Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja,
sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R.
Aku sempat berhenti, tapi mereka berhasil membujukku untuk kembali setelah memberiku titel baru: "bagian dari keluarga".
Di saat aku merasa semakin akrab dengan mereka,
pada suatu siang,
salah seorang dari mereka mengungkapkan perasaannya kepadaku.
Aku tidak tahu harus bagaimana!
Lalu, seolah itu belum cukup mengagetkan,
terjadi sesuatu yang tidak pernah terpikirkan siapa pun.
Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang semakin ribet.
Kronik dari seorang Audy.
Pengarang: Orizuka
Penyunting: Tia Widiana
Proofreader: NyiBlo
Penerbit: Haru
Tebal: 308 hlm
Harga: Rp57.000
Rilis: Juli 2014
ISBN:9786027742376
Seperti halnya penggemar Audy dan empat cowok keren hasil
rekaan Orizuka: Regan, Romeo, Rex, dan Rafael yang ngehits lewat novel remaja The Chronicles of Audy: 4R, saya pun
tak sabar menantikan kelanjutan kronik hidup Audy yang penuh warna. Selepas
pontang-panting menjadi babysitter
sekaligus asisten rumah tangga karena mesti mendapatkan uang untuk biaya kuliah
(yang tinggal skripsi), apa lagi yang bakal terjadi pada Audy? Dan apa pula
yang akan terjadi pada 4R? Itulah yang kami—saya—tunggu-tunggu jawabannya. Syukurlah, akhirnya buku kedua dari serial
menggemaskan karya Orizuka ini diterbitkan juga oleh Penerbit Haru.
Satu kata: BAGUS!
Nyatanya, dua kali saya membaca kronik hidup Audy, dua
kali itu juga saya jatuh cinta pada gaya menulis Orizuka. Mungkin, setelah ini
saya akan mengusahakan untuk membaca tulisan-tulisan Orizuka yang lain, secara saya pun sebenarnya sudah
mengoleksi beberapa novel karya Orizuka.
Khusus untuk #Audy21 ini, saya menyukai dari awal hingga
akhir. Oke, jujur, jika dibandingkan dengan buku pertamanya, #Audy4R, saya
memang sedikit lebih menyukai buku pertamanya. Entahlah, mungkin karena di buku
pertama saya masih asing pada cerita dan tokoh-tokoh yang ada, sehingga ketika
menjumpai mereka saya kaget-bahagia dan tergelitik untuk menyimak runutan kisah
demi kisah. Sedangkan untuk #Audy21 ini saya memang lebih mementingkan mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya di atas. Apa yang terjadi pada Audy dan
4R? Lalu, secuil clue yang ada di
sinopsisnya makin membuat saya penasaran namun juga dengan gusar menyimpulkan
bahwa di #Audy21 ini mungkin kisahnya hanya akan berputar di urusan itu saja. Saya
lalu mulai menebak-nebak, dari keempat cowok berinisial R itu manakah yang
berani menyatakan perasaannya pada Audy? Saya pribadi mendukung Romeo atau Rex,
sih.
gambar dari: http://m.123rf.com |
Satu keputusan bagus yang diambil Ori adalah tidak
terburu-buru soal waktu. Yeah, jarak
kejadian cerita antara buku pertama dan buku kedua tidak terlampau jauh, ini
cukup bagus untuk menjaga pace dari
adegan-adegan yang mungkin berulang, misalnya adegan antar-jemput Rafael,
memasak, membersihkan rumah, mencuci, dan lain sebagainya. Dengan rentang waktu
yang pendek itu, kegiatan harian Audy cukup real
ketika ia digambarkan masih merasa bosan atau terbebani.
Juga soal permainan cinta yang mulai menghiasi perjalanan
‘karier’ Audy di rumah 4R, tidak dibuat tiba-tiba. Ori berhasil menuntun saya
untuk memahami—dan memaklumi—pada salah satu cowok R yang akhirnya menyatakan
perasaannya. Saya ikut larut dalam proses tumbuh-kembang rasa itu. Oh, tentu
saja, ada ganjalan-ganjalan tertentu soal mengapa Audy yang sebentar lagi lulus
kuliah itu masih juga terlalu culun.
