Halo, Evi, selamat datang di www.fiksimetropop.com dan terima kasih atas kesediaan berbincang-bincang bersama @fiksimetropop tentang Evi dan dunia kepenulisan yang Evi geluti saat ini. Sebelumnya boleh dibagi informasi keseharian Evi?
Saya sudah berkeluarga dan bekerja penuh waktu di sebuah bank swasta di Jakarta. Saya dulu kuliah di Yogyakarta, fakultas Ekonomi.
Wah, dengan kesibukan seperti itu masih sempat menulis?
Menulis lebih banyak saya lakukan di waktu senggang. Semacam reward
setelah saya melakukan tugas harian atau bekerja.
Hmm, oke, kalau begitu adakah waktu atau tempat khusus
untuk menulis bagi Evi?
Beruntung saya bisa menulis di mana
saja dan kapan saja selama ada ponsel. Misalnya ketika menunggu antrean. Tetapi
waktu khusus untuk menulis adalah saat pagi di perjalanan
ke kantor (saya nebeng teman). Menulis selama di perjalanan menggunakan ponsel (bukan laptop). Tetapi khusus untuk revisi
naskah harus menggunakan layar lebih besar (PC atau laptop) dan biasanya
di rumah/tempat yang lebih tenang.
Menarik sekali. Tapi, omong-omong, Evi kan sudah
berkeluarga, apakah keluarga Evi mendukung penuh karier kepenulisan yang kamu
pilih? Apa bentuk dukungan mereka yang menurut Evi paling berarti?
Keluarga dan suami saya ‘senang’
setiap kali buku baru saya terbit sudah merupakan bentuk dukungan paling
berarti. Tetapi yang mereka lakukan selama ini ‘lebih dari sekadar senang.’
Bolehkah diceritakan, sejak kapan Evi sudah menyukai
dunia tulis menulis? Apakah ada dari keluarga yang juga berkecimpung di dunia
kepenulisan?
Saya mencoba terjun ke
dunia tulis-menulis (secara profesional) mulai Januari 2011. Hmm, sepertinya tidak ada dalam keluarga besar kedua
orangtua saya yang berkecimpung di dunia tulis menulis ataupun bidang seni.
Apakah Evi juga mengalami fase kepenulisan dengan
mengikuti bermacam lomba penulisan?
Pernah beberapa
kali mengikuti lomba menulis. Tapi tidak sering. Biasanya mempertimbangkan tema dan waktu senggang.
Maaf, apakah Kezia Evi Wiadji merupakan nama asli ataukah
nama pena?
Nama asli saya Evi Wiadji. Saya hanya menambahkan nama babtis (Kezia) di
depan nama saya.
Apakah Evi juga menyukai menulis cerpen atau puisi?
Saya belum bisa menulis puisi. Kalau diminta memilih, saya lebih tertarik
menulis novel daripada cerpen. Cerpen hanya sesekali saja. Mengenai cerpen, sudah
ada satu buku kumcer saya yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama tahun
2013 berjudul Mamma Mia: Bouquet of Love (berisi 15 kumcer
Natal).
Sekarang masuk ke pertanyaan sejuta umat nih, Evi, hehehe…
dari mana, sih, biasanya inspirasi Evi peroleh dalam menuliskan sebuah novel?
Untuk saya, inspirasi bisa diperoleh dari mana saja. Dari melihat satu kejadian. Mendengar sebuah
berita. Nonton film. Baca. Bahkan dari percakapan dengan teman. Tiba-tiba bisa 'klik', dapat ide kecil.
Nanti akan dipikirkan lebih jauh apakah ide kecil ini bisa berpotensi menjadi naskah novel atau hanya untuk cerpen.
Apa novel favorit Evi--termasuk penulis favorit, baik
dalam maupun luar negeri?
Hampir semua novel yang ditulis oleh penulis favorit saya plus Tintin.
Kalau soal penulis
favorit, dari dalam negeri: Ilana Tan dan Karla M Nashar, sedangkan penulis dari luar negeri: Laura Ingalls Wilder, End Bylton, LaVyrle
Spencer, Donna Van Liere, Robyn Carr, Stephenie Meyer, Sherryl Woods, Catherine
Anderson, Nicholas Sparks, Lisa Kleypas (banyak juga, ya) saya lebih
menyukai novel yang menyinggung atau berlatar belakang ‘keluarga’.
