WOW, mulai terasa berbeda nih nuansa metropop dengan sampul terbaru novel kelima aliaZalea ini, The Devil in Black Jeans. Awalnya, Alia ingin memberikan judul Me, You & Blu pada novelnya itu, tapi karena satu dan lain hal akhirnya diputuskan menggunakan judul terbaru itu. Dan, taraaaaa...kemarin saya dicolek salah satu teman di twitter, Putri Primasari @RuryPiliang yang mengabarkan bahwa sampul dari novel tersebut sudah ada. Dan, well, saya suka. Nuansa Jo, sang drummer, yang menjadi tokoh utama pria di novel ini, begitu kental. Bagaimana menurutmu?
Menurut rencana yang disampaikan oleh penulisnya sendiri, novel ini bakal dirilis Januari 2013 ini. Yayyyyy....
Snippet (copy paste dari fanpage resmi aliaZalea di facebook):
DARA menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi untuk menenangkan jantungnya yang berdebar-debar. Di bawah dress warna biru motif bunga-bunga yang dikenakannya, dia merasa sedikit tidak nyaman. Beberapa hari yang lalu ketika dia merencanakan pakaian wawancara pekerjaannya, dress ini kelihatan cukup trendi dan hip untuk melamar pekerjaan sebagai asisten artis ABG, tapi sekarang... Dara merasa dress ini terlalu kasual untuk dikenakan ke wawancara bentuk apa pun. Dia memang asisten artis yang berpengalaman, tapi tidak satu pun dari mereka adalah artis ABG yang suka menyanyi opera seperti Blu. Oleh karena itu, dia tidak tahu apa yang akan dianggap pantas dan tidak pantas untuk dikenakan.
Terakhir kali dia menghadiri wawancara pekerjaan adalah tiga tahun yang lalu untuk menjadi asisten Tante Emil, seorang penyanyi senior yang sebulan yang lalu terpaksa berhenti mempekerjakannya karena beliau memutuskan untuk menarik diri dari dunia entertain, dan dengan begitu tidak lagi membutuhkan jasanya. Sesuatu yang sangat disayangkan oleh Dara, karena dia membutuhkan pekerjaan itu. Dia dan Panji, pacarnya selama dua tahun, berencana untuk menikah tahun depan, dengan begitu maka mereka harus mengumpulkan cukup dana untuk biaya pernikahan.
Kalau mengikuti kata hatinya, dia sebetulnya masih belum siap untuk menghabiskan seluruh hidupnya dengan Panji yang suka sekali mengontrol hidupnya. Mulai dari tingkah lakunya, pakaian yang dikenakannya, gaya rambut, make-up, hingga orang-orang yang patut dijadikan temannya. Belum lagi karena Panji juga tidak pernah mendukung kariernya sebagai asisten artis. Menurut Panji, asisten artis hanyalah seorang pembantu dengan job title yang lebih glamor. Panji bahkan memintanya untuk mencari pekerjaan lain, oleh karena itu Dara tidak memberitahunya tentang wawancara hari ini, sebab kalau Panji sampai tahu... Dara tidak mau memikirkan akibat dari perbuatannya ini. Toh, belum tentu dia akan diterima, jadi untuk apa membesar-besarkan keadaan yang masih belum pasti.
Perhatian Dara beralih ke arah pintu masuk ketika dia mendengar beberapa langkah kaki yang agak terburu-buru semakin mendekat. Beberapa detik kemudian pintu terbuka dan Blu melangkah masuk sambil memberikan senyuman malu-malu padanya. Dara berdiri untuk menyalami dan membalas senyum Blu. Perhatian Dara kemudian beralih kepada seorang laki-laki supertinggi tegap yang berdiri di belakang Blu, dan hampir meleleh ketika mendengarnya mengatakan, “Hai”.
Yang terlintas di kepala Dara adalah, Oh... my... God... Revelino Darby baru berbicara kepadanya. Penyanyi favoritnya yang seksinya setengah mati itu BARU BERBICARA KEPADANYA!!! ARRRGGGHHH!!! Dia sudah ngefans berat pada Revel semenjak albumnya yang pertama. Siapa yang sangka bahwa dia akhirnya bisa berbicara dengan idolanya. Meskipun Dara sudah bertemu Revel beberapa kali di berbagai acara yang dihadiri oleh Tante Emil, tapi dia tidak pernah berkesempatan untuk berbicara langsung dengannya.