Lebih ke gemas, sih, selama membaca bagian-bagian ketika Audy masih meragukan
dirinya sendiri. Paling tidak, saya berharap pada sosok calon sarjana ada sisi
tegasnya juga. Saya jadi ikutan menyetujui pendapat seorang teman soal
pendidikan tinggi di Indonesia. Lha
kalau kelakuan sarjana atau calon sarjananya masih labil begitu, mau bagaimana
masa depannya nanti? #eaaa #curcol
gambar dari: http://imperfectspirituality.com |
Semua unsur yang ada di buku pertama: kocak, romantis, haru,
sederhana tapi dalam, masih ada di #Audy21. Terkhusus Rafael atau R4 masih
tetap menjadi tokoh favorit. Pada dasarnya saya memang suka cerita yang
mengharukan atau sebaliknya kocak kebablasan, maka tak ayal saya menyukai
Rafael yang selalu menghadirkan bagian-bagian mengharukan di beberapa tempat
dan Romeo yang kelakuannya bikin saya meringis geli.
“Kamu terlalu luas untuk dijelaskan secara singkat (hlm. 292). Kamu adalah entitas yang jadi kelemahan sekaligus kekuatanku; yang membuatku merasa lebih hidup (hlm. 294).”
Dari segi cetakan teknisnya sendiri juga sangat bagus. Saya
hanya menemukan tak lebih dari empat atau lima kesalahan ketik. No problem banget itu, ya. Nggak bakal
ganggu kenikmatan membaca kisah ini. Pun, saya menyukai kalimat demi
kalimatnya. Hampir secara keseluruhannya dalam takaran yang pas.
Pada akhirnya, tak banyak yang saya komplain dari novel
ini. Meskipun, sekali lagi, saya lebih menyukai #Audy4R namun secara umum saya
tetap menyukai #Audy21. Kalau sudah begini saya cuma bisa bilang, sampai
Orizuka-nya sendiri menyerah dan tak lagi menyajikan kronik-kronik hidup Audy
lainnya, saya akan dengan setia menanti kelanjutan kisah Audy sampai kapan pun.
Mungkin bahkan setelah Audy dan –sensor—menikah dan punya anak, saya akan tetap
bersedia membeli dan membaca kisahnya. Thank
you, Orizuka, liku-liku kehidupan Audy sungguh membuat saya jatuh cinta. Well done!
Bagian terpenting yang saya tangkap:
“Kamu (Audy) adalah seseorang yang bisa membuktikan, kalau keluarga itu bukan hanya orang-orang yang dihubungkan dokumen. Kamu adalah orang yang dengan ikhlas melakukan hal-hal yang hanya bisa keluarga lakukan, dan itulah kenapa, kamu adalah bagian dari keluarga ini.”(hlm. 284)
Buat yang belum baca, ayo, enggak usah ragu, buku ini
jaminan, deh. Meskipun bisa dibaca terpisah, ada baiknya baca The Chronicles of Audy: 4R terlebih
dahulu agar setiap kepingan puzzle
kehidupan Audy bisa kamu rasai sehingga kamu lebih asyik membuka lembar demi
lembar The Chronicles of Audy: 21 ini.
Selamat membawa, tweemans!
Resensi ini diikutkan dalam posting bareng (PosBar) Blogger Buku Indonesia Agustus 2014 untuk tema Buku Baru Indonesia yang terbit tahun 2014.
Baca reviewnya jadi ngiler pengen beli....
ReplyDeleteAdin belum punya, ya? Mau saya kirimin? Kalau mau, email alamat kamu ke metropop.lover@gmail.com yaaa...
ReplyDeleteAku juga mau doong, Mas Ijul.. :3
ReplyDeleteaku suka banget nget nget Audy 4R, salah satu buku Orizuka terkeren selain Our Story, bikin aku nangis bengep-bengep bacanya, semoga aja bisa segera baca yang ini, hauhau
ReplyDelete*mau juga dong dibuntelin* =))
wah dr du pngen baca buku ini... ternyata uda ada sekuelnya malahan..
ReplyDeletebang izul aye juga mau donk dikirimin
Mau dong bang.. dibuntelin suka bangeeeeeeeeet nget nget nget Audy 4R, sejleb momennya I For You #TeamBenji #TeamRex
ReplyDelete