Tuesday, September 30, 2014

[Top Ten Tuesday] Sepuluh buku BERAT yang sulit saya baca...

The Broke and the Bookish original title: Reader suggested --> Top Ten Books That Were Hard For Me To Read (because difficult of book, subject matter, because it was cringeworthy-- however you want to interpret).


Tema buku yang tidak seperti biasa atau kelewat berat buat otak saya yang kecil dan maunya hepi-hepi mulu ini terkadang membuat saya macet ketika mulai membaca sebuah buku. Berikut adalah sepuluh buku yang tak tuntas saya baca sangking kelewat berat tema yang diangkatnya atau karena hal lain. Well, mungkin suatu saat nanti saya akan mencoba meneruskan membacanya lagi.

1. Fight Club by Chuck Palahniuk. Hadoooh, saya sampai jambak-jambak rambut waktu baca. Yang saya baca versi terjemahannya, sih. Ada teman yang bilang, mungkin karena terjemahannya yang enggak banget yang ikut andil hingga saya tak nyaman bacanya.



2. Aleph by Paulo Coelho. Salah saya juga, sih. Penginnya nyicip tulisan Opung Coelho, eh, malah beli yang berbahasa Inggris. Mestinya, kan, belilah yang versi terjamahan. Ckck.


3. Ranah 3 Warna by A. Fuadi. Ckck, ini sih bukan karena temanya yang berat. Lagi-lagi sayanya saja yang enggak konsisten waktu baca, hingga ketika sudah seperempat jalan, saya malah berhenti. Hufft.


4. Easy by Tammara Webber. Waktu pertama membeli buku ini di Kinokuniya Plaza Senayan, saya dipenuhi semangat untuk segera membacanya, tapiiii... lagi-lagi, macet! Meh.


5. Pulang by Leila S. Chudori. Hahaha, ini karena bukunya bantal, sih. Baru juga mulai baca beberapa lembar, lalu bukunya ditaruh, terus disalip sama buku lain yang lebih tipis. Haishhh.


6. White Tiger by Aravind Adiga. Padahal saya suka cerita dan gaya berceritanya, lho, tapi enggak tahu kenapa terus macet aja gitu bacanya, hehehe.


7. Life of Pi by Yann Martel. Nah, kalau ini beneran berat bukunya. Enggak masuk di otak saya. Udah geser-geser pantat waktu baca, tetap saja saya bingung. Hih!


8. Saman by Ayu Utami. Sama! Enggak nyampe otak saya, sih.


9. The Fault in Our Stars by John Green versi asli (bahasa Inggris). Gilingan padi! Vocab-nya susah beuuud... saya sampai bolak-balik kamus, tetap saja enggak ngerti kalimatnya. Ckck. Syukurlah saya beli versi terjemahannya hingga akhirnya saya bisa baca buku ini sebelum filmnya nongol di bioskop.


10. Cewek!!! by Esti Kinasih. Tuh, tanda serunya saja sampai tiga!!! Well, ini bukan soal temanya juga, sih. Lebih ke isi sama plot sama diksinya. Beda banget sama Fairish yang lebih gampang dikunyah, Cewek!!! kok agak-agak alot gitu. Entah kenapa.


Well, itu tadi sepuluh buku yang kebanyakan macet di tengah jalan. Enggak semua karena temanya, sih, kadang juga karena beda dari ekspektasi sebelum baca. Saya ini orangnya gampang dipuaskan sebenarnya. Cukup bikin kalimat dengan diksi bagus dan cerita yang lumayan berisi, udah deh, saya langsung fokus, kok, bacanya.

Nah, kalau kamu, adakah buku yang macet waktu kamu baca? Kira-kira kenapa? 

2 comments:

  1. Haha, yang Life of Pi aku juga macet. Tahu kok ini buku yang bagus... tapi entah mengapa kok susah ya dibacanya. :P Easy bagus banget, Ijul, coba dibaca lagi! Tokoh utamanya kuat dan plotnya rapi. :) Cewek!!! mungkin kurang bagus karena plotnya kececer kemana-mana ya? Baca itu rasanya kok naik gunung... terus. Sampai lupa plot awalnya mana haha.

    Great list, Ijul! :)

    ReplyDelete
  2. ...perasaan TFIOS english mengalir gitu aja kok bacanya. Anakku yg SMA malah cuma 3 jam selesai :p

    ReplyDelete