Sambil mencoba untuk tidak melongo di hadapan Revel, Dara menarik perhatiannya kepada orang ketiga yang akan mewawancarainya. Orang itu adalah Jo Brawijaya, kakak tiri Blu, yang dikenal sebagai drummer paling ganteng satu Indonesia. Dia kini sedang menatap Dara dengan penuh perhitungan, seakan Dara adalah seorang penyamun yang akan menculik adiknya. Berusaha untuk tidak menghiraukan tatapannya yang membuatnya agak panas-dingin itu, Dara mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri dan agak terkejut ketika telapak tangan dan jari-jari Jo yang agak kasar, sebagaimana tangan laki-laki pada umumnya, bersentuhan dengannya.
Jo memutar lengannya dan perhatian Dara jatuh kepada bagian dalam lengan kanan Jo yang dihiasi oleh tato sebuah jangkar dari pergelangan tangan hingga ke siku. Dara tahu bahwa kalau dia melirik ke bagian dalam lengan kiri, dia akan melihat sebuah salib yang sama besar dengan jangkarnya. Semua orang tahu bahwa selain senang mengoleksi stik drum dan perempuan, Jo juga senang mengoleksi tato yang bervariasi dari jangkar, salib, ayat alkitab (di kulit yang menutupi jajaran tulang rusuk sebelah kanannya), angka “2” (di tulang bahu sebelah kirinya), simbol yin-yang (di dada kirinya), dan menurut gosip, dia juga memiliki tato tapal kuda di area private-nya. Ouch! Kalau gosip itu memang benar, Dara tidak mau membayangkan betapa menyakitkannya proses penatoan tersebut.
“Mbak Dara, silakan duduk,” ucap Revel.
Sebelum Dara bisa bereaksi, Jo sudah menarik tangannya, dan Dara buru-buru duduk kembali di kursinya sambil mencoba membersihkan pikirannya dari segala sesuatu yang berhubungan dengan tapal kuda. Revel tersenyum sebelum melanjutkan, “Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terima kasih karena Mbak udah datang ke sini. Berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja, Mbak sesuai dengan deskripsi asisten yang kami inginkan.”
Kata-kata Revel ini disambut oleh dengusan dari Jo, tapi Revel tidak menghiraukannya dan melanjutkan.
“Waktu saya berbicara dengan Tante Emil, beliau tidak abis-abisnya memuji Mbak. Tapi seperti yang Mbak tahu, kadang mencari asisten itu cocok-cocokan, maka dari itu kami ingin memastikan apakah Mbak cocok dengan Blu, dan itu tujuan utama pertemuan hari ini.”
Kali ini Jo terbatuk-batuk dan Revel melirikkan matanya pada Jo. “Sori... kerongkongan agak kering,” jelas Jo sambil menunjuk lehernya.
Tingkah laku Jo yang selama beberapa menit ini terkesan antagonistik, membuat Dara sedikit bingung. Apa ada yang salah dengan dirinya sehingga membuat Jo tidak menyukainya? pikir Dara. Namun dia tidak sempat memikirkannya lebih jauh karena Revel sudah berbicara lagi.
“Sebagai produser Blu, saya, manajer Blu, yaitu Oom Danung dan juga asisten Blu, yaitu Mbak, akan bekerja sama untuk memastikan bahwa kehidupan Blu, baik profesional maupun kesehariannya berjalan selancar mungkin. Akan ada banyak hal logistik dan administrasi yang harus dilakukan seorang asisten untuk Blu. Contohnya...”
Dara mendengarkan Revel menjelaskan job description-nya dengan saksama. Sepertinya pekerjaan ini akan lebih demanding daripada sebelumnya, tapi sebagai PA yang sudah menekuni bidang ini selama beberapa tahun, dia sudah terbiasa dengan segala kenyentrikan para artis.
“Mbak ada pertanyaan untuk kami?” Revel menutup penjelasannya.
“Untuk sementara waktu ini masih belum ada,” balas Dara yang disambut oleh kerlingan mata Jo.
