Tuesday, August 26, 2014

Top Ten Books Ijul Wants to Read but Doesn't Own Yet

Ini adalah kali pertama ikut meme Top Ten Tuesday yang diselenggarakan oleh blogger buku The Broke and the Bookish. Well, mestinya dalam bahasa Inggris ya, biar bisa dimengerti sama blogger buku yang lain. Tapi enggak apa-apa deh, saya memutuskan untuk ikut meme ini dalam bahasa Indonesia saja, meskipun sepuluh buku yang masuk dalam daftar bisa jadi buku berbahasa Inggris (yang belum ada versi terjemahannya).


Oke, jadi inilah sepuluh buku yang ingin saya baca tapi saya belum memilikinya.

1. Obsidian by Jennifer L. Armentrout (edisi terjemahan diterbitkan oleh StudioKata Books)
Sejak lama saya sudah berminat membaca buku-buku karya Jenny tapi belum satu pun yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan saat itu saya tak memiliki pengetahuan soal akses buku aslinya. Hanya sempat mengunduh gratisan di laman internet tapi belum dibaca juga.

2. Dear Friend with Love by Nurilla Iryani (Penerbit Stiletto Books)
Sebenarnya saya sudah pernah membeli dan sempat membaca sampai dengan dua bab buku ini, namun dikarenakan keteledoran yang teramat sangat saya malah meninggalkan buku ini di ATM Mandiri di kawasan Hotel Kartika Chandra. Berhubung saya lagi malas hari itu, saya relakan lah seandainya novel itu hilang (sorenya saya balik lagi ke situ dan novelnya sudah raib).


3. Wallbanger by Alice Clayton (edisi terjemahan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo)
Saya suka Twisted by Emma Chase, dan banyak yang bilang novel ini pun sesegar (dan seseksi) Twisted sehingga saya sangat berminat untuk membacanya.

4. Dunia Mara by Sitta Karina (Penerbit Literati-books)
Saya memang belum pernah menyelesaikan satu pun novel-novel Sitta yang sebenarnya sangat hits di kalangan pembaca novel romance lokal (saya pernah mencoba baca Pesan dari Bintang dan Lukisan Hujan), tapi entahlah, saya sulit jatuh cinta pada gaya menulisnya. Popularitas Dunia Mara ketika kali pertama diluncurkan membangkitkan kembali rasa penasaran saya untuk mencicipi kembali gaya menulis Sitta.

5. Will Grayson, Will Grayson by John Green and David Levithan
Murni karena hype dari buku-buku kedua penulis ini, dan saya ingin tahu seperti apa kolaborasi dua penulis lelaki dalam satu novel Young Adult.

6. Bulan Terbelah di Langit Amerika by Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra (Gramedia)
Saya terpesona (dan terpuaskan) baik buku maupun adaptasi film 99 Cahaya di Langit Eropa (terutama part 1-nya), dan meskipun telah berkali-kali berhasrat membeli buku ini, niat itu selalu gugur.

7. Beautiful Liar by Dyah Rinni (Gagas Media)
Marginalia masih menjadi salah satu novel romance lokal yang membuat saya jatuh cinta. Gaya menulis Dyah pun masuk dalam kategori kesukaan saya. Tapi, Unfriend You masih belum saya sentuh. Saya justru lebih penasaran sama yang ini, yang juga menjadi salah satu novel pilihan di loma menulis 7 Deadly Sins di Gagas Media.

8. One Day One Juz by Miftahul A. (Serambi)
Teman seruangan saya di kantor sudah berulang kali mengajak saya bergabung dalam gerakan One Day One Juz ini, tapi saya selalu mesem-mesem saya ketika ditawari. Saya pengin baca buku ini dulu untuk menggenjot motivasi.

9. Sabtu Bersama Bapak by Adhytia Mulya (Gagas Media)
Topiknya saya banget. Saya baru menyadari arti penting seorang bapak justru ketika saya sudah dewasa. Saya ingin menyusuri kembali masa kecil saya dengan mencoba mengingat peran bapak dalam hidup saya.

10. Assalamualaikum, Beijing! by Asma Nadia (Noura Books)
Saya tumbuh besar sebagai pencinta buku (dan gemar membaca) karena tulisan-tulisan Asma Nadia yang dulu bersama dengan Generasi FLP membuat saya tak bisa menahan diri membeli buku dan membacanya dengan penuh semangat.

0 komentar:

Post a Comment