Apakah ada pengaruh yang diberikan oleh penulis favorit
tersebut, baik langsung maupun tidak, dalam hal menulis?
Pengaruhnya, saya ingin bisa menulis sebaik dan sekeren mereka.
Terkait novel-novel Evi yang telah diterbitkan Gramedia,
kalau tak salah dua novel, ya? berlabel Teenlit dan Amore, apakah itu pilihan Evi
atau editor? Boleh diceritakan sedikit tentang label Amore dan Teenlit bagi
novel-novel karya Evi?
Selama ini saya menulis tergantung ide yang ada. Dari satu ide, saya hanya
berpikir akan dikembangkan untuk pangsa pembaca dewasa atau remaja. Bagi saya,
naskah bisa diterbitkan saja (di penerbit mana pun) sudah
bersyukur sekali, jadi tidak masalah akan diberi label apa. Untuk naskah The Unbroken Vow lini Amore dan Perfect Scenario lini Teenlit sepenuhnya
ditentukan oleh editor.
Mengapa memilih cinta sebagai tema novel-novel Evi?
Sampai saat ini saya suka menulis sesuatu yang 'indah-indah'. Dan yang ‘indah’
ini menurut saya tidak jauh-jauh dari yang namanya ‘cinta’. Meskipun saya
pernah juga menulis kisah yang temanya bukan cinta (untuk cerpen dan novela).
Apa sebenarnya arti ‘cinta’ bagi seorang Evi?
Arti
cinta bagi saya adalah,
Suatu perasaan yang memicu saya untuk melakukan tindakan berbagi, rela berkorban dan menomersatukan kebahagiaan orang yang saya cintai. Jika orang yang saya cintai bahagia maka saya juga akan turut bahagia.
Apakah tidak takut novelnya dianggap ‘tidak-serius’
karena melulu bertema cinta?
Tentang ‘serius’ dan ‘tidak serius’, menurut saya (mungkin) hanya tergantung
dari cara pandang orang atau bisa juga karena selera. Bagi saya tidak masalah
orang akan berpendapat novel-novel saya ‘tidak serius’, yang penting saya
menulis dengan 'serius'.
Apakah Evi melakukan riset terlebih dahulu dalam menulis
ataukah begitu dapat ide langsung menulis?
Riset dilakukan tergantung kebutuhan. Ada yang butuh riset mendalam seperti
di The Unbroken Vow. Tapi biasanya, sebelum menulis, saya akan memantapkan
lebih dulu: ide, kerangka per-bab, bahan/materi pendukung. Riset termasuk dalam bahan/materi
pendukung.
Jika Evi melakukan riset atas novel-novel yang sudah
terbit, manakah yang membutuhkan waktu paling lama dalam hal riset?
Pertanyaan ini saya rujuk ke dua novel baru saya di Gramedia Pustaka Utama, ya. Riset paling lama dan mendalam di The Unbroken Vow. Ada beberapa hal yang
saya harus persiapkan 'lebih' di sana karena memang naskah itu membutuhkan
sentuhan lebih. Kalau di Perfect Scenario,
riset tidak sedalam The Unbroken Vow.
Dari semua novel yang sudah terbit, mana yang memberikan
kesan paling mendalam bagi Evi pribadi? Mengapa?
Semua buku saya mempunyai kesan secara pribadi. Karena semua buku saya memiliki perjalanan
uniknya sendiri-sendiri. Masing-masing
mempunyai tantangan tersendiri. Juga membawa kesan tersendiri. Baik
saat menggarapnya maupun saat bekerja sama dengan editor yang
berbeda-beda. Beda kisah, beda momen, beda event, beda lomba, beda editor, beda penerbit.
Soal karakterisasi, apakah tokoh-tokoh dalam novel Evi
murni reka-imajinasi atau ada beberapa yang berasal dari sosok nyata kehidupan
keseharian kamu?
Karakteristik
tokoh dalam novel saya selama ini murni rekaan. Bisa jadi sosok atau postur atau wajah dari melihat seseorang atau aktor atau artis tertentu, tetapi karakternya akan disesuaikan dengan
kebutuhan cerita.
Dari semua tokoh yang sudah dihidupkan, mana yang paling
sulit ketika pendalaman karakternya? Mengapa?