Apa sih masalahnya dengan laki-laki ini? omel Dara dalam hati. Dia baru saja akan mengemukakan apa yang ada di dalam kepalanya ini namun sudah kedahuluan oleh Revel.
“Blu, ada yang kamu mau tanyakan ke Mbak Dara?”
Dara mengalihkan perhatiannya pada calon bosnya, yang menggelengkan kepalanya sebelum menunduk malu. Ada sesuatu dari Blu yang membuatnya ingin tersenyum. Mungkin ke-innocent-an yang terlihat pada wajahnya. Dengan wajah tanpa make-up dan rambut agak keriting yang dibiarkan tergerai tanpa sentuhan rebonding, Blu masih belum tersentuh oleh segala keglamoran dunia entertain, dan Dara berharap Blu akan bisa tetap seperti itu selamanya.
“Menurut kamu Justin Bieber hot apa nggak?” tanya Dara, mencoba mengetahui hal-hal yang disukai atau tidak disukai Blu.
Mata Blu langsung berbinar-binar sebelum berkata dengan semangat, “Super hot. Aku suka banget sama dia.”
Dara tersenyum. “Twilight fan?”
“Aku lebih suka Hunger Games.”
“Me too. Katniss jauh lebih cool daripada Bella, kan?”
“Iya. Setidak-tidaknya dia nggak... oh... Aku cinta Edward, tapi aku juga cinta Jacob. Aku mau sama Edward, but I don’t want Jacob to die so I should kiss him. Terus... oh let’s marry Edward and break Jacob’s heart. So stupid.”
“Blu, you cannot say ‘stupid’, that’s rude,” Jo mencoba untuk memperingatkan adiknya.
“Tapi beberapa kali aku dengar Mas pakai kata ‘stupid’. Kok Mas boleh tapi aku nggak boleh?”
“Karena Mas udah 18 tahun ke atas, kamu belum,” balas Jo yang menerima tatapan heran dari Blu.
Selengkapnya baca di sini yaaa...
...tentang saya
...logo baru
...logo lama
#BacaBarengMinjul
...postingan terpopuler
...arsip postingan
-
▼
2012
(82)
-
▼
December
(8)
- Book Kaleidoscope 2012: Top 5 Most Favorite Books
- Book Kaleidoscope 2012: Top 5 Book Girlfriends
- Siapa ya "Secret Santa" saya ini...
- [Resensi Novel Romance] Another Idol by Delia Angela
- [Segera Terbit] The Devil in Black Jeans by aliaZalea
- [Resensi Novel Romance] Kiss the Sky by Liz Lavend...
- Seseruan: Film Pendek "Fresh to Move On" by Joko A...
- Book of The Month: Elf on December
-
▼
December
(8)
Warta Buku di Media Massa
...temen-temen
...teman blogger Indonesia
...teman blogger mancanegara
Kebijakan Blog
Seluruh postingan dalam blog ini merupakan milik @fiksimetropop kecuali disebutkan lain. Pemuatan ulang sebuah artikel dari sumber lain akan disertakan keterangan atau tautan sumber aslinya. Dilarang memuat ulang sebagian atau seluruh artikel tanpa izin.
Resensi atas buku yang diulas di blog ini merupakan pendapat murni dan subjektif yang akan selalu disertakan alasan. Resensi tidak dapat dipengaruhi oleh faktor apa pun.
Resensi atas buku yang diulas di blog ini merupakan pendapat murni dan subjektif yang akan selalu disertakan alasan. Resensi tidak dapat dipengaruhi oleh faktor apa pun.
Berhubung saya sudah membaca keempat buku sebelumnya, berarti yang satu ini harus masuk wishlist juga.
ReplyDeleteBelum ada di Goodreads ya?
@Desty...belum ada di Goodreads, Des, mungkin masih nunggu rilis resmi dari Gramedia, soalnya juga masih baru dibilang akan terbit bulan Januari nanti...
ReplyDeleteSeru nih kayaknya.. Blum pernah baca karyanya aliaZalea. ini bukan bagian dari serial kan ya?
ReplyDeletenggak sabar nunggu novel yang ini terbit.. aku suka banget ma karya aliazalea, semua tokoh dinovelnya saling berhubungan...
ReplyDelete