Seseorang bilang,
Apa pun yang terjadi, hidupmu harus terus dilanjutkan... the show must go on. Karena kita tidak diberikan keajaiban untuk bisa memutar waktu kembali dan memperbaiki seseuatu yang dirasa tidak pas di masa lalu, maka mengambil hikmah atas apa yang terjadi dan melanjutkan hidup adalah pilihan terbaik yang bisa kita lakukan.
Namun, tanpa keajaiban apa pun kita bisa sedikit meringankan beban masa lalu dengan mengakui kesalahan --jika memang kita yang salah-- dan meminta maaf pada seseorang yang kepadanya kita memiliki kesalahan. Melepas masa lalu bukan dengan melupakannya tapi dengan menerimanya. Seperti Anise yang bertahun-tahun tenggelam dalam rasa bersalah atas kepergian saudari kembarnya, Arlet. Dia menyangka karena dialah, Arlet harus lebih dulu terbang ke surga. Celakanya lagi, dia tak pernah berterus terang kepada siapa pun bahwa dialah yang menanggung kesalahan itu. Padahal, tak seorang pun menyalahkannya atas kejadian itu.
Walking After You karya Windry Ramadhina terbitan gagasmedia begitu berhasil menyibak tirai kelam masa lalu An dan memotret setiap usaha yang dilakukannya yang diyakininya bisa menghapus rasa bersalah itu. Tulisan Windry begitu manis apalagi dengan latar dunia kuliner --kue-kue menakjubkan dan masakan italia yang tampak lezat-- dan karakter yang begitu hidup serta kaya, saya yakin bisa menenggelamkanmu dalam proses pembacaan yang menyenangkan sekaligus mengharukan.
Terima kasih untuk gagasmedia dan Windry Ramadhina serta GagasAddict yang telah memercayai saya untuk ikut serta dalam Virtual Blog Tour #3CeritaCinta edisi Walking After You ini. Sangat menyenangkan.
Apa pun yang terjadi, hidupmu harus terus dilanjutkan... the show must go on. Karena kita tidak diberikan keajaiban untuk bisa memutar waktu kembali dan memperbaiki seseuatu yang dirasa tidak pas di masa lalu, maka mengambil hikmah atas apa yang terjadi dan melanjutkan hidup adalah pilihan terbaik yang bisa kita lakukan.
Namun, tanpa keajaiban apa pun kita bisa sedikit meringankan beban masa lalu dengan mengakui kesalahan --jika memang kita yang salah-- dan meminta maaf pada seseorang yang kepadanya kita memiliki kesalahan. Melepas masa lalu bukan dengan melupakannya tapi dengan menerimanya. Seperti Anise yang bertahun-tahun tenggelam dalam rasa bersalah atas kepergian saudari kembarnya, Arlet. Dia menyangka karena dialah, Arlet harus lebih dulu terbang ke surga. Celakanya lagi, dia tak pernah berterus terang kepada siapa pun bahwa dialah yang menanggung kesalahan itu. Padahal, tak seorang pun menyalahkannya atas kejadian itu.
Walking After You karya Windry Ramadhina terbitan gagasmedia begitu berhasil menyibak tirai kelam masa lalu An dan memotret setiap usaha yang dilakukannya yang diyakininya bisa menghapus rasa bersalah itu. Tulisan Windry begitu manis apalagi dengan latar dunia kuliner --kue-kue menakjubkan dan masakan italia yang tampak lezat-- dan karakter yang begitu hidup serta kaya, saya yakin bisa menenggelamkanmu dalam proses pembacaan yang menyenangkan sekaligus mengharukan.
Terima kasih untuk gagasmedia dan Windry Ramadhina serta GagasAddict yang telah memercayai saya untuk ikut serta dalam Virtual Blog Tour #3CeritaCinta edisi Walking After You ini. Sangat menyenangkan.