Bagi saya, semua karakter mempunyai kesulitan masing-masing. Tetapi untuk karakter
di kisah-kisah yang menyedihkan, terutama pertentangan batin, terasa lebih
berat. Butuh tenaga lebih untuk menuliskannya. Rasanya tenaga ikut terkuras.
Berbeda dengan naskah ceria.
Pernah mengikuti kegiatan workshop kepenulisan/pendidikan formal kepenulisan ataukah
menggeluti dunia kepenulisan ini secara otodidak?
Saya belajar menulis secara otodidak. Dari membaca, menonton film, review dari pembaca, masukan editor dan
diskusi dengan teman sesama penulis.
Wahh, sudah cukup banyak pertanyaannya, semoga tidak
merepotkan. Nah, untuk sekarang sedang sibuk apa? Apakah sedang menulis novel
yang akan terbit berikutnya?
Saat ini baru
rehat untuk persiapan melanjutkan menulis naskah remaja (mencoba menulis semi
fantasy). Kemarin sempat terhenti karena harus merevisi naskah lain.
Apakah impian terbesar seorang Kezia Evi Wiadji dalam
dunia kepenulisan?
Semoga bisa terus berbagi kebahagiaan dan harapan baik melalui berbagai kisah. Semoga bisa menghibur dan menginspirasi pembaca.
Apakah ada keinginan menulis buku non fiksi atau novel di
luar tema cinta?
Non fiksi sampai saat ini belum ada keinginan. Sebenarnya saya pernah
menulis kisah di luar tema cinta, tapi tidak banyak.
Terakhir, apakah ada yang ingin disampaikan bagi pembaca
Indonesia?
Tetap membaca dan jangan membeli buku bajakan.
Terima
kasih untuk mas Ijul yang telah berbaik hati memberi kesempatan kepada saya di program #BacaBarengMinjul.
Sukses untuk kita semua.
Sekali lagi, beribu terima kasih saya sampaikan kepada Evi
yang telah bersedia menyempatkan untuk berbincang dan berbagi pengalaman
menulis dengan @fiksimetropop. Semoga perbincangan ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca. Semoga terus produktif, selamat menulis, Evi.
Akrab disapa Evi, penulis ini tinggal di Serpong. Di sela-sela waktunya sebagai karyawati di sebuah bank swasta di Jakarta, dia mencoba terjun ke dunia tulis-menulis sejak tahun 2011. Dari tangannya telah hadir beberapa buku baik fiksi maupun non fiksi.
Melalui berbagai kisah, penulis mencoba berbagi semangat hidup, inspirasi, dan pesan. Dan seperti keinginannya untuk memuliakan nama Tuhan, dia berusaha melakukan yang terbaik selama Tuhan mempercayakan talenta ini.
Faith makes all thing possible, love makes them easy. (Anonim)
Buku yang telah terbit:
[15] Last Journey (Grasindo Gramedia - soon 2015/Naskah Pilihan Lomba PSA#3)
[14] Perfect Scenario (Gramedia Pustaka Utama - September 2015/Teenlit)
[13] The Unbroken Vow (Gramedia Pustaka Utama - Agustus 2015/Amore]
[12] Maret: Flowers (Grasindo Gramedia - Mar 2015/Monthly Series 3 penulis)
[11] Runaway (Grasindo Gramedia - Des 2014/Novel Inspiratif Natal)
[10] Sweet Winter (Grasindo Gramedia - Agt 2014)
[09] Kimmy Puzzle (Media Pressindo - Mei 2014/Novel Drama Misteri)
[08] I am Yours (BIP Gramedia - Apr 2014/Diikutsertakan ke Frankfurt Book Fair 2015)
[07] You're Invited (Grasindo Gramedia - Apr 2014/Naskah Pilihan Lomba PSA#2)
[06] Hanya Bisa Empat Kali [JIKA AKU MEREKA/Lomba Menulis Kisah Inspiratif] (GagasMedia - Feb 2014)
[05] Second Love [BE MINE/novela 3 penulis] (Media Pressindo - Feb 2014)
[04] Mamma Mia! Bouquet of Love (Gramedia Pustaka Utama - Nov 2013/15 Kumpulan Cerita Pendek Inspiratif Natal)
[03] Till It's Gone (Media Pressindo - Juli 2013)
[02] Love to Love You (Media Pressindo - Nov 2012)
[01] Because of You (Media Pressindo - Juli 2012)
keren banget nih Evi... Ini postingan yang memotivasi buat penulis pemula
ReplyDelete