dengan @fiksimetropop. Semoga perbincangan ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca. Semoga terus produktif, selamat menulis, Evi.

Akrab disapa Evi, penulis ini tinggal di Serpong. Di sela-sela waktunya sebagai karyawati di sebuah bank swasta di Jakarta, dia mencoba terjun ke dunia tulis-menulis sejak tahun 2011. Dari tangannya telah hadir beberapa buku baik fiksi maupun non fiksi.

Melalui berbagai kisah, penulis mencoba berbagi semangat hidup, inspirasi, dan pesan. Dan seperti keinginannya untuk memuliakan nama Tuhan, dia berusaha melakukan yang terbaik selama Tuhan mempercayakan talenta ini.

Faith makes all thing possible, love makes them easy. (Anonim)

Buku yang telah terbit:
[15] Last Journey (Grasindo Gramedia - soon 2015/Naskah Pilihan Lomba PSA#3)
[14] Perfect Scenario (Gramedia Pustaka Utama - September 2015/Teenlit)
[13] The Unbroken Vow (Gramedia Pustaka Utama - Agustus 2015/Amore]
[12] Maret: Flowers (Grasindo Gramedia - Mar 2015/Monthly Series 3 penulis)
[11] Runaway (Grasindo Gramedia - Des 2014/Novel Inspiratif Natal)
[10] Sweet Winter (Grasindo Gramedia - Agt 2014)
[09] Kimmy Puzzle (Media Pressindo - Mei 2014/Novel Drama Misteri)
[08] I am Yours (BIP Gramedia - Apr 2014/Diikutsertakan ke Frankfurt Book Fair 2015)
[07] You're Invited (Grasindo Gramedia - Apr 2014/Naskah Pilihan Lomba PSA#2)
[06] Hanya Bisa Empat Kali [JIKA AKU MEREKA/Lomba Menulis Kisah Inspiratif] (GagasMedia - Feb 2014)
[05] Second Love [BE MINE/novela 3 penulis] (Media Pressindo - Feb 2014)
[04] Mamma Mia! Bouquet of Love (Gramedia Pustaka Utama - Nov 2013/15 Kumpulan Cerita Pendek Inspiratif Natal)
[03] Till It's Gone (Media Pressindo - Juli 2013)
[02] Love to Love You (Media Pressindo - Nov 2012)
[01] Because of You (Media Pressindo - Juli 2012)

1 comment:

  1. keren banget nih Evi... Ini postingan yang memotivasi buat penulis pemula

    ReplyDelete